[PUISI] Ruang untuk Bernapas

Aku pernah tenggelam dalam riuh tak terkendali
Beban menumpuk seperti batu di dada
Hidup seakan berlari tanpa henti
Meninggalkan tubuh yang hampir tak berdaya
Namun kini ada celah cahaya yang tiba
Menyapu gelap yang lama mengikat
Langkahku pelan namun penuh makna
Seperti embun yang jatuh bersama keringat
Aku berhenti sejenak dan mendengar
Detak yang lama terabaikan di dalam
Ada kedamaian yang kembali mengalir
Menyulam luka dengan tenunan diam
Ruang ini bukan sekadar kosong tanpa kata
Ia adalah rumah bagi hati yang letih
Tempat aku belajar merelakan segalanya
Dan kembali bernapas dengan utuh dan bersih
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.