Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pulihkan Mental setelah Mengalami Cedera Olahraga dengan 5 Cara Ini

Ilustrasi atlet alami cedera pada kaki. (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi atlet alami cedera pada kaki. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Olahraga memang menyehatkan. Namun, tak bisa dimungkiri bahwa aktivitas fisik ini juga disertai risiko cendera, baik ringan hingga berat.

Cedera ringan biasanya butuh proses pemulihan dalam waktu singkat. Sementara itu, umumnya cedera berat bisa makan waktu berbulan-bulan plus terapi fisik tertentu untuk bisa pulih. Nyatanya, dalam kasus cedera berat yang butuh waktu penyembuhan lama, tak sedikit atlet yang mengalami depresi.

Motivasi dari dalam diri dan orang-orang di sekitarnya dibutuhkan agar mental atlet tidak down dan bisa melewati masa-masa tersebut. Lantas, apa saja kiat untuk memulihkan mental pasca cedera olahraga? Berikut ini ulasannya.

1. Komunikasi adalah hal yang penting

Komunikasi sangat penting dalam pemulihan cedera. pexels.com/ cottonbro
Komunikasi sangat penting dalam pemulihan cedera. pexels.com/ cottonbro

Meski yang diderita adalah cedera fisik, tetapi komunikasi tetap penting. Misalnya komunikasi antara pelatih, terapis, dan atlet yang mengalami cedera.

Menurut sebuah laporan dalam jurnal Sports Physical Therapy tahun 2009, kurangnya komunikasi antara atlet, tim penanganan atlet, dan pelatih dapat memperlambat proses pemulihan, bahkan bisa menimbulkan risiko terjadinya cedera baru.

Komunikasi tatap muka sangat diperlukan agar kondisi fisik atlet yang sebenarnya bisa diketahui dan bisa ditangani dengan baik.

2. Peran psikolog sangat dibutuhkan pasca alami cedera berat

Ilustrasi konsultasi dengan psikolog. pexels.com/fauxels
Ilustrasi konsultasi dengan psikolog. pexels.com/fauxels

Menurut sebuah laporan yang dipublikasikan dalam Jurnal Psikologi dan dan Kesehatan Mental Universitas Airlangga tahun 2017, cedera berat seperti cedera ligamen lutut anterior (anterior cruciate ligament atau ACL), patah tulang, dan robek otot. 

Tiga kondisi tersebut dikategorikan dalam cedera berat karena menimbulkan rasa nyeri yang hebat, sehingga membuat atlet mengalami kesakitan yang bisa berimbas pada kondisi mentalnya.

Bimbingan dan konsultasi dari psikolog begitu dibutuhkan untuk membuat mental tetap sehat, sehingga atlet yang alami cedera tidak berpikir negatif atau bahkan putus asa. Jika pikiran negatif seperti merasa tidak berdaya dibiarkan. lama-lama bisa menimbulkan depresi.

3. Fokus pada kondisi saat ini

Fokus pada kondisi saat ini agar pemulihan berjalan dengan baik. pexels.com/Martin Péchy
Fokus pada kondisi saat ini agar pemulihan berjalan dengan baik. pexels.com/Martin Péchy

Setelah mendapat penanganan dari dokter dan fisioterapis, beberapa atlet merasa tidak sabar untuk segera bertanding atau berlatih kembali bersama rekan-rekannya. Namun, untuk pulih sepenuhnya dari cedera sering kali butuh waktu lama. Untuk bisa segera sembuh, kita harus fokus dengan kondisi sekarang.

Kalah memaksakan kehendak untuk segera berlatih atau bertanding, bisa-bisa itu malah memperburuk kondisi fisik yang belum benar-benar prima.

4. Jangan mengisolasi diri

Ilustrasi kesepian. (Pexels.com/Andrew Neel)
Ilustrasi kesepian. (Pexels.com/Andrew Neel)

Meskipun kondisi fisik sedang sakit dan mental sedikit merasa down, jangan membatasi dirimu dengan orang lain, apalagi terus-terusan mengurung diri. 

Cobalah untuk tetap berkomunikasi dan bersosialisasi dengan keluarga dan teman-temanmu. Dengan begitu, pikiran tidak hanya fokus pada rasa sakit, sehingga kamu tidak terlalu merasakan rasa sakit tersebut. 

5. Tetap menghargai dan menerima diri sendiri

ilustrasi main game (Pexels.com/ EVG Culture)
ilustrasi main game (Pexels.com/ EVG Culture)

Bila salah satu minat terbesarmu dalam hidup adalah olahraga, mengalami cedera atau pasca cedera bisa menumbuhkan rasa kecewa dan ini adalah kondisi yang wajar. Namun, jangan terlalu larut dalam kekecewaan. 

Yang harus kamu lakukan adalah menerima keadaan tersebut dengan lapang, kelola emosi negatif yang membanjiri supaya tidak menimbulkan pikiran negatif yang berkepanjangan.

Untuk meredakannya, kamu bisa memanfaatkan waktu dengan me-time dan menyegarkan pikiran. Bisa dengan main video game, membaca buku, menulis, menonton film, meditasi, curhat dengan sahabat, dan lain sebagainya.

Tetaplah optimis dan yakin bahwa cedera yang dialami bisa segera pulih. Sementara menunggu, optimalkan pemulihan dengan cara-cara di atas tadi. Mematuhi saran dari dokter dan terapis juga sangat penting agar kondisi fisik dan mentalmu bisa kembali prima.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us