Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Inilah 5 Kue Kering Indonesia yang Ternyata Adaptasi dari Belanda!

ilustrasi nastar original (pixabay.com/ Zozz_)

Mendekati momen Lebaran, banyak orang Indonesia berlomba-lomba untuk membuat kue kering dan mungkin juga banyak yang mengira jika semuanya asli dari Nusantara. Padahal, beberapa kue favorit ini sebenarnya merupakan adaptasi dari Belanda, lho.

Pengaruh kolonial membawa banyak resep makanan yang kemudian disesuaikan dengan selera dan cita rasa lokal. Meski resepnya sudah dimodifikasi, rasa autentiknya tetap terasa dan makin disukai masyarakat. Penasaran apa saja jenis kuenya? Berikut lima kue kering yang ternyata punya sejarah unik yang berakar dari adaptasi kuliner Belanda.

1. Kastengel

ilustrasi kue kastengel (vecteezy.com/anggaraarjuna23)

Kastengel adalah salah satu kue kering khas Indonesia yang diadaptasi dari Belanda. Penamaan kue kastengel diambil dari bahasa Belanda "kaas" dan "stengel" yang artinya keju yang berbentuk batang. Kue kering ini terbuat dari campuran tepung, mentega, dan keju tua seperti Edam atau Gouda, sehingga memiliki cita rasa gurih yang khas.

Versi asli kastengel sebenarnya lebih panjang dan renyah, sedangkan kastengel khas Indonesia memiliki bentuk lebih pendek, padat, dan kaya rasa. Kastengel sering kali menjadi kue yang paling cepat habis di antara kue kering lainnya saat disajikan di momen Lebaran.

2. Nastar

ilustrasi nastar original (pixabay.com/shirleysavitri)

Nastar merupakan kue kering khas Indonesia yang memiliki isian berupa selai nanas. Pengambilan nama nastar berasal dari bahasa Belanda yaitu ananas taart, yang berarti "tart nanas."

Di negara Belanda, kue ini biasanya berbentuk pie besar, sedangkan di Indonesia diadaptasi dan dibuat dalam bentuk bulat kecil yang lebih praktis untuk dimakan. Selain rasanya yang lezat, kue ini juga sering menjadi primadona di berbagai perayaan, seperti momen Lebaran.

3. Speculaas

ilustrasi speculaas (pexels.com/Karolina Ostrzolek)

Speculaas adalah kue rempah khas Belanda yang juga tak kalah populer di Indonesia. Kue kering ini memiliki cita rasa khas dari kayu manis, pala, dan cengkeh, yang sesuai dengan selera Nusantara.

Di Indonesia, speculaas sering diadaptasi menjadi kue dengan bentuk dan tekstur yang mirip. Salah satu kue yang memiliki kemiripan bentuk dan motif dengan speculaas adalah kue butter cookies Monde atau biskuit Kong Guan yang sering disajikan saat momen Lebaran atau acara spesial lainnya.

4. Lidah kucing

ilustrasi kue lidah kucing (pexels.com/Meggy Kadam Aryanto)

Lidah kucing adalah kue kering khas Indonesia yang sering disajikan saat Lebaran dan diadaptasi dari kue Belanda yang bernama katte tong. Nama tersebut memiliki arti "lidah kucing."

Dinamai demikian karena memang bentuknya yang tipis, lonjong, dan sedikit melengkung seperti lidah kucing. Kue ini memiliki tekstur renyah dengan rasa manis dan sedikit gurih, sehingga menjadikannya salah satu kue favorit saat momen Lebaran tiba.

5. Jan hagel

ilustrasi jan hagel (pexels.com/Fredox Carvalho)

Jan hagel adalah kue kering khas Belanda yang mungkin tidak sepopuler kastengel atau nastar, tetapi tetap memiliki penggemar setia di Indonesia. Kue ini dikenal dengan teksturnya yang renyah dan taburan gula serta irisan almond di atasnya.

Di Indonesia, kue ini sering dianggap sebagai salah satu kue premium dan lebih sulit ditemukan dibandingkan kue kering lainnya. Biasanya, jan hagel disajikan dalam bentuk potongan persegi panjang agar lebih memudahkan untuk dinikmati sebagai camilan ringan.

Kue kering Indonesia yang diadaptasi dari Belanda ini membuktikan bagaimana budaya kuliner dapat berkembang dengan cita rasa lokal. Meski berasal dari negeri kincir angin, setiap kue telah mengalami modifikasi dan inovasi yang membuat cita rasanya lebih khas serta digemari oleh lidah orang Indonesia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us