Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Tangis di Balik Reruntuhan

ilustrasi bangunan hancur (unsplash.com/Mohammed Ibrahim)
ilustrasi bangunan hancur (unsplash.com/Mohammed Ibrahim)

Air mata bercampur dengan debu
Membasuh perih luka menganga
Nestapa masih enggan beranjak
Meski sudah berteriak dengan suara serak

Reruntuhan adalah tempat berpijak
Dengan pijakan kaki terhuyung limbung
Menyeduh muram dalam cawan kelam
Berpelukan dengan cahaya suram

Tangis dari manusia tak berdosa
Teriakan serak dari sisi reruntuhan
Memperkirakan kapan muram akan menghilang
Merindu seberkas senyum mengembang

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Satu Tahun yang Menguatkanku

19 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi laut

[PUISI] Muara Berlabuh

19 Des 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi pergi dalam diam

[PUISI] Pergi dalam Diam

18 Des 2025, 15:07 WIBFiction
ilustrasi perempuan menulis

[PUISI] Revisi Diri

18 Des 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi manusia serakah

[PUISI] Manusia Serakah

17 Des 2025, 20:27 WIBFiction
ilustrasi wanita tertawa

[PUISI] Versi Lebih Jujur

17 Des 2025, 08:07 WIBFiction
ilustrasi orang menempelkan sticky notes

[PUISI] Pergi untuk Pulang

15 Des 2025, 21:07 WIBFiction