5 Tanda Kulit Dimsum Sudah Rusak, Jangan Dipakai Lagi!

- Perubahan warna signifikan: Kulit dimsum berwarna putih kekuningan, jika menjadi gelap kemungkinan sudah rusak karena kontaminasi atau pertumbuhan jamur.
- Terdapat aroma mengganggu: Bau asam, tengik, atau busuk menandakan kulit dimsum sudah rusak akibat pertumbuhan kuman atau kontaminasi.
- Muncul kelembapan berlebihan: Kelembapan tanpa sebab, tekstur lembek, dan aroma asam menunjukkan kulit dimsum sudah rusak karena kesalahan penyimpanan atau kontaminasi.
Dimsum merupakan makanan populer dengan bentuk dan bahan baku beragam. Dari berbagai jenis dimsum, ada beberapa makanan yang menggunakan kulit khusus untuk membalut isian, salah satunya adalah siomai.
Kulitnya sering dibuat lentur supaya mudah dipakai untuk melipat. Sekali buat atau beli, kulit dimsum bisa mencapai jumlah melimpah. Kulit dimsum juga rentan rusak karena beberapa faktor, untuk mengetahui tandanya, simak dalam cici-ciri di bawah ini.
1. Perubahan warna signifikan

Kulit dimsum memiliki warna putih kekuningan yang khas. Selain itu, ada juga kulit yang dibuat kuning sekali dengan tambahan pewarna makanan ataupun bahan alami. Jika terdapat perubahan warna signifikan menjadi gelap, seperti cokelat, abu-abu, atau hitam, kemungkinan kulit dimsum sudah dalam keadaan rusak.
Hal ini bisa dipicu oleh kontaminasi sampai pertumbuhan jamur. Pemicunya beragam, mulai dari usia simpan yang sudah terlalu lama, kesalahan penyimpanan, ataupun kualitas bahan kulit dimsum yang kurang bagus.
2. Terdapat aroma mengganggu

Bahan baku pembuatan kulit dimsum itu didominasi dua jenis tepung, air, dan terkadang ditambah garam. Makanya aroma yang dihasilkan pun cenderung tipis dan tidak mengganggu. Sebaliknya, kalau kulit dimsum memiliki aroma menyengat dan kurang enak ada kemungkinan kulit sudah rusak.
Bau yang dimaksud biasanya terkait dengan aroma kecut atau asam, tengik, sampai bau busuk. Hal ini bisa terjadi karena pertumbuhan kuman, kelembapan, dan kontaminasi kotoran. Kalau sudah begini, jangan dipakai, ya!
3. Muncul kelembapan berlebihan

Tekstur kulit dimsum yang segar itu lentur sehingga mudah sekali dibentuk dan aman ditumpuk. Kalau lama kelamaan kulit berubah lembap berlebihan, maka patut dicurigai kalau bahan ini sudah mengalami kerusakan.
Kelembapan berlebihan itu dapat dicek dengan ciri kulit yang basah tanpa sebab, saling menempel, serta terdapat aroma asam yang mengganggu, maka besar kemungkinan kulit rusak. Hal ini bisa disebabkan kesalahan menyimpan, kualitas bahan, juga kontaminasi.
4. Terdapat bintik-bintik hitam atau hijau

Ciri paling jelas kalau kulit dimsum kamu sudah rusak adalah timbulnya bintik-bintik hitam atau kehijauan di permukaan adonan. Biasanya kotoran ini berasal dari jamur yang tumbuh pada kulit dimsum. Kalau sudah begini jangan sampai kamu pakai, ya!
Selain terlihat jelas, biasanya bintik juga sering bersembunyi. Maksudnya saat dipakai bentuknya masih mulus, tetapi ketika dikukus baru muncul bintik-bintik yang dimaksud. Oleh karenanya, jika kamu mencurigai kelayakan kulit dimsum, bisa coba kukus 1-2 lembar untuk mengetes kualitas produk.
5. Perubahan tekstur secara signifikan

Perubahan tekstur secara signifikan bisa menandakan kalau kulit dimsum sudah tak layak pakai. Tekstur yang tadinya lentur dan mudah dibentuk bisa berubah jadi sangat kering, kaku, sampai lembek.
Selain khawatir kulit sudah mengalami penurunan kualitas, sebenarnya tekstur-tekstur begini juga kurang cocok dibuat menjadi dimsum. Isian bisa gampang bocor dan kulitnya juga mudah sobek saat dibentuk.
Mengetahui beberapa tanda kulit dimsum sudah rusak bisa membantu kamu menyeleksi bahan memasak lebih baik. Hal ini harus diperhatikan biar kualitas makananmu terjaga dan penampilannya bagus. Tidak terganggu oleh tanda-tanda kerusakan kulit dimsum yang rentan menimbulkan gangguan kesehatan.