5 Jenis Ikan yang Paling Sering Dimasak Teppanyaki

- Ikan kakap sering menjadi pilihan dalam menu seafood teppanyaki yang mudah dikombinasikan dengan berbagai sayuran.
- Ikan salmon termasuk hidangan klasik di Jepang, dengan daging merah cerah hingga oranye pucat dan tekstur kenyal.
- Ikan tuna relatif lebih terjangkau dibanding salmon, memiliki marbling lemak yang memberikan tekstur lembut dan rasa umami yang kaya.
Teppanyaki merupakan teknik memasak makanan ala Jepang dengan cara dipanggang menggunakan pelat besi datar. Bahan yang dimasak beragam, mulai dari daging, sayuran, nasi, dan seafood. Selain itu, teppanyaki menawarkan pengalaman unik bagi pelanggan, karena bisa melihat proses memasak dan berinteraksi langsung dengan koki.
Salah satu varian teppanyaki yang cukup digemari adalah seafood teppanyaki. Varian ini cocok buat kamu yang bosan makan daging ayam atau sapi. Seafood teppanyaki biasanya menggunakan cumi-cumi, udang, dan berbagai jenis ikan.
Jenis dan kualitas ikan yang digunakan bisa menentukan harga teppanyaki, lho. Sebab, tidak semua jenis ikan dapat dimasak untuk teppanyaki, tergantung pada karakteristik dagingnya. Lantas, ikan apa saja yang sering disajikan dalam menu teppanyaki? Yuk, cari tahu!
1. Ikan kakap

Ikan kakap sering menjadi pilihan dalam menu seafood teppanyaki yang mudah dikombinasikan dengan berbagai sayuran. Ikan kakap merah dan putih yang umum dijumpai dan banyak dibudidayakan. Sejumlah restoran kelas atas menggunakan ikan kakap merah muda Pasifik untuk fusion teppanyaki.
Daging ikan kakap yang padat, lembut, dengan rasa sedikit manis membuatnya cocok dipadukan dengan berbagai bumbu. Ikan ini termasuk serbaguna, karena dapat dimasak menggunakan berbagai cara, seperti dipanggang maupun dibakar utuh. Untuk memperkaya tekstur hidangan teppanyaki, maka ikan kakap yang lembut bisa disajikan dengan asparagus, ubi, brokoli, paprika, dan taoge.
2. Ikan salmon

Kamu tentu sudah sering menjumpai menu salmon dalam hidangan Jepang, terutama sushi dan sashimi. Ikan salmon juga sering ada dalam menu seafood teppanyaki maupun fusion. Salmon teppanyaki termasuk hidangan klasik di Jepang, salah satunya dibuat salmon chan chan yaki, teppanyaki salmon dan sayuran dengan saus miso ala Hokkaido.
Salmon mudah dikenali dengan dagingnya yang merah cerah hingga oranye pucat. Aroma lautnya ringan, tidak amis saat masih dalam kondisi segar, dan ada rasa buttery. Teksturnya kenyal, elastis, dan tahan terhadap suhu tinggi, sehingga membuat salmon menjadi salah satu jenis ikan favorit untuk teppanyaki.
3. Ikan tuna

Primadona seafood teppanyaki lainnya adalah ikan tuna yang relatif lebih terjangkau dibanding salmon. Tuna punya marbling lemak yang memberikan tekstur lembut, rasa umami yang kaya, dan visualnya yang menggoda selera. Perut tuna, tuna toro, atau tuna belly menjadi bagian yang paling sering digunakan untuk berbagai makanan Jepang, termasuk teppanyaki, karena teksturnya lembut dan rasanya gurih.
Durasi untuk memasak tuna cukup singkat biar bagian tengahnya juicy. Namun, bagian luarnya garing, sehingga menghadirkan kombinasi tekstur yang kontras. Warnanya konsisten sebelum maupun setelah dimasak mendukung visual makanan, terlebih mudah dipadukan dengan aneka saus dan sayuran.
4. Ikan gindara

Gindara dikenal juga sebagai cod hitam mungkin masing asing di telinga. Ikan ini berwarna abu-abu kehitaman, yang akan semakin gelap seiring bertambahnya usia. Termasuk ikan perenang cepat yang bisa tumbuh hingga panjangnya 2 meter.
Ukurannya yang besar membuat gindara sering diolah tanpa tulang atau fillet. Keberadaannya cukup populer di kalangan koki dan banyak ditemukan di restoran. Tekstur dagingnya kenyal, rasanya gurih dan lembut, mirip ikan kakap putih tapi lebih berminyak.
5. Ikan sawara

Seafood teppanyaki yang menggunakan ikan sawara sering direkomendasikan di Jepang. Sawara merupakan jenis ikan yang spesial bagi masyarakat Jepang, karena melimpah hanya pada musim semi. Pada masa tersebut, sawara banyak dijumpai di Laut Pedalaman Seto di Jepang barat.
Daging ikan sawara berwarna putih, sedikit tulang, dan teksturnya lembut. Rasa sawara akan berubah sesuai dengan musim saat ikan tersebut ditangkap. Pada musim semi, ikan sawara akan menghasilkan rasa yang ringan dan bertekstur lembut. Sedangkan pada musim dingin, kandungan lemaknya meningkat, sehingga rasanya lebih kaya dan lebih gurih.
Sekarang kamu sudah tahu jenis ikan apa saja yang sering dimasak menggunakan teknik teppanyaki. Daging ikan yang digunakan untuk membuat teppanyaki harus cukup padat agar tidak mudah hancur. Selain itu, tahan terhadap memasak dengan suhu tinggi dan mudah menyerap bumbu, tanpa merusak cita rasa laut yang khas.