Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Novel Fiksi Heartwarming Berlatar Toko Buku dan Kafe

ilustrasi orang sedang membaca buku di kafe (pexels.com/Ayşenur)
ilustrasi orang sedang membaca buku di kafe (pexels.com/Ayşenur)
Intinya sih...
  • Novel fiksi pilihan memberikan kehangatan dan kedamaian
  • Soyang-ri Book's Kitchen, tempat healing dan pembentukan karakter
  • Kafe Funiculi Funicula membawa pelanggan pada perjalanan waktu yang penuh harapan

Apakah kamu suka membaca untuk mencari ketenangan? Jika iya, novel-novel berikut ini bisa menjadi teman yang tepat untuk memberikan kenyamanan sekaligus menghangatkan hatimu.

Kafe kecil yang nyaman atau toko buku dengan rak-rak penuh buku menjadi tempat yang sempurna untuk menenangkan pikiran. Aroma kopi yang menguar dan harum buku yang khas bisa memberikan kedamaian dalam hati. Karena itulah, kafe dan toko buku sering menjadi latar yang pas untuk cerita fiksi yang heartwarming

Berikut ini adalah lima novel fiksi terjemahan berlatar toko buku dan kafe, yang tidak hanya menenangkan, tetapi juga menawarkan kehangatan bagi setiap pembacanya.

1. Book's Kitchen karya Kim Jee-hye

Book's Kitchen karya Kim Jee-hye (gramedia.com)
Book's Kitchen karya Kim Jee-hye (gramedia.com)

Orang-orang yang sedang mengalami kegalauan dalam hidup datang ke Soyang-ri Book's Kitchen untuk menenangkan diri. Sebagai penginapan, toko buku, dan kafe yang dikelilingi oleh pegunungan serta danau indah, tempat ini benar-benar cocok untuk healing dan beristirahat sejenak. Selain itu, tempat ini juga memberi kesempatan bagi siapa pun untuk lebih memahami diri sendiri, sehingga saat kembali ke rutinitas biasa, perasaan mereka sudah berubah menjadi lebih ringan dan siap menghadapi kehidupan.

Novel Book's Kitchen tidak hanya menawarkan cerita yang hangat, tetapi juga pembentukan karakter yang bagus. Pengelola Soyang-ri Book's Kitchen digambarkan sebagai pribadi yang kreatif, ramah, pendengar yang sangat baik, dan pandai menciptakan atmosfer hangat. Hal ini membuat setiap pengunjung merasa nyaman untuk bercerita dari hati ke hati. Pengunjung juga bisa dengan bebas bercengkerama, menulis, dan membaca buku sepuasnya. 

Novel ini berhasil menghadirkan sensasi seakan-akan pembaca sedang berada di Soyang-ri Book's Kitchen. Jadi, jika kamu mencari bacaan yang hangat dan menenangkan, Book’s Kitchen bisa menjadi pilihan yang tepat.

2. Welcome to the Hyunam-dong Bookshop karya Hwang Bo-reum

Welcome to the Hyunam-dong Bookshop karya Hwang Bo-reum (gramedia.com)
Welcome to the Hyunam-dong Bookshop karya Hwang Bo-reum (gramedia.com)

Toko buku Hyunam-dong adalah tempat yang nyaman dan menenangkan. Toko buku ini secara natural dapat menarik pelanggan untuk datang dan betah berlama-lama di sana. Toko buku ini juga memiliki taktik promosi yang kreatif dan segar, sangat efektif untuk menarik wisatawan berkunjung ke toko buku mereka yang terletak di lingkungan perumahan, yang biasanya jarang dilalui orang. 

Novel Welcome to the Hyunam-dong Bookshop menceritakan perjalanan seseorang membangun dan mengelola sebuah toko buku lokal. Hari-harinya dihabiskan bekerja di toko, berinteraksi dengan pelanggan, dan saling berbagi cerita mendalam. Mereka yang sempat larut dalam kesedihan pun perlahan menemukan kembali sesuatu yang hilang. Mereka berjuang bersama, menjalin hubungan baik, dan menyembuhkan diri melalui buku serta suasana yang tercipta di toko buku Hyunam-dong.

3. Funiculi Funicula karya Toshikazu Kawaguchi

Funiculi Funicula 1: Before the Coffee Gets Cold (gramedia.com)
Funiculi Funicula 1: Before the Coffee Gets Cold (gramedia.com)

Jika kamu merasa kesulitan menerima kenyataan, terbelenggu masa lalu, atau terlalu mengkhawatirkan masa depan hingga sulit menjalani hidup saat ini, novel ini harus kamu baca!

Funiculi Funicula terletak di sebuah gang kecil di kota Tokyo, sebuah kafe tua bawah tanah yang sangat unik karena memiliki kemampuan untuk membawa pelanggannya menjelajahi waktu. Sayangnya, jika ingin melakukan perjalanan waktu di kafe ini tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak peraturan yang harus dipatuhi, dan konsekuensinya cukup rumit. Salah satu aturan penting yang perlu diingat adalah meskipun kamu bisa menjelajahi waktu, apapun yang kamu lakukan di sana tidak akan mengubah kenyataan yang terjadi di masa kini. Menarik, bukan? 

Lalu, apa gunanya menjelajah waktu jika tidak bisa mengubah apapun? Tentu saja ada alasan mengapa masih banyak pelanggan yang bersikeras untuk melakukan perjalanan waktu dan menemui orang yang mereka cintai. Jawabannya akan kamu temukan sendiri saat membaca cerita mereka. Selain itu, dalam setiap perjalanan mereka, kamu juga akan menemukan kehangatan, harapan, dan pelajaran berharga tentang hidup, kehilangan, dan cinta.

4. Funiculi Funicula:Kisah-Kisah yang Baru Terungkap karya Toshikazu Kawaguchi

Funiculi Funicula 2: Kisah-Kisah Yang Baru Terungkap (gramedia.com)
Funiculi Funicula 2: Kisah-Kisah Yang Baru Terungkap (gramedia.com)

Jika kafe Funiculi Funicula benar-benar ada di dunia nyata, apakah kamu tertarik untuk mengunjunginya? Dan jika kamu tahu bahwa meskipun kamu bisa melakukan perjalanan waktu, namun kamu tidak bisa mengubah kenyataan, apakah kamu akan tetap melakukannya?

Kisah perjalanan melintasi waktu di kafe unik nan misterius, Funiculi Funicula, berlanjut di novel kedua ini. Meskipun peraturan yang merepotkan tetap berlaku, banyak pelanggan yang tetap datang ke kafe tersebut dengan harapan bisa memutar waktu. Jika di novel pertama semua pengunjung yang melakukan perjalanan waktu adalah wanita, di novel ini giliran pengunjung pria dengan cerita yang semakin mengharukan, berusaha menemui orang yang sangat berharga dalam hidup mereka. 

Di novel kedua ini, kamu akan diajak meresapi cerita yang mendalam dan penuh emosi. Perjuangan mereka untuk melepaskan penyesalan, mengatasi rasa bersalah, dan berdamai dengan diri sendiri, keadaan, serta masa lalu, berhasil menyentuh hati. 

5. Dona Dona karya Toshikazu Kawaguchi

Dona Dona (gramedia.com)
Dona Dona (gramedia.com)

Novel ini adalah novel ketiga dari seri Funiculi Funicula. Sama seperti kafe Funiculi Funicula, kafe Dona Dona yang ada di Hakodate, Hokkaido, juga menawarkan perjalanan istimewa melintasi waktu untuk para pelanggannya. Peraturan yang merepotkan tetap berlaku, namun kisah di novel ini semakin mendalam dan mengharukan.

Dari perjalanan hidup para pelanggan kafe Dona Dona dan perjuangan mereka untuk bisa melintasi waktu, pembaca akan merasakan sentilan pilu dan sengatan hangat yang membekas. Novel ini menceritakan perjuangan seseorang untuk terus menjalani hidup dan menumbuhkan kembali tekad baru.

Semoga kelima novel di atas bisa menjadi teman yang menenangkan dan menghangatkan hatimu. Teman yang menemanimu menghabiskan waktu luang sambil menikmati secangkir kopi, serta mengusir kegelisahan dan kegalauan dalam hatimu, sehingga perasaanmu kembali menjadi ringan dan lega.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Milla
EditorMilla
Follow Us