Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Sakura Mochi Hanya Populer Saat Musim Semi di Jepang?

ilustrasi sakura mochi (pixabay.com/sayama)

Setiap musim semi tiba, Jepang berubah bak negeri dongeng. Bunga sakura akan bermekaran di sepanjang jalan, angin bertiup sejuk, dan suasana jadi lebih hidup.

Di tengah semua keindahan itu, ada satu camilan yang selalu muncul dan jadi favorit banyak orang yaitu sakura mochi. Warnanya yang cerah, aroma khas daun sakura, dan rasanya yang manis bikin siapa pun jatuh hati. Tapi uniknya, makanan manis ini cuma populer di satu musim saja.

Penasaran dengan alasannya? Yuk, cari tahu dalam artikel ini kenapa sakura mochi hanya jadi camilan eksklusif selama musim semi yang selalu ditunggu-tunggu banyak orang!

1. Warna dan rasanya sangat mewakili keindahan musim semi

ilustrasi sakura mochi (freepik.com/freepik)

Sakura mochi merupakan sajian manis yang berasal dari negara Jepang dan hanya ada di festival musim semi. Kue ini memiliki warna merah mudah pucat yang sangat identik dengan bunga sakura.

Oleh karena alasan tersebut, sakura mochi menjadi simbol visual musim semi yang sedang berlangsung. Selain itu, rasanya juga sejalan dengan tampilannya, manis tapi tidak berlebihan, halus, dan ringan di mulut. Tak lupa isian kacang merahnya pun berpadu sempurna dengan kulit mochi yang kenyal sehingga menciptakan rasa yang menggugah.

2. Daun sakura hanya bisa dipetik saat musim semi

ilustrasi sakura mochi (pixabay.com/ximatsuking)

Daun yang membungkus sakura mochi bukan hanya sekadar pelengkap atau untuk hiasan saja. Daun tersebut dipetik dari pohon sakura asli yang sudah diasinkan khusus untuk memberikan aroma khas pada sajian kue mochi.

Tapi daun ini tidak tersedia sepanjang tahun, daun sakura hanya bisa dipetik saat musim semi, tepat ketika bunga sakura mekar dan daunnya masih muda. Setelah dipetik, daun-daun ini langsung diasinkan agar bisa dipakai dalam pembuatan sakura mochi. Karena waktu panennya terbatas, keberadaan sakura mochi pun ikut terikat oleh perguliran musim sehingga hal ini menjadikannya begitu spesial.

3. Memiliki bentuk yang simbolik sebagai awal musim semi

ilustrasi sakura mochi (freepik.com/freepik)

Sakura mochi tidak hanya memiliki warna yang cerah dan rasa yang enak, tapi juga punya bentuk yang cantik serta penuh makna simbolik di baliknya. Bentuknya yang bulat melambangkan kesempurnaan dan keberuntungan, sehingga cocok dengan semangat awal musim semi di Jepang yang identik dengan awal tahun dan kehidupan baru.

Balutan daun sakura seakan menjadi pelindung alami yang menyiratkan harapan agar segala sesuatu di musim yang baru ini berjalan lancar dan damai. Bahkan warna merah muda pada mochi sering dihubungkan dengan perlindungan dari hal-hal buruk serta limpahan harapan akan kebahagiaan.

4. Sudah menjadi tradisi dan budaya saat festival musim semi di Jepang

ilustrasi sakura mochi (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Sakura mochi sudah lama menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tradisi dan budaya perayaan musim semi di Jepang. Selain itu, sakura mochi juga menjadi sajian khas saat hanami, yaitu kegiatan piknik di bawah pohon sakura sambil menikmati mekarnya bunga.

Kue ini bukan sekadar suguhan manis, tapi juga simbol kebersamaan dan rasa syukur akan datangnya musim baru. Setiap gigitannya mengandung nuansa budaya yang memberikan nuansa menyatukan alam, makanan, dan momen spesial menjadi satu kesatuan.

Dengan beberapa alasan di atas, sakura mochi bukan hanya sekedar camilan manis, tapi juga sebuah cerminan rasa, warna, dan semangat musim semi di Jepang. Kehadirannya yang singkat setiap tahun justru membuatnya begitu ditunggu dan bermakna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us