Resep Wingko Babat Teflon yang Harum Kelapanya Bikin Nagih

1. 100 gram kelapa parut

2. 1 lembar daun pandan

3. 50 gram gula pasir

4. ¼ sdt garam

5. ¼ sdt vanila cair

6. 25 ml air

7. 50 ml santan (kekentalan sedang)

8. 125 gram tepung ketan putih

1. Masukkan kelapa parut bersama daun pandan yang sudah diikat ke dalam kukusan. Biarkan hingga kelapanya matang dan mengeluarkan aroma harum khas, lalu angkat dan dinginkan.

2. Tuangkan air, gula pasir, garam, vanila cair, dan santan ke dalam panci kecil. Panaskan dengan api sedang sambil diaduk perlahan hingga gula larut dan muncul gelembung kecil di pinggir panci. Begitu mendidih, segera matikan api agar santan tidak pecah.

3. Siapkan wadah besar, lalu masukkan tepung ketan putih. Siram dengan campuran santan hangat tadi sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan mulai menggumpal lembut seperti remahan basah.

4. Tambahkan kelapa parut yang sudah dikukus, lalu aduk hingga merata. Uleni perlahan dengan tangan agar semua bahan menyatu sempurna dan tidak ada bagian yang kering.

5. Ambil sekitar satu sendok makan adonan, kurang lebih 25 gram, lalu bentuk bulat. Kemudian, tekan perlahan hingga agak pipih. Lakukan hingga adonan habis.

6. Oles permukaan teflon dengan sedikit margarin. Panaskan di api kecil. Letakkan adonan wingko di atasnya dan masak perlahan sambil dibalik beberapa kali hingga kedua sisi berubah warna jadi kecokelatan dan permukaannya kering.

7. Setelah matang sempurna, angkat dan diamkan sebentar agar wingko mengeras sedikit.

8. Sajikan wingko babat teflon yang nikmat ini dengan secangkir teh atau kopi hangat.

1. Gunakan kelapa parut yang agak tua agar rasa gurihnya lebih keluar dan teksturnya lebih renyah saat dipanggang.

2. Pastikan santan tidak terlalu kental atau encer. Kekentalan sedang akan membuat adonan lebih lembut dan tidak mudah pecah.

3. Gunakan api kecil saat memanggang agar bagian luar tidak gosong sementara dalamnya masih mentah.

4. Balik wingko perlahan, tetapi jangan terlalu sering agar permukaannya tetap mulus.

5. Simpan dalam wadah tertutup kalau tidak langsung dimakan, supaya tetap lembap dan tahan lebih lama.

Wingko babat memang erat dengan Kota Semarang, tapi sejarahnya berawal dari Kecamatan Babat di Lamongan, Jawa Timur. Awalnya, wingko merupakan kue seserahan dalam prosesi lamaran, yakni simbol kesungguhan seorang pria dalam meminang perempuan. Tradisi ini dipercaya sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai kekeluargaan dan kesederhanaan masyarakat Babat pada masa lampau.

Kue ini kemudian dikenal luas setelah seorang perempuan asal Babat bernama Loe Lan Hwa membawa resepnya ke Semarang pada 1944. Dari sanalah wingko babat berkembang jadi ikon oleh-oleh khas Semarang yang kita kenal sampai sekarang. Sejak saat itu, berbagai versi wingko mulai bermunculan di banyak daerah, menyesuaikan selera dan bahan lokal tanpa meninggalkan cita rasa aslinya.

Mudah banget, kan, bikin wingko babat teflon versi rumahan ini? Meski tanpa oven atau alat panggang khusus, hasilnya tetap lembut dan harum kelapa bakar yang khas. Resep ini cocok banget buat camilan sore, suguhan tamu, atau bahkan ide jualan kecil-kecilan. Jadi, cobain bikin sendiri di rumah, yuk!