Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Rhubarb, Tumbuhan Beracun yang Umum Diolah dan Dikonsumsi

tanaman rhubarb (unsplash.com/Markus Spiske)

Tumbuhan yang satu ini mungkin cukup asing di telinga masyarakat Indonesia. Inilah rhubarb, tanaman musim semi yang lebih sering dikonsumsi seperti buah ketimbang sayuran. Rhubarb biasanya dijadikan sebagai isian pai, kue, selai, maupun dikonsumsi secara langsung.

Tanaman ini tumbuh subur di daerah pegunungan maupun daerah beriklim sedang, seperti Eropa dan Asia Timur. Untuk mengenal lebih jauh mengenai buah unik ini, yuk cari tahu lima fakta seputar rhubarb berikut ini.

1. Bukan buah, tapi termasuk dalam buah

rhubarb (unsplash.com/Emma-Jane Hobden)

Menentukan tumbuhan ini kedalam sayuran atau buah-buahan memang membingungkan. Apalagi bagian yang dikonsumsi dari tumbuhan ini adalah batangnya yang sama sekali bukan termasuk dalam kategori buah-buahan.

Namun pada tahun 1947, rhubarb (Rheum rhabarbarum) telah diakui sebagai buah-buahan oleh pengadilan New York karena cara konsumsinya yang disajikan layaknya buah-buahan. Sebab rasanya yang asam, rhubarb cocok dibuat sebagai isian pai, diolah menjadi es krim, bahkan dijadikan sebagai manisan, lho.

2. Hanya dikonsumsi bagian batangnya saja

batang rhubarb (unsplash.com/Maximilian Zahn)

Tidak semua bagian dari rhubarb bisa dikonsumsi. Dilansir Healthline, daun pada rhubarb harus dihindari saat memasak tanaman satu ini. Sebab hanya batang dari rhubarb yang aman untuk dikonsumsi.

Meski begitu, rhubarb mengandung banyak sekali nutrisi yang baik bagi tubuh, seperti karbohidrat, kalsium, zat besi, fosfor, dan vitamin C. Namun, jangan dikonsumsi secara berlebihan. Sebab, jika dikonsumsi secara berlebihan bisa memicu terbentuknya batu ginjal.

3. Bisa dijadikan sebagai obat

tanaman rhubarb (unsplash.com/kaori nohara)

Ternyata, walaupun mengandung racun pada bagian daunnya, rhubarb bisa dijadikan sebagai obat sembelit dan berbagai masalah pencernaan yang lainnya. Tentu saja hal ini harus dikonsultasikan kepada dokter.

Lalu, di beberapa negara seperti China, rhubarb dikenal baik sebagai herbal tradisional untuk mengatasi demam akibat peradangan di dalam tubuh. Namun, belum ada studi klinis yang membuktikan keefektifan rhubarb sebagai obat. Hal tersebut baru diketahui hanya dari penelitian berskala kecil saja sehingga perlu diteliti lebih lanjut.

4. Rasanya yang asam tapi bikin nagih

olahan kue rhubarb (unsplash.com/Mette van der Linden)

Di dalam rhubarb, terdapat senyawa asam yang disebut dengan asam oksalat dan asam malat sehingga menimbulkan rasa yang sangat asam pada batang tanaman ini. Maka dari itulah, biasanya orang-orang mengolah rhubarb dengan mencampurkannya kedalam makanan yang manis atau ditambahkan banyak gula untuk mengimbangi rasa asamnya yang tajam.

Bisa dikatakan kalau rasa asam dari rhubarb justru cenderung pahit karena saking asamnya (tergantung dari jenis rhubarb-nya sendiri). Namun, rasa asamnya tidak bisa disamakan dengan asam dari buah lemon.

5. Bahaya yang ditimbulkan jika mengonsumsi Rhubarb secara berlebihan

ilustrasi kram perut (pexels.com/Sora Shimazaki)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, daun rhubarb memiliki senyawa racun yang berbahaya bagi manusia. Mengonsumsi rhubarb dalam jumlah yang banyak pun bisa menimbulkan dampak buruk bagi manusia.

Kamu bisa merasakan banyak efek samping setelah mengonsumsi rhubarb yang berlebihan, seperti mual, muntah-muntah, diare, kram perut, albuminuria, hingga dapat memicu pembentukkan batu ginjal. Jadi, pastikan kamu memakannya dalam takaran yang disarankan, ya.

Meskipun memiliki efek samping yang menyeramkan, tapi rhubarb tetap aman dikonsumsi selama tidak melebihi batas wajarnya. Apakah kamu tertarik untuk mencoba buah unik ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gilliana
EditorGilliana
Follow Us