Tingkatkan Asupan Protein, Ini 6 Penjelasan seputar Diet Astronot

Efektifkah untuk menurunkan berat badan?

Pola makan zaman sekarang jauh lebih diperhatikan ketimbang sebelumnya. Hal itu bisa terlihat dari begitu banyaknya jenis diet beserta aturannya. Salah satu metode diet yang cukup ramai dibicarakan adalah diet astronaut atau diet astronot.

Sesuai namanya, diet astronot diadaptasi dari pola makan para astronaut yang diberangkatkan ke luar angkasa. Melansir situs Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), mereka tidak bisa sembarangan mengonsumsi makanan dan harus diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan tiap individu.

Kemudian, metode tersebut dikembangkan jadi program diet yang bisa diterapkan untuk orang-orang agar lebih sehat. Penasaran seperti apa diet astronot? Berikut ini penjelasannya.

1. Diet astronot fokus pada asupan protein

Tingkatkan Asupan Protein, Ini 6 Penjelasan seputar Diet Astronotrunnersworld.com

Kamu pasti bertanya-tanya, apa yang membedakan diet astronot dengan program diet lainnya? Melansir Bright Side, diet ini merupakan program diet yang asupan nutrisi proteinnya diperbanyak, sedangkan serat, kalori, serta karbohidratnya dikurangi.

Dikatakan diet ini efektif dalam menurunkan berat badan dan hasilnya bisa terlihat dalam waktu 13 hari. Namun, diet ini sebenarnya tidak dilakukan pada awak pesawat antariksa di luar angkasa sana.

Melansir Healthline, protein memang menjadi salah satu nutrisi penting dalam upaya mengurangi berat badan. Jika dijelaskan secara singkat, protein yang masuk ke dalam tubuh akan mengurangi hormon lapar (grelin) dan meningkatkan hormon kenyang (leptin). Jadi, itu akan mencegahmu makan berlebihan.

2. Makanan yang tinggi kalori harus dikurangi

Tingkatkan Asupan Protein, Ini 6 Penjelasan seputar Diet AstronotIlustrasi junk food (IDN Times/Mardya Shakti)

Diet astronot seakan menjadi kebalikan dari diet flexitarian yang lebih mendorong pelaku diet untuk lebih banyak makan sayur. Padahal, itu tidak sepenuhnya benar.

Diet astronot memang mengurangi konsumsi sayur, tetapi terbatas pada sayuran yang mengandung tepung (starchy) seperti kentang, ubi, jagung, kacang-kacangan, dan sebagainya.

Selain sayuran bertepung, makanan lain yang harus dihindari adalah soda, jus buah, alkohol, garam, gula, nasi, pasta, roti, sereal, hingga produk daging asap.

3. Makanan tinggi protein harus ditingkatkan

Tingkatkan Asupan Protein, Ini 6 Penjelasan seputar Diet Astronotpexels.com/logan jeffrey

Sesuai dengan poin pertama, pelaku diet astronot disarankan untuk memperbanyak asupan protein. Sumber makanannya meliputi jamur, telur, ikan, ayam, tomat, mentimun, brokoli, labu, keju, tahu, susu berbasis nabati (kedelai atau almon), dan lain-lain.

Intinya, makanlah makanan yang tinggi protein dan rendah karbohidrat. Daging merah juga baik, tetapi sebaiknya batasi porsinya. Menggantinya dengan ikan atau daging ayam akan lebih baik.

Baca Juga: 5 Tanda Nyata Kamu Menjalani Diet yang Tidak Sehat, Harus Diperbaiki!

4. Pola makannya kurang lebih serupa dengan diet sehat lainnya, yaitu lima kali makan

Tingkatkan Asupan Protein, Ini 6 Penjelasan seputar Diet Astronotfreepik.com/racool_studio

Pada diet astronot, jadwal makannya serupa dengan pola makan pada umumnya, yaitu tiga kali makan besar (sarapan, makan siang, dan makan malam), serta dua kali ngemil di antara waktu makan besar.

Sebagai contoh, berikut ini adalah panduannya:

  • Sarapan: dua telur rebus atau panggang ditambah secangkir kopi tanpa susu dan gula
  • Makan siang: ayam setengah porsi dan kaldunya setengah liter, salad berisi tomat dan jamur, serta segelas susu kedelai atau kopi hitam
  • Makan malam: segelas susu almon, ikan, dan 150 gram tahu
  • Snack: satu gelas teh hijau

Menu di atas juga bisa dimodifikasi asal masih sesuai dengan aturan diet.

5. Jangan lupa berolahraga dan minum air

Tingkatkan Asupan Protein, Ini 6 Penjelasan seputar Diet Astronotfreepik.com/aleksandarlittlewolf

Walaupun kamu sudah mengatur makanmu sedemikian rupa mengikuti aturan diet, tetapi bukan berarti kamu boleh malas-malasan. Untuk memaksimalkan penurunan berat badan, olahraga rutin tetap harus dilakukan.

Kamu bisa joging, jalan cepat, atau renang setiap harinya selama 30 menit. Jangan lupa minum minum air putih setidaknya 2 liter par harinya.

6. Lakukan secara perlahan untuk menghindari sakit perut

Tingkatkan Asupan Protein, Ini 6 Penjelasan seputar Diet Astronothealth.com

Perubahan gaya hidup dalam mengikuti program diet bisa berimbas pada fungsi organmu. Bukan tidak mungkin kamu akan merasakan sakit perut atau lemas akibat proses adaptasi tubuh itu. Ini pun berlaku pula diet astronot.

Untuk mencegahnya, lakukan perubahan gaya hidup secara perlahan. Jangan melakukannya secara drastis. Selain itu, upayakan untuk tetap terhidrasi dengan baik, jangan tidur setelah makan, hindari makanan pedas, gorengan, dan berlemak, serta tidur cukup setiap harinya.

Meski banyak cerita sukses dari diet astronot, tetapi sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter atau ahli gizi sebelum menjalaninya, memastikan diet tersebut aman untukmu. Karena, efek diet bisa berbeda-beda pada satu orang dengan orang lainnya, tergantung kondisi tubuh, apalagi bila ada kondisi medis tertentu. Tertarik untuk mencobanya?

Baca Juga: Mengenal Reverse Diet, Metode Diet yang Gak Bikin Stres

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya