[PUISI] Kain Kanvas

Pada selembar kain kanvas
Menyulam buliran doa melangit
Yang dulu hanya serpihan
Dalam memori catatan usang
Di sana, lukisan bayangan yang pernah gugur,
Dan cahaya yang pernah takut menyala
Bukankah saling bertabrakan?
Selayaknya badai yang bising
Terkadang, kanvas itu menolak
Menyimpan rahasia dalam putih yang keras kepala
Ketika akhirnya warna bertemu makna
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















