[PUISI] Sepucuk Surat Pujangga

Tak ada yang lebih mendebarkan
Selain mendapat kabar terbarumu
Secarik surat yang sampai sepekan
Kubergegas meminjam mesin tik
Ke ruang guru dengan alasan dungu
Aku mengetik sembari tersipu malu
Bayangan dirimu tak memudar
Menggelitik hatiku yang terdalam
Tombol-tombol mesin itu kutekan
Aku keringatan, sedikit tertekan
Takut guru menyaksikan kegilaan
Muridnya yang sedang cinta-cintaan
Di ujung surat, terpendar namaku
Sepucuk surat dari pujangga setia
Yang cintanya tak bisa disewa
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.