Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pilih Keripik atau Kerupuk? Kenali Perbedaan serta Jenisnya

ilustrasi keripik (pexels.com/Larissa Deruzzi)

Kerupuk dan keripik merupakan makanan ringan yang sangat digemari oleh berbagai kalangan di Indonesia. Kerupuk termasuk dalam makanan pelengkap yang memiliki tekstur garing. Meskipun sebagai pelengkap, sebagian orang beranggapan ada yang kurang dalam suatu hidangan makan jika tidak ada kerupuk atau keripik.

Kerupuk memiliki bentuk, ukuran, aroma, rasa, ketebalan, dan kerenyahan yang berbeda tergantung pada jenis bahan tambahan yang digunakan. Umumnya, banyak jenis keripik yang dianggap dan disebut kerupuk. Hal tersebut disebabkan oleh kebiasaannya masyarakat Indonesia menyebut produk olahan jenis keripik sebagai kerupuk.

Namun, ternyata kerupuk dan keripik itu berbeda. Ada beberapa hal mendasar yang membedakan antara kerupuk dan keripik.

1. Pengertiannya

keripik buah delima (pexels.com/RODNAE Productions)

Berdasarkan riset Direktorat Standardisasi Pangan Olahan, Badan POM Indonesia, keripik merupakan pangan olahan yang pada umumnya berbahan baku sayuran dan dilapisi dengan tepung kemudian digoreng, atau umbi, atau buah yang dipotong tipis-tipis dan digoreng.

Sedangkan kerupuk adalah makanan yang dibuat dari adonan tepung dicampur dengan lumatan bahan pangan (misalnya buah, umbi, sayuran, udang, ikan, dll), dikukus, diiris tipis, dikeringkan, kemudian digoreng.

2. Bahan baku pembuatan kerupuk

ilustrasi beberapa bahan baku pembuatan kerupuk (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kerupuk merupakan bahan yang memiliki rasa dan aroma yang khas seperti udang, ikan tenggiri, bawang, singkong, dan lainnya. Selain itu, salah satu bahan yang tidak kalah pentingnya dari bahan baku yaitu pati. Pati sangat menentukan mengembang atau tidaknya kerupuk pada saat digoreng.

Pati atau starch memiliki dua komponen fraksi berdasarkan tingkat kelarutannya yaitu amilopektin (tidak terlarut) dan amilosa (terlarut). Amilopektin inilah yang memiliki pengaruh besar terhadap daya kembang kerupuk. Semakin tinggi kandungan amilopektin dibandingkan kandungan amilosa suatu bahan kerupuk, maka kecenderungan kerupuk untuk mengembang semakin besar.

Berbeda dengan kerupuk langsung olah, kerupuk mentah diproduksi dengan gelatinisasi pati adonan pada tahap pemanasan (pengukusan), selanjutnya adonan dicetak dan dikeringkan.

Adonan kerupuk berasal dari campuran pati di antaranya tepung tapioka, terigu, sagu, ubi, dan bahan baku lainnya.

3. Bahan baku keripik

ilustrasi beberpa bahan baku pembuatan keripik (pexels.com/Magda Ehlers)

Keripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung dengan tambahan rempah-rempah dan penyedap rasa.

Keripik sebagai produk olahan memiliki kandungan air yang rendah sehingga tahan untuk disimpan dibandingkan dengan menyimpan bahan baku keripik dalam bentuk segar.

4. Proses pengolahan keripik dan kerupuk

ilustrasi keripik (pexels.com/Eren Li)

Pada proses pengolahan keripik, bahan baku tidak dihancurkan dan dicampur dengan bahan pengisi berpati seperti proses pengolahan kerupuk, melainkan bahan baku hanya diiris tipis atau dipotong kemudian langsung digoreng tanpa proses pengeringan atau diberi adonan tepung yang tipis menutupi permukaan bahan sebelum digoreng, sehingga konsumen masih dapat mengenali bahan baku yang digunakan berdasarkan bentuknya.

Perbedaan yang sangat mendasar ini ditandai pula dengan produk akhir dari keripik maupun kerupuk. Keripik merupakan produk olahan yang aroma, rasa, dan tekstur serta tampilannya merepresentasikan bahan bakunya. Sedangkan produk akhir kerupuk dapat dibentuk berdasarkan keinginan si pembuatnya.

5. Jenis kerupuk

kerupuk (instagram.com/snack.kekinianku)

Berdasarkan bentuknya dikenal dua macam kerupuk yaitu kerupuk yang diiris, contohnya kerupuk kemplang di Palembang dan kerupuk yang dicetak seperti mie lalu dibentuk berupa bulatan.

Berdasarkan tempat atau daerah penghasil kerupuk dikenal pula berbagai jenis kerupuk di setiap daerah seperti kerupuk Palembang, kerupuk Sidoardjo, kerupuk Surabaya, kerupuk Tasikmalaya, dan lainnya.

Kerupuk berdasarkan proses pengolahannya terbagi atas kerupuk goreng dan panggang atau bakar. Adapula kerupuk yang proses pembuatannya dengan cara disangrai dengan mengunakan pasir sebagai media penghantar panasnya.

Selain itu, ada juga jenis kerupuk berdasarkan bahan tambahan pangannya yaitu kerupuk berbahan tambahan nabati dan kerupuk berbahan tambahan hewani.

6. Jenis keripik

Ilustrasu keripik pisang (instagram.com/pabrikkeripikpisang.id)

Keripik ditinjau dari proses pengolahannya terbagi atas dua jenis yaitu keripik dengan bahan tambahan tepung dan keripik tanpa tepung.

Beberapa jenis keripik yang diolah dengan  menambahkan adonan tepung yang menutupi permukaan bahan yaitu keripik bayam, keripik jamur, keripik tempe, dan lain sebagainya. Sedangkan pada jenis keripik yang diolah dengan tanpa bahan tambahan tepung contohnya keripik nangka, keripik apel, keripik wortel, dan lain sebagainya.

Berdasarkan metode penggorengannya, keripik juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu keripik dengan penggorengan manual dan keripik dengan penggorengan vakum.

Berdasarkan jenis bahan bakunya, keripik dibedakan menjadi dua yaitu keripik nabati dan keripik hewani.

Beberapa jenis keripik nabati seperti keripik singkong, keripik apel, keripik tempe, keripik oncom, keripik kangkung, dan lain-lain. Sedangkan keripik hewani berasal dari bahan baku kulit hewan seperti kulit ikan, kulit sapi, kulit kelinci, kulit ayam, usus
ayam, ceker ayam, paru sapi, dan lain-lain. 

Itulah beberapa perbedaan antara kerupuk dan keripik. Untuk membedakannya secara cepat, kamu dapat memperhatikan dari bentuknya. Jangan sampai salah lagi ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us