Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Durasi Marinasi Bahan Makanan yang Wajib Kamu Ketahui

ilustrasi marinasi daging ayam (commons.wikimedia.org/Amin)

Marinasi merupakan teknik merendam bahan masakan dalam campuran bumbu. Marinasi salah satu cara untuk memberikan cita rasa mendalam dan lezat pada hidangan.

Sebelum memarinasi, penting untuk memahami bahwa setiap bahan makanan memiliki durasi berbeda. Tenang, gak perlu khawatir, karena artikel ini membahas durasi marinasi yang perlu kamu ketahui untuk berbagai bahan makanan yang berbeda.

1. Tempe

ilustrasi marinasi tempe (commons.wikimedia.org/Tony Webster)

Tempe memerlukan perhatian khusus saat menjalani proses marinasi. Dalam jangka waktu 30 menit hingga 3 jam, tempe akan mampu menyerap karakteristik bumbu tanpa mengorbankan teksturnya yang khas.

Jika durasi marinasi terlalu singkat, tempe hanya akan meresap permukaan bumbu dan rasa tidak akan merata. Di sisi lain, jika terlalu lama, tempe bisa kehilangan kepadatannya dan menghasilkan rasa terlalu kuat. Dengan memahami poin ini, kamu bisa menciptakan sensasi lezat yang merata pada setiap gigitan tempe.

2. Ikan

ilustrasi marinasi ikan (commons.wikimedia.org/Nundhaa)

Ketika berbicara tentang ikan, sensitivitas terhadap marinasi menjadi faktor utama. Teksturnya yang lembut memerlukan pendekatan hati-hati dalam menentukan durasi marinasi yang sesuai. Dalam jangka waktu 15—60 menit, ikan mampu meresapkan aroma bumbu tanpa kehilangan integritas dagingnya.

Terlalu lama merendam ikan berakibat pada tekstur yang terlalu hancur dan menurunkan kualitas hidangan. Menemukan keseimbangan antara durasi marinasi dan keutuhan ikan adalah tantangan yang harus diatasi oleh setiap koki.

3. Dada ayam

ilustrasi marinasi daging ayam (pixabay.com/ivabalk)

Dada ayam meiliki ciri daging yang padat dan rendah lemak, sehingga memerlukan perendaman lebih lama agar rasa bumbu meresap hingga lapisan dalam daging. Dalam jangka waktu 2—24 jam, proses marinasi membantu dada ayam lebih mewah dalam rasa.

Namun, perlu diingat bahwa durasi yang terlalu lama dapat mengakibatkan dada ayam menjadi terlalu lembek, menghilangkan kegigitan yang diharapkan dalam hidangan. Dengan mengeksplorasi durasi yang tepat, kamu akan memperoleh dada ayam kenyal dan penuh rasa.

4. Tahu

ilustrasi marinasi tahu (commons.wikimedia.org/Suzette )

Bagi pencinta tahu, memahami durasi marinasi yang tepat akan membedakan hidangan yang enak dan luar biasa. Tahu, dengan tekstur lembut dan pori-pori yang terbuka, dapat meresapkan rasa dalam rentang waktu 30 menit hingga 1 jam.

Marinasi yang terlalu singkat hanya akan memberikan rasa pada permukaan tahu. Marinasi yang terlalu lama akan mengubah tahu menjadi lembek dan kehilangan keutuhannya. Mengukur waktu marinasi secara cermat akan membantumu menghadirkan rasa yang pas pada setiap bagian tahu.

5. Paha ayam

ilustrasi marinasi paha ayam (commons.wikimedia.org/Miansari66)

Paha ayam memerlukan waktu marinasi yang lebih lama untuk menghasilkan hidangan yang memukau. Dalam jangka waktu 1—24 jam, paha ayam akan meresapkan bumbu secara merata dan memberikan pengalaman rasa yang lebih intens.

Namun, perlu diingat bahwa paha ayam yang direndam terlalu lama akan kehilangan struktur dan kelezatannya. Menjaga keseimbangan antara waktu marinasi dan integritas daging adalah kunci untuk menghadirkan hidangan paha ayam yang sempurna.

Marinasi adalah salah satu teknik dalam memasak yang memerlukan pemahaman dan pengalaman. Dengan mengenal durasi marinasi yang tepat untuk setiap bahan makanan, kamu akan mampu menciptakan hidangan yang penuh rasa.

Jangan sampai bumbu belum meresap atau justru malah terlalu banyak, sehingga merusak rasa dari hidangan yang akan kamu buat. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us