Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Aku Janji akan Sama Esok Hari, Sayang

ilustrasi seorang pria yang cemas mengakui cinta lamanya (unsplash.com/@danformsma)
ilustrasi seorang pria yang cemas mengakui cinta lamanya (unsplash.com/@danformsma)

Berisik suara getar bibirku
Bersama hujan keringat dingin di tanganku
Bahkan jantungku yang bak meledak bergema
Keroyokan berebutan di ujung pengakuan, cinta

Waktu itu, angin pun seakan bersedia berhenti berkelana
Meninggalkan keheningan bagai malam diantara kita
Sementara dikau nampak bimbang mendengarnya
Dan aku terpaksa menjaga pandangan mata antara kita

Detik kesekianpun dikau masih diam, bagai orang ditagih hutang
Takut memberi tapi tak ada, cinta
Takut menolak tapi kita kan beda, cita
Sedangkan aku terpaksa menjaga mata juga senyum tak tega

Sejujurnya aku tidak lupa
Janji sahabat selamanya, tanpa tanya
Malah kulanggar, sadar dan terencana
Buatku rasa khianat menggerogoti jiwa

Sayangnya, hati ini sungguh-sungguh merana
Menunggu sepuluh tahun lamanya
Bahkan saat dinda masih besanding dengannya
Dan dikhianati tanpa logika

Meski menyiksa, kumohon tenanglah adinda
Sebelum ini, aku berjanji andai terluka
Esok hari siap akan tetap sama
Menjadi sahabat yang tiada dua

Namun sungguh aku bahagia
Dinda, wahai kekasihku, lirih bibirmu berucap "Iya"

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us