Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Terkadang Aku Merasa

pexels.com/Emre Kuzu

Terkadang aku merasa
Bahwa langit tak sudi menoleh
Membuang setiap harap yang dirajut
Menghapus untaian kata yang terapal
Melawan ingin yang sangat didamba

Terkadang aku juga merasa
Bahwa luka ini hadir lewat selongsong angkuh
Menghantam raga hingga jatuh
Memilih tuli atas desakan ronta
Meski rasa pernah begitu menjaga

Aku pun limbung di tengah hingar dunia
Seolah tak mengerti arah asa
Tak mampu menduga setitik tanda
Yang datang bersama angin masa
Di setiap hembus dan hela
Hanya bisa meringkuk bersama gumam lara

Kini hati memilih diam di penghujung senja
Tak lagi sanggup mendulang aksara
Sebab telah terlampau jauh terperosok jurang hampa
Hingga jiwa menggelepar bak kehabisan udara
Tanpamu yang berpaling dari dekapan raga

Dari sela-sela rinai yang jatuh hari ini
Sebaris nama tetap saja terucap
Dalam sunyi yang kian mengaduh
Dalam tangkupan tangan bersimbah luh
Bersama ribuan tawa yang dipaksa sirna

Hari ini aku kembali mengucap lirih
Kata demi kata yang isyaratkan rindu
Memasrahkan luka pada waktu
Sebab terkadang aku masih saja merasa
Ribuan asa yang tak lagi perkasa

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us