[PUISI] Utuh, Namun Rapuh

Dirinya utuh, namun rapuh
Dalamnya berulang kali runtuh
Harapannya kerap kali jatuh
Namun, bibirnya masih berlagak angkuh
Seakan tiada pernah mengucap keluh
Hanya mengumbar senyum merekah
Seakan tiada gundah ataupun resah
Sering kali memberi petuah
Menguatkan hati yang nyaris patah
Meski dirinya sendiri lebih patah
Tubuhnya pun selalu berlagak kokoh
Seakan tiada pernah mengenal roboh
Memang aneh
Tapi, juga canggih
Dan itu sangatlah cantik, sungguh!
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.