Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[Puisi] Menepis Sengat

pexels.com/rawpixel.com
pexels.com/rawpixel.com

Ramainya lautan tak dapat kubertepi
Iringi langkah ini 'tuk sekadar
membasahi jari-jemariku sepi

Zona asin yang membentang di bawah samudra
Kadung tertawa melihat kuberwacana
Yang hanya berdiri di sudut tepi rindang ini

Jangankan bertandang salam,
mendekat pada pasir yang kau kibas
Aku enggan

Nanar aku gila pacu
Usaha tuk menuturimu
Aku masih menyimpan segudang lara

Rasa yang kian berbunga cita
Sehingga kau pun terbawa ke rona mendasar ke titik terdalam
Yang terngiang oleh sinar sang surya menyinari

Akan kutepis tawa sengatmu
Hingga kau pun berlalu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Melodi yang Terlupakan

24 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction