Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Kenapa Perutmu Mulas setelah Makan Makanan Pedas? Berikut 10 Faktanya

thenewdaily.com.au
Apakah kamu penggila makanan pedas? Jika ya, mungkin kamu pernah merasakan sakit perut atau mulas-mulas setelah makan makanan pedas.
Hal itu pun kadang terjadi meskipun kamu makan makanan pedas setiap hari. Kenapa hal itu bisa terjadi? Berikut alasannya.
1. Sensasi sakit perut atau pedas disebabkan oleh kapsaisin, senyawa kimia aktif yang memberikan rasa pedas, seperti pada cabai
hararu.com
2. Semakin banyak kapsaisin, semakin pedas pula suatu makanan dan semakin berisiko pula kamu merasakan sensasi mulas
thenewdaily.com.au
3. Saat menyentuh lidah, dinding kerongkongan, dan lambung, molekul kapsaisin akan terikat dengan reseptor saraf yang biasa menangkap sinyal nyeri
sciencefriday.com
4. Sinyal tersebut kemudian diteruskan ke otak dan diartikan sebagai rasa sakit yang menyebabkan sensasi terbakar
akamaized.net
5. Kenapa kamu gak selalu merasakan sensasi terbakar atau mulas karena lambung merespons keberadaan kapsaisin dengan memproduksi lendir yang melindungi lambungmu dari iritasi
bustle.com
6. Sementara, efektivitas lendir tersebut akan berkurang apabila kamu terlalu banyak atau sering terpapar dengan kapsaisin sehingga merasa mulas
rd.com
7. Meski begitu, paparan kapsaisin dalam jumlah sedikit pun bisa memicu rasa mulas yang luar biasa jika seseorang sudah memiliki masalah pencernaan
india.com
8. Gak hanya mulas, kamu pun bisa mengalami diare karena kapsaisin juga bisa membuatmu diare karena membuat usus besar gak menyerap air secara optimal sehingga fesesmu menjadi cair
medicalnewstoday.com
9. Paparan kapsaisin pun bisa memperparah gejala radang lambung akibat infeksi bakteri, penggunaan obat antiinflamasi, dan alkohol
unsplash.com/simonevdk
10. Kapsaisin pun bisa memperparah penyakit tukak lambung sehingga perut terasa kembung, mual, dan sensasi rasa terbakar
unsplash.com/candidbcolette
Hanya kamu yang tahu kapasitasmu dalam mengonsumsi makanan pedas. Untuk itu, bijaklah dalam mengonsumsinya, ya. Jangan ragu untuk pergi ke dokter jika gejalanya semakin parah.
Editorial Team
EditorBayu D. Wicaksono
EditorYudha
Follow Us