Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Luka Bertaut Amarah

ilustrasi perempuan sedang sedih
ilustrasi perempuan sedang sedih (pexels.com/MART PRODUCTION)

Angin menyeret kembali luka lama yang kukira sembuh ternyata masih kambuh
Badai memicu malapetaka
Ternyata amarah masih gagah di sana
Ia melambai-lambaikan keperkasaannya padaku

Angin ikut campur, mengibas robek demi robeknya
Tidak lagi berdarah, namun masih luruh
Kekuatannya bersanding dengan kelemahan
Ternyata hati terhunjam begitu dalam
Marah pun tak lagi dapat diredam

Seharusnya angin membawanya ke tempat jauh
Mensucikannya terlebih dahulu
Mengikatnya dengan rantai agar tidak kembali terseret padaku
Atau justru engkau sengaja mengacaukan segala-galanya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Luka Bertaut Amarah

22 Nov 2025, 20:52 WIBFiction
ilustrasi kincir angin besar

[PUISI] Kincir Angin

22 Nov 2025, 20:07 WIBFiction
ilustrasi jalan sepi

[PUISI] Izinkanlah Aku

22 Nov 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi tenang

[PUISI] Tenang Sesaat

21 Nov 2025, 20:27 WIBFiction
Ilustrasi sebuah kursi di tengah danau

[PUISI] Berteman Sunyi

21 Nov 2025, 10:48 WIBFiction
ilustrasi seorang lelaki duduk di atas perahu

[PUISI] Sang Tuan

21 Nov 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi menatap gunung

[PUISI] Lembah Fana

21 Nov 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi dunia manusia

[PUISI] Mengejar Waktu

20 Nov 2025, 20:07 WIBFiction
ilustrasi angka

[PUISI] Memikat Kata

20 Nov 2025, 19:07 WIBFiction
Ilustrasi wanita bingung

[PUISI] Kehilangan Makna

20 Nov 2025, 18:57 WIBFiction
ilustrasi tangan memegang pesawat kertas

[PUISI] Rindu Tak Bertepi

20 Nov 2025, 05:15 WIBFiction