9 Dilema Si Kulit Sensitif Saat Pindah Domisili ke Luar Negeri, Duh!

Pindah domisi ke luar negeri dapat dilatarbelakangi oleh mutasi kerja ke cabang luar negeri, melanjutkan studi ke luar negeri, ataupun ikut pasangan yang memiliki urusan lama di luar negeri. Terlepas dari ragam alasannya, menjalani kehidupan di luar negeri, terutama pada masa awal, rupanya lumayan tricky bagi pemilik kulit sensitif.
Pemiihan produk hingga cuaca di tempat tinggal baru agaknya turut menjadi faktor yang membuat waswas. Nah, sepertinya inilah yang akan kamu alami, nih.
1. Sebelum berangkat, kamu menyediakan sejumlah cadangan untuk produk tersebut

Menjelang keberangkatan, kamu pasti lebih gencar melengkapi produk kulitmu dengan jumlah berkali lipat, tepatnya sebagai cadangan apabila kelak produk yang tengah kamu gunakan sudah habis. Entah kamu membelinya secara online, langsung mengunjungi gerai, ataupun menyambangi klinik kecantikan langgananmu.
2. Kamu juga menakar batasan volume yang diperbolehkan berdasarkan LAGs

Kendati demikian, kamu tak diperkenankan untuk membawa cairan dalam jumlah yang banyak, lho. Pasalnya, aturan keamanan internasional memberlakukan beberapa persyaratan terkait LAGs (Liquid, Aerosols and Gels) yang akan diperiksa saat kamu bepergian ke luar negeri kelak. Pahamilah dengan cermat poin-poinnya, ya.
3. Sesampainya di luar negeri, kamu agaknya menggunakan produk dengan lebih cermat

Saat sudah tiba di negara tujuan dan memulai hari barumu, kamu pun agaknya merasa harus jeli dalam menakar penggunaan produk kulit sensitifmu itu. Sebab kamu jelas tahu bahwa tak akan mudah menemukan produk tertentu di negara tersebut. Sayangnya, stok yang kamu bawa pun sepertinya tak akan cukup hingga saat kamu kembali ke negara asalmu kelak.
4. Saat produk tersebut habis, kamu harus rela merogoh kocek yang mungkin agak dalam

Nah, apabila ternyata produk yang biasa kamu gunakan juga tersedia di negara tersebut, tak jarang malah dibanderol dengan harga yang relatif lebih mahal dibandingkan saat kamu membelinya di negara asalmu. Dengan kata lain, sedikit-banyak anggaran finansialmu harus lebih dikelola, nih.
5. Jika terkendala pasokan produk tertentu, kamu harus gesit mencari produk serupa sebagai alternatif

Apabila pasokan produk langgananmu terbilang minim atau bahkan tak ada sama sekali, kamu harus gesit mencari tahu alternatif lain untuk produk tersebut. Periksalah kandungannya dengan seksama, telusuri ulasan dari pengguna sebelumnya, bahkan berkonsultasilah dengan dokter kulitmu jika memungkinan. Tujuannya, supaya kamu membeli produk yang memang pas untuk kondisi kulitmu.
6. Walau produk alternatif tampak cocok, tapi tetaplah bersiap untuk kemungkinan terburuk

Pasalnya, walau sama-sama ditujukan khusus untuk kulit sensitif, namun tak jarang hasil yang didapatkan tak persis sama, bahkan ada pula yang malah tak cocok. Wajahmu yang semula mulus atau hanya bermasalah saat periode menstruasi, namun mendadak malah dipenuhi oleh jerawat meradang. Entah sebab purging atau malah breakout, kamu harus siap dengan risiko tersebut saat memutuskan beralih produk.
7. Jika produk alternatif bereaksi negatif di kulitmu, kamu harus menguras kantong untuk ke dokter kulit

Masalah kulit tersebut lantas membuatmu risih sehingga kamu memutuskan untuk mengunjungi dokter kulit di negara tersebut. Dengan kata lain, sekali lagi, kamu harus rela menggelontorkan sejumlah pengeluaran finansial demi meladeni tetek-bengek ala kulit sensitif. Apalagi jika kondisi kulitmu memang terbilang parah, anggaranmu tentu jadi lebih besar.
8. Kamu dihadapkan pada pilihan antara terus menggunakan produk alternatif atau kembali pada produk semula

Setelah timbang-menimbang, kamu akhirnya dihadapkan pada dilema antara melanjutkan produk baru yang bereaksi tak terlalu bersahabat di kulitmu atau kembali ke produk lama yang entah bagaimana caranya agar kamu bisa memperolehnya. Intinya, mau tak mau, kamu harus memilih.
9. Pada akhirnya, kamu hanya bisa pasrah dengan dilema khas dari kulit sensitifmu itu

Pada akhirnya, kamu hanya bisa pasrah dan berharap bahwa pilihanmu tersebut adalah hal yang tepat. Kamu mungkin pula sudah disibukkan dengan hal lain sehingga masalah kulit tersebut tak melulu menjadi momok yang mengusik ketenanganmu. Kamu mencoba berdamai dengan si kulit sensitif itu.
Tuh, siapa nih yang merasakan kegregetan punya kulit yang sensitif? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar!