10 Kuliner Khas Korea Selatan Ini Ternyata Hasil Akulturasi Budaya

Baik Korean lovers maupun tidak, pasti sudah gak asing lagi dengan aneka ragam kuliner khasnya seperti gimbap, tteokbokki, kimchi, hingga samgyetang. Tapi, tahu tidak?
Ada beberapa kuliner khas Korea Selatan yang ternyata bukanlah tulen merupakan warisan nenek moyang. Seperti sepuluh kuliner berikut ini yang merupakan hasil akulturasi budaya dengan negara lain. Pernah coba?
1. Gimbap dan sushi masih bersaudara, lho! Nasi gulung yang identik dibungkus rumput laut tersebut diperkenalkan oleh Jepang ketika menjajah Korea Selatan

2. Saat Korea Selatan dijajah Jepang, pemerintah China mengirim warganya untuk membantu. Sebagian dari mereka menjual pancake yang kini dikenal hotteok

3. Ramyeon begitu populer setelah perang, tepatnya sekitar tahun 1960-an. Makanan yang kala itu paling mudah dijangkau dari segi harga ini dikenalkan oleh Jepang

4. Mandu merupakan makanan hasil silang budaya dengan China yang mulai populer pada zaman Dinasti Joseon

5. Jepang dan China ikut andil memperkenalkan chapssaltteok ke Korea Selatan. Kue ini serumpun dengan moci dan loh mai chi

6. Jjamppong merupakan hasil silang budaya dengan masakan China. Penggunaan minyak cabai dan bubuk gochugaru baru diperkenalkan sekitar tahun 1960-an

7. Jjangmyeon diadopsi dari mi khas China bernama zhajiangmian. Bedanya, di negara Tirai Bambu mi saus hitam ini dikreasikan dengan beragam sayuran

8. Giseu myeon sejenis sup mi khas Korea Selatan yang dikenalkan oleh imigran China. Sup ini mengandalkan gurihnya kaldu ayam

9. Olahan daging ayam tepung seperti kkanpunggi dan rajogi mengadopsi dari masakan China yakni general tso chicken

10. Yusanseul mirip capcay yang berisikan sayuran dan seafood. Makanan ini juga hasil akulturasi budaya China

Ternyata banyak kuliner khas Korea Selatan yang dipengaruhi oleh masakan China dan Jepang. Mungkin masih ada lagi kuliner Korea Selatan hasil akulturasi budaya dengan negara lain.
Apakah ada kuliner khas Korea Selatan di atas yang merupakan favoritmu? Tulis di kolom komentar, ya.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.