Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Memeluk Bumi

Pexels/Lucas Pezeta

Dalam petang yang hening

Kubakar rumput-rumput dengan api

Yang kubaluti dahulu dengan tangis

Tak henti berisak dan mengucap,

“Jaga baik-baik tempat ini.”

 

Doaku berubah menjadi asap

Dan menebar di hati orang

Setelah dihirup dan mendengar

Ucapan yang berharap dikabulkan,

“Tuhan melindungimu yang teraniaya.”

 

Berbondong-bondong orang menyiram

Tempat di mana rumput dibakar

Telah hangus oleh tangis

Agar kembali rumput tumbuh

dan bersama semua berucap

“Kami bersamamu, Bumi.”

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ridlo M
EditorRidlo M
Follow Us