[PUISI] Seperti Dunia akan Hancur Besok

Mata-mata yang melebihi panda, bibir yang rapat terkatup
Kaki-kaki yang berlari dengan mata tertutup
Mengejar cahaya yang redup
Kujumpai bayang manusia dengan jiwa tersulut
Saling menyalip dengan bahan bakar senyum dan tawa
Melemaskan raga menguapkan keringat dan tetes air mata
Entah kemana pandu cahaya mengarah
Bertemu petuah yang dibungkus amarah
Kita membaur bersama gelap yang bertambah sesak
Kita terus bergerak digiring waktu yang tak pernah habis diumpat
Terus berulang seperti jarum jam yang berdetak
Seperti dunia akan hancur besok
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.