Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Trivia Jjamppong, Si Blasteran Korea-Tiongkok yang Pedasnya Juara!

default-image.png
Default Image IDN

Bagi penikmat drama seri dan film besutan negeri ginseng, Korea Selatan, hidangan yang satu ini agaknya sudah tak asing lagi. Pasalnya, jjamppong memang kerap muncul pada adegan-adegan dalam drama seri atau film. Usut punya usut, makanan tradisional yang diwariskan turun-temurun ini memang terkenal di Korea Selatan.

Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai makanan 'blasteran' Korea-Tiongkok ini.

1. Singkatnya, jjamppong merupakan mi seafood kuah pedas khas Korea

instagram.com/pursuit.of.foodiiiness
instagram.com/pursuit.of.foodiiiness

Berdasarkan tampilannya saat disajikan, jjamppong merupakan olahan berkuah yang terdiri dari mi, gochugaru (bubuk cabai), serta dilengkapi dengan beraneka jenis makanan laut, seperti udang, kerang, hingga cumi-cumi. Singkatnya, jjamppong adalah mi seafood kuah pedas khas Korea.

2. Konon, jjamppong masih memiliki keterkaitan dengan kuliner serupa dari Tiongkok

instagram.com/chae_seulji
instagram.com/chae_seulji

Usut punya usut, jjamppong rupanya memiliki keterkaitan dengan kuliner serupa dari Tiongkok. Konon, ada sebuah kuliner dengan nama chaomamian yang dibuat oleh imigran Tiongkok yang menetap di Nagasaki, Jepang. Orang-orang Jepang menyebutnya dengan nama chanpon atau bermakna campur.

Pasalnya, makanan ini memang menggunakan beragam makanan laut. Namun, kata chanpon tersebut malah terdengar seperti kata jjamppong oleh masyarakat Korea. Agaknya, itulah cikal-bakal penamaan sajian mie kuah pedas tersebut.

3. Sebelum diadaptasikan ke dalam kuliner Korea, jjamppong mulanya tak berkuah kemerahan

instagram.com/ssd_momstouch
instagram.com/ssd_momstouch

Lebih lanjut, konon, mulanya sajian ini dihidangkan dengan kuah yang tak kemerahan seperti sekarang. Kuahnya justru lebih bernuansa putih (ataupun bening). Sekitar tahun 1960-an, jjamppong mulai diadaptasikan ke dalam kuliner Korea.

Orang-orang Korea lantas menambahkan minyak cabai dan gochugaru (bubuk cabai) pada kuahnya. Oleh sebab itu, warna kuah pun menjadi kemerahan.

4. Jjamppong bercita rasa pedas yang kentara sebab penggunaan gochugaru

Ilustrasi jjampong (instagram.com/anjufrc)
Ilustrasi jjampong (instagram.com/anjufrc)

Sebab penggunaan gochugaru (bubuk cabai) yang terbilang banyak, maka jjamppong pun menyuguhkan cita rasa pedas yang kentara. Bahkan, jjamppong sering dinobatkan sebagai salah satu makanan tradisional Korea yang paling pedas. Kendati demikian, level pedasnya dapat disesuaikan dengan selera, kok.

5. Semangkuk jjamppong disantap selagi masih hangat agar kesedapannya lebih pekat

instagram.com/haetaming
instagram.com/haetaming

Saat disajikan, semangkuk jjamppong diisikan kuah yang banyak dan aneka ragam makanan laut. Hal ini tak mengherankan mengapa mi yang berada di bagian bawah malah tertutupi. Jjamppong tersebut disantap selagi hangat agar kesedapannya lebih intens.

Melestarikan budaya nasional seperti kuliner tradisional merupakan sesuatu yang patut diterapkan. Salah satu caranya adalah melalui media semisal drama seri atau film. Tak hanya itu, orang-orang yang berasal dari luar Korea juga berkesempatan untuk mengenal kuliner tersebut. Buktinya, tak hanya mengenal kuliner Nusantara, wawasan kita tentang kuliner Korea juga jadi lebih luas, bukan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us