15 Cara Menghilangkan Bruntusan di Wajah Paling Efektif

Alih-alih berharap bruntusan langsung menghilang esok pagi, baiknya mulai menerapkan perawatan rutin yang membantu mengurangi gangguan kulit ini. Langkah sederhana yang dilakukan setiap hari akan membantu kulit bebas dari bruntusan. 

Hasilnya, kulit lebih sehat dan menghilangkan efek gradakan yang lebih awet. Nah, bagaimana caranya?

Salah satu penyebab bruntusan dan jerawat adalah penumpukan kotoran yang menyumbat pori-pori. Kebiasaan langsung tidur tanpa membersihkan muka jadi contoh real kenapa kondisi kulit ini bisa terjadi. 

Selain itu, kulit menghasilkan minyak guna menjaga kelembapan setiap harinya. Kalau gak dibersihkan, minyak yang bermanfaat ini justru jadi boomerang dan menimbulkan masalah kulit.

Rajin eksfoliasi jelas opsi pertama untuk menghilangkan bruntusan. Gunakan produk topikal mengandung bahan-bahan yang bekerja dengan memecah sumbatan dan melarutkannya, seperti asam glikolat, retinoid, dan asam salisilat. 

Kunci penting lainnya adalah melakukan eksfoliasi secara rutin. Wajah dan kulit terus menghasilkan sebum, plus terpapar debu polusi setiap harinya. Kalau gak rajin dibersihkan, tentu kotoran akan kembali menumpuk dan menyebabkan bruntusan lebih parah.

Jangankan mencukil, menyentuhnya pun sebaiknya gak dilakukan. Tangan mengandung jutaan bakteri yang dapat memperparah bruntusan. Dilansir Mind Body Green, tindakan mencukil atau menggaruk area bruntusan dapat membuat kulit trauma, mentransfer bakteri, hingga merusak pori-pori. 

Jika terus dilakukan, menggaruk dan mencukil bruntusan justru menyebabkan kulit makin meradang. Pada akhirnya, dapat menimbulkan jaringan parut dan berbekas.

American Academy of Dermatology merekomendasikan, penggunaan es batu sebagai cara menghilangkan bruntusan di wajah. Walau cara ini gak tiba-tiba menghempas, tapi setidaknya dapat mengurangi kulit bertekstur akibat bruntusan. Ini terjadi karena es batu mampu mengecilkan pori-pori dan mengurangi produksi minyak kulit atau sebum dalam beberapa waktu. 

Cara menggunakannya pun sederhana. Cuci wajah hingga bersih terlebih dahulu. Jangan lupa mengeringkannya dengan handuk halus khusus wajah atau gunakan tisu. Siapkan es batu yang dibungkus dengan handuk kecil. Lalu, tempelkan ke area bruntusan dan tahan selama 5-10 menit. Lakukan secara berulang dan rutin untuk memberikan efek calming pada kulit bruntusan.

Dilansir Healthline, clay mask alias masker tanah liat berfungsi menyerap minyak dari kulit. Masker jenis ini bergerak dengan membuka pori-pori dan merawat kulit berminyak. 

Hasilnya, minyak lebih terkontrol tanpa membuat kulit kering berlebihan. Kondisi ini berdampak pada bruntusan yang ikut mereda seiring keluarnya sebum serta kotoran di dalam kulit. 

Sebuah studi yang dipublikasi dalam Journal of Animal Science and Biotechnology mengungkapkan, tanah liat memiliki muatan listrik negatif. Muatan listrik tersebut membantunya mengikat racun bermuatan positif dari logam berat, seperti merkuri. Dengan begitu, kamu bisa sekalian detoks kulit menggunakan clay mask.

Lho, kok, masih harus pakai pelembap? 

Saat melakukan eksfoliasi rutin, produk yang digunakan memberikan efek kering pada kulit. Jika tidak diimbangi dengan pelembap, maka kulit akan terasa tertarik, bahkan perih. 

Pelembap yang direkomendasikan untuk kulit berjerawat, termasuk bruntusan, umumnya bukan berbahan dasar minyak. Dengan begitu, gak akan menambah kotoran menumpuk di pori-pori. 

Pelembap yang bersifat oklusif akan membuat lapisan hidrofobik di atas permukaan kulit yang bisa menghalang fisik dan melindungi lapisan teratas serta mengurangi sebum. Ini juga bersifat humektan yang menarik air dari bagian paling dalam kulit ke permukaan guna meningkatkan kelembapan, melansir Medical News Today.

Selain luar, alternatif cara menghilangkan bruntusan di wajah juga dilakukan dari dalam tubuh. Konsumsi teh hijau secara teratur dan mengurangi gula dapat membantu meringankan bruntusan pada kulit.

Teh hijau merupakan teh yang berasal dari tumbuhan Camellia sinensis. Tumbuhan tersebut kaya akan antioksidan. Selain itu, ada kandungan polifenol tertentu yang disebut katekin. Kombinasi keduanya membantu tubuh mendetoksifikasi kotoran serta meredakan inflamasi, melansir Very Well Health.

Journal of Drugs in Dermatology mengungkapkan hasil studi bahwa teh hijau menunjukkan efek antibakteri terhadap bakteri paling umum yang menyebabkan jerawat yakni Propionibacteria acnes dan Propionibacteria granulosum. Untuk itu, selain menyegarkan, teh hijau juga sangat bermanfaat mengatasi jerawat, termasuk bruntusan.

Beberapa bahan yang ada di dapur bisa digunakan sebagai alternatif cara menghilangkan bruntusan di wajah. Beberapa di antaranya yakni cuka apel. Manfaat cuka apel bagi kesehatan sudah sangat terkenal. Untuk mengatasi bruntusan, kamu bisa menggunakannya sebagai toner yang dicampur air.

Jurnal Clinics in Dermatology menunjukkan, kandungan asam laktat bantu mengurangi bekas jerawat. Namun, perlu dicatat, cuka apel dapat menyebabkan iritasi pada sebagian orang. Jadi, cukup gunakan sedikit cuka apelnya. 

Publikasi 2017 dalam jurnal Scientia Pharmaceutica menyebutkan, kombinasi madu dan kayu manis mengandung fungsi antibacteria terhadap P. acnes. Madu dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Dikombinasikan dengan kayu manis menambahkan fungsi antiinflamasi pada kayu manis. 

Cara menggunakannya pun mudah, cukup campurkan madu dan kayu manis bubuk dengan perbandingan 2:1 hingga menjadi pasta. Gunakan sebagai masker dan biarkan selama 10-15 menit, lalu bilas dan keringkan. 

Cara menghilangkan bruntusan di wajah selanjutnya yakni minum suplemen minyak ikan. Kandungan utama ikan adalah asam lemak omega 3, yakni asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA). Sebuah studi tahun 2019 dalam FASEB Journal, menunjukkan bahwa tdua kandungan tersebut bisa menurunkan faktor inflamasi dan mengurangi risiko jerawat.

Nutrisi tersebut bisa kamu dapat dengan mengonsumsi ikan salmon, ikan sarden, ikan teri. Selain ikan-ikanan, ada kenari, biji chia, dan biji rami tanah. 

Ada kalanya bruntusan terjadi karena kurangnya asupan nutrisi tertentu dalam tubuh. Salah satunya adalah seng, yang bisa membantu pertumbuhan sel, produksi hormon, metabolisme, serta fungsi kekebalan tubuh. Sebuah jurnal Dermatologic Therapy tahun 2022 menyebutkan, seng bisa memperbaiki jerawat yang meradang.

Kamu bisa mengonsumsi suplemen tambahan jika dibutuhkan. Perlu dicatat bahwa konsumsi seng yang direkomendasikan adalah 40 mg per hari. Akan lebih baik jika mengonsumsinya sesuai rekomendasi dokter. 

Konsumsi makanan atau minuman dengan Indeks glikemik (GI) tinggi bisa memperparah kondisi wajah. GI sendiri merupakan ukuran seberapa cepat makanan itu meningkatkan gula darah.

Studi Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, menunjukkan diet GI  yang rendah menurunkan konsentrasi IGF-1 yang merupakan salah satu penyebab dalam patogenesis jerawat. Beberapa makanan yang memiliki GI tinggi seperti minuman hingga kue-kue yang memiliki rasa manis. Sebagai alternatif, sebaiknya pilih buah-buahan sebagai camilan.

Pikiran bisa merambat dan memengaruhi banyak hal terkait kesehatan tubuh. Salah satunya, kondisi wajah menjadi lebih berjerawat dan bruntusan muncul. Dalam jurnal Acta Dermatovenerologica Croatica menyebutkan, pengobatan jerawat gak hanya melibatkan dokter kulit, tetapi juga psikolog dan psikiater. 

Artinya, ada korelasi erat antara pikiran dengan kesehatan kulit. Mengurangi stres dengan melakukan banyak hal positif, relaksasi, dan mendapatkan bantuan medis jika diperlukan bisa ditempuh sebagai cara menghilangkan bruntusan di wajah. 

Bukan rahasia jika sunscreen memberikan perlindungan tak terlihat pada lapisan kulit. Dengan mengaplikasikan produk tabir surya secara rutin, kamu tidak hanya mencegah kulit terbakar, tetapi juga menghalau sinar UV yang dapat memperburuk kondisi kulit. 

Sinar matahari sangat mungkin membuat kulit dehidrasi. Jadi, jangan lupa untuk selalu re-apply sunscreen pada jam-jam tertentu. Sebab, mengaplikasikannya sekali saja belum cukup untuk melindungi kulit seharian. 

Cara menghilangkan bruntusan di wajah memang gak bisa bim salabim dalam sekejap. Ada kalanya mencuci wajah saja gak cukup, apalagi jika kamu mengaplikasikan heavy make up. Maka dari itu, perlu merontokkan sisa produk di wajah.

Kamu perlu menerapkan kebiasaan sehat untuk menjaga kondisi kulit. Bukan hanya rajin eksfoliasi, tetapi juga melakukan double cleansing dengan benar. Sebisa mungkin hindari tidur menggunakan riasan atau tanpa melakukan cleansing sebelumnya, ya!

Olahraga memegang peran penting guna menjaga kebugaran tubuh. Dari sendi hingga masalah jerawat, olahraga bisa jadi solusi yang patut dicoba. Dengan menggerakkan tubuh secara rutin, kamu membantunya mengeluarkan keringat, melepaskan stres dan kecemasan. Selanjutnya, efeknya bisa berpengaruh pada kesehatan kulit. 

Centers for Disease Control (CDC) merekomendasikan, orang dewasa untuk berolahraga 150 menit setiap minggunya. Gak perlu repot harus nge-gym, kok. Cukup lakukan gerakan dasar seperti berjalan cepat, berlari, jalan-jalan ke gunung, dan sebagainya.

Sebetulnya belum ada cara menghilangkan bruntusan di wajah yang hasilnya instan. Namun, melakukan perawatan wajah yang tepat dan menjalani gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi bruntusan dan mencegahnya datang lagi. Yuk, mulai diterapkan!