Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Panduan Diet Anti-Inflamasi, Anjuran dan Larangan

ilustrasi diet (pixabay.com/Jane Trang Doan)
Intinya sih...
  • Makanan alami kaya nutrisi esensial, serat, vitamin, dan antioksidan
  • Hindari makanan olahan dengan gula tambahan, lemak trans, dan pengawet buatan
  • Ganti lemak jenuh dengan lemak sehat, pilih protein dari sumber alami, dan gunakan rempah-rempah anti-inflamasi

Di tengah gaya hidup modern yang serba cepat, peradangan dalam tubuh telah menjadi pemicu berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan gangguan autoimun. Salah satu cara efektif untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan pola makan anti-inflamasi.

Diet ini tidak hanya membantu mengurangi risiko penyakit tetapi juga mendukung kesehatan secara keseluruhan. Nah, ini dia 5 panduan penting yang perlu diperhatikan beserta anjuran dan Larangan nya. Yuk simak selengkapnya! 

1. Pilih makanan utuh dan tidak diproses

ilustrasi diet (pexels.com/Jill Wellington

Makanan alami yang tidak melalui banyak proses pengolahan lebih kaya akan nutrisi esensial yang dibutuhkan tubuh. Konsumsi makanan ini dapat membantu memperkuat sistem imun serta mengurangi respons inflamasi yang berlebihan. Pastikan untuk mengonsumsi berbagai jenis buah, sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian seperti chia seed dan flaxseed. Kandungan serat, vitamin, serta antioksidan dalam makanan ini berperan dalam melawan peradangan serta menjaga kesehatan pencernaan dan jantung.

Hindari makanan olahan yang mengandung gula tambahan, lemak trans, dan pengawet buatan. Makanan seperti sosis, nugget, dan makanan cepat saji sering kali mengandung bahan-bahan yang dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, berkontribusi pada obesitas, serta meningkatkan risiko penyakit kronis. 

2. Konsumsi lemak sehat

minyak zaitun (pexels.com/Pixabay)

Jenis lemak yang dikonsumsi sangat berpengaruh pada tingkat peradangan dalam tubuh. Mengganti lemak jenuh dan trans dengan lemak sehat dapat membantu menurunkan risiko peradangan serta meningkatkan fungsi otak dan jantung. Gunakan minyak zaitun extra virgin sebagai alternatif minyak goreng, konsumsi alpukat, serta makan ikan berlemak seperti salmon dan makarel yang kaya akan asam lemak omega-3. Lemak sehat ini memiliki efek anti-inflamasi alami yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan otak.

Batasi konsumsi makanan yang mengandung lemak trans dan minyak nabati yang telah melalui proses hidrogenasi, seperti margarin dan minyak kelapa sawit yang digunakan dalam makanan cepat saji. Lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan memicu peradangan kronis dalam tubuh.

3. Pilih sumber protein yang tepat

ilustrasi ikan salmon (pixabay.com/Shutterbug75)

Protein merupakan nutrisi penting bagi tubuh, tetapi jenis protein yang dikonsumsi dapat berpengaruh terhadap tingkat peradangan. Protein yang berasal dari sumber sehat dapat membantu memperbaiki jaringan tubuh sekaligus menurunkan risiko inflamasi. Pilih protein dari sumber alami seperti ayam tanpa kulit, kacang-kacangan, serta ikan berlemak yang kaya akan omega-3. Konsumsi protein nabati dari tahu, tempe, dan quinoa juga dapat membantu mengurangi inflamasi serta memberikan asupan protein yang cukup bagi tubuh.

Kurangi konsumsi daging merah dan daging olahan seperti sosis dan bacon. Daging olahan mengandung kadar lemak jenuh dan nitrat yang tinggi, yang dapat memicu inflamasi serta meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

4. Gunakan rempah-rempah yang mengandung sifat anti-inflamasi

ilustrasi kunyit (pixabay.com/stevepb)

Beberapa rempah memiliki manfaat luar biasa dalam membantu menekan peradangan dalam tubuh. Selain menambah cita rasa makanan, rempah-rempah ini juga kaya akan senyawa antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Gunakan kunyit, jahe, dan kayu manis dalam makanan sehari-hari. Kunyit mengandung kurkumin, senyawa aktif yang terbukti memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Jahe dan kayu manis juga memiliki efek serupa, membantu meredakan nyeri sendi serta meningkatkan sistem imun.

Batasi penggunaan garam berlebihan dan bumbu penyedap instan yang mengandung MSG. Bahan-bahan ini tidak hanya meningkatkan risiko tekanan darah tinggi tetapi juga dapat memperburuk inflamasi dalam tubuh.

5. Perhatikan minuman yang dikonsumsi

ilustrasi minum air (unsplash.com/engin akyurt)

Memilih minuman yang tepat dapat membantu menjaga keseimbangan tubuh serta memperkuat sistem kekebalan. Konsumsi air putih dalam jumlah cukup setiap hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Teh hijau juga bisa menjadi pilihan karena mengandung polifenol yang memiliki efek anti-inflamasi dan dapat membantu menurunkan risiko penyakit kronis. 

Hindari minuman manis seperti soda dan jus buah dalam kemasan yang mengandung gula tinggi. Konsumsi alkohol berlebihan juga dapat memicu peradangan dan berdampak buruk pada organ tubuh seperti hati dan pankreas. 

Mengadopsi pola makan anti-inflamasi dapat menjadi langkah sederhana namun efektif untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Dengan memilih makanan yang tepat dan menghindari makanan yang dapat memicu peradangan, tubuh dapat bekerja lebih optimal dalam melawan berbagai penyakit. Kuncinya adalah konsistensi dan keseimbangan dalam memilih makanan setiap hari. Mulailah dengan perubahan kecil dan rasakan manfaat jangka panjangnya bagi kesehatan tubuhmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ignatius Drajat Krisna Jati
EditorIgnatius Drajat Krisna Jati
Follow Us