[CERPEN] Mengenalmu

- Sejak pertama mengenalmu, hidupku lebih indah dan selalu mengingatmu.
- Kami saling menyukai selama lima tahun, namun hubungan berubah setelah dia pergi ke luar negeri.
- Melihatnya dengan sosok baru membuatku merasa terluka, tapi aku harus menerima kenyataan.
Sejak pertama kali aku mengenalmu, hidupku terasa lebih indah dari sebelumnya. Setiap hari, di mana pun aku berada, aku selalu mengingatmu. Segala hal yang kamu sukai dan setiap ucapan yang pernah kamu sampaikan padaku, selalu terlintas di pikiranku.
Semakin hari, aku semakin ingin mengenalmu lebih dalam. Hingga tiba saatnya di mana ternyata kamu menyukaiku sebelum aku mengatakan hal yang sama kepadamu. Kalau ditanya, “Bagaimana perasaanku?” tentu saja aku terkejut sekaligus senang. Bagaimana tidak? seseorang yang telah lama aku kenal ternyata menyimpan perasaan yang sama sepertiku.
Hari demi hari kami lalui bersama. Semua kenangan dan tempat yang kami datangi selalu kami abadikan dalam sebuah foto. Aku senang telah mencintainya. Hidupku mengalami banyak perubahan setelah dia mengungkapkan perasaannya kepadaku. Segala suka maupun duka, kami lewati berdua. Aku selalu berdoa semoga dia selalu ada di sisiku setiap saat. Semua barang yang selalu dia hadiahkan kepadaku, aku selalu menyimpannya dengan baik.
Tidak terasa sudah lima tahun lamanya, kami saling menyukai satu sama lain. Sampai pada akhirnya, dia yang begitu aku cintai harus pergi ke luar negeri untuk melanjutkan kariernya. Sedih? Tentu saja aku sedih. Berpisah jarak dengan seseorang yang kamu cintai tentu memberi rasa yang berbeda.
Sejak dia pergi, hubungan kami jadi tak seperti dulu lagi. Kita tidak lagi berkomunikasi. Semakin lama, perasaan cintanya padaku mulai pudar. Dia tidak seperti orang yang aku kenal sejak pertama kali kami bertemu. Orang yang hangat, manis, dan romantis itu seakan menghilang dari hidupku. Aku mulai menyadari, “Mungkin inilah waktuku untuk perlahan melupakannya.” Aku masih mengikuti media sosialnya, dan tanpa sengaja, aku melihat foto yang menunjukkan bahwa kini ada sosok baru di hidupnya. Rasanya, aku seperti dihantam rasa sakit yang bertubi-tubi. Melihatnya sudah mendapatkan pendamping hidup, sedangkan aku di sini masih menyendiri dan masih merindukannya.
Kini, yang bisa kulakukan hanyalah menerima. Bahwa tak semua yang kita cintai akan tinggal bersama kita. Meskipun semua telah berubah, kenangannya tetap menetap di hatiku.