5 Serba-serbi Kkwabaegi, Donat Kepang yang Sering Muncul di Drakor

Hallyu wave tidak hanya memngenalkan drama maupun musik asal Korea saja tetapi juga berperan mengenalkan budaya Korea ke dunia, seperti kuliner Korea yang makin dikenal dunia. Salah satu kudapan yang turut dikenalkan dalam berbagai drama adalah kkwabaegi, donat kepang yang punya tekstur dan bentuk yang unik.
Biasanya kita mengenal donat berbentuk lingkaran yang bolong tengahnya, nah kkwabaegi ini berupa donat yang dikepang dan digoreng lalu diberi berbagai toping manis yang memanjakan lidah. Siapa sangka, kkwabaegi ini diperkirakan sudah ada sejak berabad lalu dan kembali booming satu dekade terakhir dengan berbagai macam varian rasa.
Kalian pernah melihat kkwabaegi muncul di drama dan penasaran dengan kkwabaegi? Yuk, simak beberapa informasi menarik tentang kkwabaegi lewat artikel ini!
1. Donat kepang asal Korea yang populer

Jika umumnya donat berbentuk lingkaran yang bolong tengahnya, berbeda dengan donat asal Korea Selatan bernama kkwabaegi ini. Donat yang kerap muncul di drama Korea ini berbentuk kepangan atau biasa disebut twisted donut.
Tak hanya bentuknya saja yang berbeda, teksturnya pun unik karena menawarkan kerenyahan di luar tapi kenyal di dalam karena adonan donat ini menggunakan beras ketan alih-alih tepung terigu. Namun, sekarang ini sudah banyak yang membuat kkwabaegi dengan tepung terigu.
Nama kkwabaegi berasal dari kata kkota'yang berarti memutar. Secara harfiah, kkwabaegi berarti roti berbentuk stik yang dipilin.
2. Diperkirakan sudah ada sejak zaman Dinasti Joseon

Kkwabaegi sering dikaitkan dengan ‘saudara jauhnya’ dari China yaitu youtiao atau yang biasa kita kenal dengan cakue. Meskipun begitu tentunya ada perbedaan di keduanya, yang mana kkwabaegi bercita rasa manis sedangkan youtiao punya rasa yang gurih.
Mengutip dari Korea JoongAng Daily, tidak diketahui secara pasti kapan kkwabaegi mulai ada di Korea, tetapi kkwabaegi muncul di sebuah buku bertajuk “Joyajibyo,” buku dari Dinasti Joseon (1392–1910) yang mencatat sejarah dari Raja Taejo (918-943) hingga Raja Sunjo (1790-1834).
Dikisahkan pada buku tersebut, kkwabaegi muncul sebagai makanan kerajaan, bukan makanan ringan yang murah dan sederhana seperti sekarang ini. Di dalam catatan tersebut dikatakan bahwa kkwabaegi adalah hidangan terakhir yang dimakan Pangeran Gwanghae (1575-1641) sebagai penguasa Joseon ke-15.
3. Awal mulanya, donat ini dibawa oleh imigran dari China

Melansir dari Sugar Yums, kkwabaegi diyakini berasal dari suku Hui di wilayah Hangzhou di China. Awalnya roti goreng ini dikenal sebagai mahua, diyakini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Roti goreng sejenis kkwabaegi ini sampai ke semenanjung Korea menjelang akhir Dinasti Joseon (abad ke-19). Diperkirakan imigran Tiongkok membawanya pada abad ke-19.
Awalnya kkwabaegi hanya dapat dikonsumsi oleh orang kaya karena mahalnya harga tepung terigu, kkwabaegi menjadi lebih populer setelah berakhirnya Perang Korea pada tahun 1950an. Hal ini karena tepung sudah mudah didapatkan di Korea Selatan dan kkwabaegi pun menjadi camilan yang populer karena harganya yang murah meriah.
Sebenarnya, kkwabaegi sudah terkenal dari dulu, namun kkwabaegi mulai menjadi street food populer di Seoul pada tahun 1970-1980 an. Kudapan ini muncul kembali dengan masif dalam satu dekade terakhir dengan inovasi berbagai rasa dan toping.
4. Ada rasa klasik berupa taburan gula hingga rasa cream cheese

Varian orisinil dari kkwabaegi adalah dengan toping gula halus atau bubuk kayu manis. Selain itu terdapat beberapa vasriasi kkwabaegi seperti kkwabaegi dengan pat (kacang merah), heugimja (wijen hitam) dan konggomul (bubuk kedelai). Ada juga kkwabaegi madu, kkwabaegi klasik yang masih banyak peminatnya.
Seiring berkembangnya tren makanan, rasa kkwabaegi makin bervariasi seperti rasa cokelat, mint choco, tiramisu, cream cheese, dan lainnya.
5. Perlu teknik khusus untuk membuat kkwabaegi yang cantik

Bahan yang digunakan untuk membuat kkwabaegi ini mudah didapat seperti tepung, telur, ragi, mentega, dan lainnya. Namun, proses mengadon hingga menggoreng ini perlu ketelatenan dan teknik khusus agar dapat menghasilkan kkwabaegi yang kenyal tapi renyah di luar.
Menurut website masak Maangchi, kwabaeggi yang cantik dibuat dengan memilin adonan kkwabaegi dengan bagian tengahnya lebih tipis dibandingkan bagian ujungnya sehingga terbentuk pilinan adonan yang bagus, kencang, dan tidak menggumpak. Ketebalan adonan saat setelah dipilin juga perlu diperhatikan agar ketika digoreng minyak meresap ke dalam adonan dengan konstan sehingga matang merata.
Melansir Korean Herald, adonan kkwabaegi digoreng dengan minyak panas bersuhu 175 derajat Celsius agar mendapat warna keemasan yang cantik.
Ribetnya kkwabaegi ini membuat donat goreng ini jarang dibuat di rumah walaupun bahannya umum ditemukan. Bahkan, tak jarang pedagang kkwabaegi disebut dengan jangin atau master karena kebolehannya mengolah adonan kkwabaegi sampai menghasilkan kkwabaegi dengan tekstur dan penampilan yang sempurna.
Karena popularitasnya, kkwabaegi dapat mudah ditemui di kafe, toko kue, pasar, maupun di pinggir jalan. Mulai dari rasa yang klasik dengan gula halus atau berbagai rasa lain yang dapat menjadi daya tarik tersindiri untuk dicicpi. Tak hanya rasanya yang berinovasi, dekorasi topingnya juga dibuat secantik mungkin untuk memikat pembeli.
Kalian pernah memakan kkwabaegi?