Khususnya buat kamu penggemar drama Korea alias drakor, apalagi yang menonton serial televisi "It's Okay to Not Be Okay" yang dibintangi oleh Kim Soo-hyun dan Seo Ye-ji, pasti familier dengan metode mengontrol emosi butterfly hug.
Sederhana tapi punya efek cukup signifikan untuk menenangkan diri, yuk, kenali metode butterfly hug ini.
Metode ini ditunjukkan di episode kedua "It's Okay to Not Be Okay", di mana Moon Gang-tae (diperankan oleh Soo-hyun) menenangkan Ko Moon-young (dibintangi oleh Ye-ji) yang sedang marah dan berniat mencelakakan orang lain.
Nah, bisa dibilang metode tersebut bisa kamu manfaatkan sebagai pertolongan pertama saat dilanda kecemasan, marah, atau emosi negatif lainnya.
Pada serial ini, Soo-hyun berperan sebagai seorang psikiater rumah sakit jiwa.
Dibalik kepopuleran drakor yang mengusung tema psikologis ini, ternyata banyak hal yang bisa dipelajari oleh para penontonnya. Mulai dari jenis penyakit mental hingga cara penanganan yang tepat.
Dilansir dalam laman EMDR Foundation, disebutkan bahwa metode butterfly hug dikembangkan oleh terapis Lucina Artigas pada tahun 1998, saat ia bekerja dengan orang-orang yang mengalami trauma akibat badai Pauline di Meksiko.
Laporannya yang berjudul "The Butterfly Hug Method for Bilateral Stimulation" yang ditulis oleh Lucina dan Ignacio Jarero diterbitkan pada September 2014.
Butterfly hug merupakan metode stimulasi bilateral (seperti gerakan mata atau ketukan) untuk sebagai bentuk terapi trauma untuk individu maupun kelompok. Hingga saat ini, metode butterfly hug dijadikan standar bagi para terapis di lapangan saat berhadapan dengan orang yang mengalami trauma dari suatu peristiwa buruk atau bencana.
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menyilangkan kedua tangan di depan dada, selayaknya memeluk diri sendiri. Kamu bisa menutup mata atau setengah menutup mata sambil melihat ujung hidung.
Selanjutnya, tepuk-tepuk bagian pundak seperti kupu-kupu yang mengepakkan sayap. Gerakan ini dilakukan selaras dengan tarikan dan embusan napas (pernapasan perut) secara perlahan, sementara kamu mengobservasi pikiran, suara, bau, perasaan dan sensasi tanpa menghakimi perasaan yang dirasakan. Kamu bisa menganggap itu semua sebagai sekumpulan awan yang melintasi pikiran.
Metode butterfly hug ini bisa dilakukan berulang-ulang sampai rasa gelisah, marah, cemas, atau perasaan negatif lainnya mereda, hingga pikiran kembali tenang dan tubuh relaks.
Metode butterfly hug tak hanya mempan untuk orang dewasa, tapi juga anak-anak dan remaja saat mengalami tekanan atau ledakan emosi.
Dalam laporan "The Butterfly Hug Method for Bilateral Stimulation", metode tersebut juga banyak diajarkan kepada anak-anak dan remaja untuk memfasilitasi proses utama dari memori traumatis, sehingga membantu menenangkan emosi dan memberi rasa nyaman.
Teknik ini bisa diajarkan oleh orang tua kepada anaknya secara perlahan, sembari melatih kemandiriannya untuk menenangkan diri tanpa bantuan orang lain.
Karena tidak memerlukan bantuan ahli atau peralatan khusus, butterfly hug bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Namun, sebaiknya cari ruangan yang sepi dan aman supaya kamu leluasa saat melakukannya dan tidak terlihat aneh oleh orang-orang di sekitar.
Kalau perlu, supaya hasilnya maksimal, kamu juga bisa melakukan teknik butterfy hug sambil mendengarkan musik lembut yang punya efek menenangkan.
Lain kali kalau merasa cemas, marah, atau mengalami luapan emosi, cobalah butterfly hug ala Kim Soo-hyun dalam drakor "It's Okay to Not Be Okay", sebagai pertolongan pertama untuk menenangkan diri.
Namun, bagi kamu yang sering mengalami serangan panik, menunjukkan gejala depresi, atau gangguan kesehatan mental lainnya, bentuk penanganan yang paling bijak adalah dengan melibatkan bantuan profesional, seperti psikolog atau psikiater.
Selamat mencoba!