Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Celoteh Remang-remang

unsplash.com/andrew neel

Luka itu pernah tergores tipis
Yang kian hari kian kronis
Kepergianmu mencipta tangis
Menepi di sudut kamar remang-remang
Mengenang dirimu lewat bayang-bayang

Mencari celah mencari sinar
Berharap akan ada terang yang baru
Untuk menebus luka yang lalu
Pelipur lara akan segera berkunjung
Datang pada hati yang pernah bingung

Senyum itu kembali tergores di lesung pipimu
Sendu itu telah kabur dari tulang rusukmu
Semesta penuh gairah mendukungmu
Untuk menemukan cinta sejatimu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rina Fuji
EditorRina Fuji
Follow Us