Dalam dunia memasak, beragam informasi sering beredar dan dipercaya banyak orang, tetapi gak semuanya benar. Beberapa mitos justru bisa membuat hasil masakan kurang maksimal atau bahkan mengecewakan.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui fakta sebenarnya agar tidak terjebak kesalahan yang sama. Yuk, cari tahu lima mitos seputar memasak yang sering keliru!
Banyak yang percaya bahwa minyak zaitun hanya cocok untuk salad atau tumisan ringan karena titik asapnya rendah. Padahal, minyak zaitun bisa digunakan untuk menggoreng, terutama jenis extra light olive oil yang memiliki titik asap lebih tinggi. Hanya saja, memang lebih baik menghindari suhu yang terlalu panas agar tidak merusak kandungan gizinya.
Faktanya, minyak zaitun justru lebih sehat dibandingkan minyak goreng biasa karena kaya akan lemak tak jenuh yang baik untuk tubuh. Jadi, kamu tetap bisa menggunakannya untuk menggoreng dengan catatan tidak terlalu lama dan tidak pada suhu ekstrem tinggi.
Banyak orang mencuci daging mentah sebelum dimasak dengan alasan ingin menghilangkan bakteri atau kotoran yang menempel. Namun, cara ini justru bisa menyebarkan bakteri ke permukaan lain seperti wastafel atau alat masak. Organisasi kesehatan seperti USDA bahkan menyarankan untuk langsung memasak daging tanpa mencucinya terlebih dahulu.
Sebaiknya, cukup keringkan daging dengan tisu dapur sebelum dimasak untuk menghindari cipratan minyak berlebih. Proses pemasakan dengan suhu tinggi akan membunuh bakteri berbahaya, sehingga daging tetap aman untuk dikonsumsi.
Sebagian orang menghindari menambahkan garam di awal saat memasak daging karena takut teksturnya menjadi keras. Namun, kenyataannya, garam justru bisa membantu mempertahankan kelembapan daging. Proses osmosis yang terjadi saat daging dimarinasi dengan garam justru membantu membuatnya lebih empuk dan beraroma lebih kuat.
Sebaiknya, taburkan garam pada daging sekitar 30 menit sebelum dimasak agar meresap sempurna. Dengan cara ini, daging akan tetap juicy dan memiliki rasa yang lebih seimbang saat disantap.
Ada anggapan bahwa madu yang dipanaskan akan berubah menjadi racun dan berbahaya untuk dikonsumsi. Meskipun madu memang mengalami perubahan struktur kimia saat dipanaskan, ini tidak berarti madu menjadi beracun. Namun, pemanasan berlebih memang bisa mengurangi kandungan enzim dan nutrisi dalam madu.
Jika ingin tetap mendapatkan manfaat maksimal dari madu, lebih baik menambahkannya pada makanan atau minuman yang sudah hangat, bukan saat masih mendidih. Dengan begitu, kamu tetap bisa menikmati rasa manis alami madu tanpa kehilangan manfaatnya.
Membilas pasta dengan air dingin setelah direbus sering dilakukan agar tidak lengket. Namun, cara ini justru menghilangkan lapisan pati alami pada pasta yang membantu saus melekat lebih baik. Akibatnya, tekstur dan rasa pasta bisa jadi kurang maksimal saat disajikan.
Sebagai gantinya, cukup tiriskan pasta tanpa membilasnya, lalu langsung campurkan dengan saus agar cita rasanya lebih menyatu. Jika khawatir pasta terlalu lengket, kamu bisa menambahkan sedikit minyak zaitun sebelum mengaduknya dengan saus.
Dengan mengetahui mitos-mitos di atas, kini kamu bisa memasak dengan lebih baik dan hasil yang lebih maksimal. Jadi, dari lima mitos ini, mana yang selama ini kamu percaya?