[PUISI] Memeluk Bumi

Dalam petang yang hening
Kubakar rumput-rumput dengan api
Yang kubaluti dahulu dengan tangis
Tak henti berisak dan mengucap,
“Jaga baik-baik tempat ini.”
Doaku berubah menjadi asap
Dan menebar di hati orang
Setelah dihirup dan mendengar
Ucapan yang berharap dikabulkan,
“Tuhan melindungimu yang teraniaya.”
Berbondong-bondong orang menyiram
Tempat di mana rumput dibakar
Telah hangus oleh tangis
Agar kembali rumput tumbuh
dan bersama semua berucap
“Kami bersamamu, Bumi.”
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.