Banyak Makan Sayur Bikin Lebih Sering Kentut dan Tinja Lebih Padat

Berita baik, ini karena kinerja bakteri baik di usus!

Kentut adalah fenomena biologis yang alami terjadi pada tubuh manusia. Meski terkesan jorok dan sering kali memalukan, tetapi menahan kentut dapat berbahaya bagi kesehatan. Namun, bukan berarti kamu boleh kentut sembarangan!

Nah, makanan bisa menjadi salah satu faktor penyebab dari tingkat frekuensi buang gas. Pertanyaannya, makanan seperti apa yang bisa membuat kentut terus? Studi terbaru memaparkan bahwa diet kaya sayur justru membuat kamu jadi lebih sering kentut. Mari simak penelitiannya berikut ini.

1. Melibatkan 20 orang, tim peneliti ingin melihat efek makanan pada pencernaan

Banyak Makan Sayur Bikin Lebih Sering Kentut dan Tinja Lebih Padatilustrasi diet mediterania (everydayhealth.com)

Dimuat dalam jurnal Nutrients pada akhir Juli 2021 lalu, sebuah penelitian di Spanyol bertajuk "Differential Effects of Western and Mediterranean-Type Diets on Gut Microbiota: A Metagenomics and Metabolomics Approach" ingin melihat efek diet terhadap mikrobioma usus besar dan fungsi serta sensasi pencernaan

Sesuai tajuk penelitian tersebut, para peneliti membandingkan diet Barat yang minim sayur dan buah, dengan diet Mediterania yang justru kaya sayur dan buah. Penelitian ini melibatkan 18 partisipan laki-laki berusia 18-38 tahun yang diminta menerapkan diet Barat atau Mediterania selama 2 minggu, lalu bertukar program diet.

2. Hasil: diet tinggi sayur menciptakan lebih banyak gas dan tinja yang lebih padat

Banyak Makan Sayur Bikin Lebih Sering Kentut dan Tinja Lebih Padatilustrasi kentut (post.naver.com)

Sebelum memilih antara diet Barat dan Mediterania, para partisipan masih menerima diet seimbang. Saat itu, jumlah tinja atau feses relatif sama.

Namun, bagi partisipan kelompok diet Mediterania, jumlah tinja tersebut meningkat dua kali lipat. Selain itu, para peneliti mencatat bahwa kelompok yang menerapkan diet Mediterania menunjukkan frekuensi buang gas yang lebih tinggi dibandingkan diet Barat.

Para partisipan mengumpulkan dan menimbang tinja mereka sendiri. Hasilnya, diet Mediterania menghasilkan sekitar 200 gram tinja per hari, sementara partisipan diet Barat menghasilkan 100 gram tinja. Dengan kata lain, tinja pada kelompok diet Mediterania lebih padat.

Baca Juga: 7 Manfaat Kentut bagi Tubuh, Kenali Bau dan Frekuensinya

3. Serat nabati memicu kinerja mikrobioma di usus besar

Banyak Makan Sayur Bikin Lebih Sering Kentut dan Tinja Lebih Padatilustrasi kentut (mirror.co.uk)

Dilansir New Scientist, Rosemary Stanton dari University of New South Wales di Australia menjelaskan bahwa diet tinggi sayur memicu jenis bakteri dalam usus besar untuk membuat pakan sendiri dengan memfermentasi serat nabati. Tinja lebih padat karena sisa bakteri ditambah air dan sebagian serat nabati yang tidak tercerna.

Menurut penelitian tersebut, beberapa bakteri yang memfermentasi serat nabati di usus besar yang meningkat saat menerapkan diet kaya akan sayur adalah Agathobaculum butyriciproducens dan Anaerostipes hadrus. Peningkatannya cukup signifikan, yaitu hingga 60 persen.

4. Sayur meningkatkan gas pada kentut

Banyak Makan Sayur Bikin Lebih Sering Kentut dan Tinja Lebih Padatilustrasi kentut (livehealthily.com)

Selanjutnya, penelitian tersebut mencatat bahwa frekuensi kentut per hari pada kelompok diet Mediterania tujuh kali lebih banyak dibandingkan diet Barat. Saat para peneliti memberi partisipan kacang rebus, kentut pada kelompok diet Mediterania mengandung 50 persen gas lebih banyak.

Rosemary kembali menjelaskan bahwa diet sayur meningkatkan frekuensi buang gas karena sebagian besar gas tersebut adalah hidrogen, metana, dan karbon dioksida yang diproduksi bakteri di usus besar saat fermentasi serat nabati. Perlu diketahui, gas-gas ini sebenarnya tidak berbau.

Lalu, kenapa kentut jadi bau? Bau kentut berasal dari gas hidrogen sulfida, salah satu hasil dari pencernaan protein.

5. Bukan jorok, kentut justru adalah tanda tubuh yang sehat

Banyak Makan Sayur Bikin Lebih Sering Kentut dan Tinja Lebih Padatilustrasi kentut dan buang gas yang positif (dollarshaveclub.com)

Bakteri yang memfermentasi serat umumnya kita kenal sebagai probiotik atau bakteri baik, karena mereka melepaskan asam lemak rantai pendek. Senyawa ini diketahui memiliki berbagai manfaat.

Asam lemak rantai pendek menjaga usus besar tetap sehat dan mencegah kanker kolorektal. Diserap ke aliran darah, asam lemak rantai pendek juga menurunkan kolesterol dan mengatur gula darah sehingga mencegah penyakit jantung dan diabetes.

Oleh karena itu, anggapan bahwa kentut adalah hal yang negatif atau jorok sebenarnya salah besar. Malah, aktivitas buang gas ini adalah tanda pola makan dan usus besar yang sehat. Namun, tetap saja jangan kentut sembarangan khususnya kalau ada orang lain di sekitarmu. Harus tahu tempat dan waktu, ya!

Baca Juga: 7 Hal yang Mempengaruhi Bau Kentut, Jangan Sampai Busuk dan Mengganggu

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya