Coffee Microdosing, Cara Baru Konsumsi Kafein

- Praktik coffee microdosing adalah tren baru untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas.
- Dosis rendah kafein dirancang untuk meningkatkan fokus tanpa efek samping negatif yang mungkin ditimbulkan dengan dosis tinggi.
- Kafein dosis mikro dapat membantu kewaspadaan, kinerja tugas kognitif, dan memberikan manfaat lain seperti tidur lebih nyenyak.
Di tengah tengah kehidupan modern yang serba sibuk, masyarakat sering kali mencari berbagai cara untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan mereka. Salah satu tren yang mulai berkembang adalah praktik "coffee microdosing" atau mikrodosis kopi.
Meskipun belum begitu populer, praktik ini dikatakan membawa manfaat menarik bagi kesehatan dan produktivitas. Yuk, mengenal lebih dalam tentang coffee microdosing dan dampaknya bagi kesehatan.
1. Apa itu microdosing?
Secara sederhana, microdosing adalah praktik mengonsumsi suatu zat dalam jumlah yang sangat kecil, seperti kafein atau psikedelik. Microdosing dilakukan untuk meningkatkan fokus dan energi tanpa efek samping negatif yang mungkin ditimbulkan dengan dosis yang lebih tinggi.
Dosis yang rendah ini dirancang untuk memberikan manfaat kesehatan tanpa menyebabkan lonjakan energi yang singkat atau kegelisahan yang berlebihan.
Untuk microdosing psikedelik, yang lebih dulu populer dibandingkan kafein, praktik ini dilakukan untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental.
2. Cara coffee microdosing

Coffee microdosing memiliki metode yang beragam dan setiap orang memiliki kebutuhan kafein yang berbeda-beda. Ini melibatkan dosis kafein yang kecil dan strategis untuk mencapai peningkatan tingkat energi yang konsisten.
Dalam praktiknya, ini berarti menggunakan cangkir kecil untuk minum kopi, yang menyediakan cukup kafein untuk membangunkan indra dan memulai hari.
Pendekatan lain melibatkan pemberian dosis dengan konsentrat kafein, seperti kopi mikrodosis cair atau permen karet kafein. Dosis mikro ini diminum secara berkala untuk mengisi kembali tingkat energi dengan lembut, memungkinkan peningkatan suasana hati dan fungsi kognitif yang lebih terukur dan terkontrol.
3. Perbandingan dosis kopi biasa dan microdosing
Secangkir kopi standar biasanya mengandung antara 90–120 mg kafein. Sebagai perbandingan, teh hitam mengandung sekitar 70 mg kafein, sedangkan teh hijau dan es teh mengandung 35 mg kafein. Minuman energi rata-rata mengandung 195 mg kafein.
Tidak ada panduan resmi mengenai dosis mikro kafein, tetapi penelitian menemukan bahwa dosis serendah 9 mg dapat memengaruhi perilaku dan meningkatkan kinerja.
Secara sederhana, ini bisa berarti menyeruput secangkir kopi biasa dalam jangka waktu lama atau meminum dua cangkir kopi tanpa kafein yang mengandung 3–5 mg kafein.
4. Manfaat coffee microdosing

Kafein dosis kecil dapat membantu kewaspadaan dan kinerja yang berkelanjutan. Dalam sebuah penelitian, peserta diberi dosis kafein antara 12,5 mg (sekitar 1/10 cangkir kopi) dan 100 mg. Para peneliti menemukan bahwa dosis serendah 12,5 mg memiliki dampak signifikan terhadap waktu reaksi dan kinerja tugas kognitif.
Hasil studi menunjukkan hanya ada sedikit perbedaan dibandingkan dengan dosis 100 mg, yang mana delapan kali lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kafein dalam dosis kecil pun dapat meningkatkan fokus.
Dalam penelitian lain, kafein dosis rendah 10 mg ditemukan bisa meningkatkan kinerja dibandingkan dengan plasebo. Efek ini bertahan hingga 9 jam setelah dosis, menunjukkan potensi fokus berkelanjutan dengan kafein dosis mikro.
5. Bisa mengurangi efek samping kopi
Tidak ada penelitian formal tentang manfaat lain dari kafein dalam dosis mikro. Meskipun demikian, para pencinta coffee microdosing melaporkan manfaatnya. Ini meliputi tidur lebih nyenyak, fokus lebih baik, kegelisahan lebih sedikit, pencernaan lebih baik, dan suasana hati lebih baik.
Seperti yang kita tahu, kafein dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan, seperti kecemasan, kegelisahan, insomnia, dan gangguan pencernaan. Karena microdosing mendorong peminum kopi untuk mengurangi konsumsi mereka secara sadar, hal ini akan dikaitkan dengan asupan kafein yang lebih rendah dan lebih sedikit efek samping.
Namun, penelitian lebih lanjut mengenai asupan kafein dosis rendah belum tersedia hingga saat ini.
6. Tips coffee microdosing

Untuk membuat dosis mikro kopi secara efektif, mulailah dengan jumlah kecil, sekitar 1/10 cangkir dari biasanya. Sesuaikan juga dengan berat badan kamu, kira-kira 0,3 mg per kilogram berat badan. Minumlah dosis yang telah kamu hitung secara berkala sepanjang hari untuk mempertahankan tingkat energi yang stabil.
Jika kamu seorang peminum kopi berat, kurangi dosis mikro untuk mencegah gejala withdrawal seperti sakit kepala, kelelahan, dan kecemasan. Kurangi asupan rutin secara bertahap dan tetap terhidrasi. Pilih kopi berkualitas tinggi agar setiap tegukan lebih nikmat dan perhatikan respons tubuh kamu.
Saat mengonsumsi kopi, perlu diingat bahwa kamu dianjurkan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 300 mg/hari untuk menghindari efek samping negatif.
Coffee microdosing menawarkan alternatif bagi kamu yang ingin meningkatkan kinerja tanpa efek samping yang berlebihan dari kafein. Namun, seperti halnya dengan semua praktik kesehatan, penting untuk memahami tubuh kamu sendiri dan mengonsumsi kopi secara bijak.
Referensi:
Harvard Health Publishing. Diakses pada April 2024. The popularity of microdosing of psychedelics: What does the science say?
Current Neuropharmacology, Januari 2015. Caffeine: Cognitive and Physical Performance Enhancer or Psychoactive Drug?
Psychopharmacology, Oktober 2000. Effects of low doses of caffeine on cognitive performance, mood and thirst in low and higher caffeine consumers.
Badan Standarisasi Nasional. Diakses pada April 2024. SNI dan The Power of Coffee (1)