5 Makanan Jepang yang Gak Boleh Terlalu Lama di Suhu Ruang

Banyak orang menyukai makanan Jepang karena cita rasa khasnya berasal dari kesegaran bahan-bahan utamanya. Namun, di sisi lain, hal ini membuat tidak semua makanan Jepang bisa disimpan sembarangan dalam waktu yang lama, terutama pada suhu ruang.
Beberapa makanan memiliki karakteristik yang membuatnya rentan terhadap pertumbuhan bakteri, apabila tidak disimpan dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk kamu tahu makanan Jepang apa saja yang sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama di suhu ruang agar tetap aman dan lezat saat disantap.
Coba simak penjelasan tentang beberapa makanan Jepang di bawah ini yang perlu kamu perhatikan cara penyimpanannya. Jangan lupa untuk mencatatnya agar tidak lupa, ya!
1. Sushi

Di urutan pertama ada sushi, makanan Jepang yang sudah tidak asing lagi bagimu. Kita semua tahu bahwa makanan ini terkenal akan kelezatannya yang berasal dari perpaduan nasi berbumbu cuka, ikan segar, dan berbagai bahan lainnya.
Sushi hadir dengan berbagai kreasi, mulai dari nigiri (nasi dengan irisan ikan di atasnya) hingga maki (nasi dan isian sayur yang digulung dengan nori). Kunci kenikmatan utama sushi terletak pada penyajian kesegaran bahan-bahannya, terutama seafood atau daging ikannya.
Faktor inilah yang membuat sushi penting untuk disimpan dengan benar agar tetap aman untuk dikonsumsi dan tidak menimbulkan risiko keracunan makanan akibat bakteri. Idealnya, sushi harus segera dimakan setelah disiapkan. Jika terpaksa harus disimpan, sebaiknya letakkan di dalam lemari es untuk dikonsumsi dalam waktu 24 jam.
2. Sashimi

Selain sushi, makanan Jepang lain yang juga berbahan dasar ikan mentah adalah sashimi. Sedikit berbeda dengan sushi, sashimi hanya terdiri dari potongan ikan mentah yang disajikan langsung tanpa nasi.
Dari sini, kita bisa memahami bahwa sashimi memang makanan yang menonjolkan kualitas dan kesegaran dari bahan utamanya, seperti daging ikan tuna, salmon, atau tiram. Karena tidak melalui proses pemasakkan, potongan ikan mentah ini sangat rentan terhadap bakteri jika dibiarkan terlalu lama di suhu ruang.
Selain itu, sashimi biasanya disajikan dengan wasabi, kecap asin, serta irisan sayuran untuk menambah rasa dan kelezatannya. Maka dari itu, sangat penting untuk menyimpan sashimi dalam suhu dingin dan segera memakannya setelah dihidangkan.
3. Onigiri

Nasi kepal khas Jepang yang dikenal sebagai onigiri adalah salah satu makanan populer yang mudah kamu temukan di berbagai tempat, terutama saat berwisata di Jepang. Onigiri biasanya berisi ikan, telur, umeboshi (asinan kering), sayuran, dan mayones, yang dibungkus dengan lembaran nori untuk menambah rasa serta tekstur.
Namun, di balik kenikmatannya, onigiri memiliki batasan waktu penyimpanan dan sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama pada suhu ruang. Hal ini dikarenakan isian di dalam onigiri yang rentan akan pertumbuhan bakteri.
Jika ingin menyimpan onigiri, lebih baik simpan di dalam kulkas dan konsumsi dalam waktu 24 jam setelah pembuatannya. Maka dari itu, buat kamu yang ingin membawa onigiri sebagai bekal karena praktis, ingatlah untuk menyimpannya dengan baik agar tetap bisa dinikmati dengan cita rasa terbaik selama perjalanan jauh atau saat piknik.
4. Natto

Natto yang merupakan hasil fermentasi kacang kedelai dengan tekstur lengketnya ini juga bisa cepat kehilangan kualitasnya apabila dibiarkan terlalu lama pada suhu ruang, terutama di saat cuaca panas.
Mengapa begitu? Sebab, proses fermentasinya yang melibatkan bakteri Bacillus subtilis membuat makanan ini bisa cepat basi. Di sisi lain, karena proses pembuatannya ini juga menjadikan natto kaya akan protein, serat, dan vitamin K2, sehingga cocok sebagai opsi terbaik hidangan sehat untuk diet sehari-hari.
Biasanya, natto disajikan dengan nasi hangat, kecap, dan terkadang ditambahkan daun bawang atau mustard untuk memberikan rasa lebih segar. Jadi, setelah membuka natto, sebaiknya segera kamu konsumsi agar tetap bisa menikmati manfaat kesehatan dari natto tanpa khawatir akan risiko kerusakannya.
5. Chawanmushi

Sudah pernahkah kamu mendengar tentang chawanmushi? Jika belum, chawanmushi adalah hidangan tradisional Jepang yang terbuat dari telur yang dikukus dengan kaldu dashi dan disertai dengan berbagai bahan isian, seperti udang, jamur, hingga sayuran.
Teksturnya yang lembut dengan rasa umaminya yang khas menjadikan chawanmushi cocok sebagai lauk maupun hidangan pembuka. Namun, karena terbuat dari telur dan bahan-bahan segar lainnya, chawanmushi sangat rentan terhadap pertumbuhan bakteri jika dibiarkan lebih dari dua jam pada suhu ruang.
Jika ingin menyimpannya, mudahnya dengan memasukkan chawanmushi ke dalam lemari es dan memanaskannya kembali menggunakan microwave agar rasa serta teksturnya tetap enak. Namun, tetap saja walaupun bisa disimpan, sebaiknya chawanmushi harus segera dikonsumsi setelah dimasak untuk menjaga kualitas sekaligus kesegarannya.
Itu tadi beberapa makanan Jepang yang tidak boleh dibiarkan terlalu lama di suhu ruang untuk menjaga kualitas dan keamanannya saat dimakan. Jadi, manakah dari kelima makanan di atas yang menjadi favorit kamu dan keluarga?