7 Bahaya Tampon Herbal, Bisa Ganggu Kesuburan

Herbal belum tentu tanpa risiko

Tampon herbal adalah kantong jaring yang diisi bahan herbal untuk dimasukkan ke dalam vagina. Sejumlah produsen mengklaim bahwa herbal ini bersifat mendetoksifikasi vagina, membantu mengeluarkan mikroba berbahaya, dan racun lainnya.

Meskipun begitu, tampon herbal ternyata tidak sebaik klaimnya. Bahkan, sejumlah ahli meyakini tampon herbal memiliki lebih banyak efek negatif daripada manfaat. Kali ini, kita akan membahas beberapa bahaya tampon herbal.

1. Tampon herbal tidak mendetoks tubuh

Meskipun terbuat dari herbal, tampon ini tidak dapat mendetoksifikasi tubuh. Dilansir Health, jika racun atau bakteri masuk ke dalam tubuh, tubuh memiliki kemampuan untuk membuangnya secara alami. Hati, limpa, ginjal, dan usus besar adalah organ detoksifikasi.

Hal terbaik yang dapat dilakukan untuk membantu pembersihan tubuh adalah makan makanan seimbang dengan serat yang cukup sehingga usus besar dapat bekerja secara efektif. Juga, pastikan untuk minum cukup air, makan cukup kalori, cukup tidur, dan berolahraga secara teratur.

2. Berpotensi merusak vagina

7 Bahaya Tampon Herbal, Bisa Ganggu Kesuburanilustrasi infeksi vagina (unsplash.com/CharlesDeluvio)

Diterangkan dalam laman Huffington Post, pada prinsipnya, tampon herbal sama seperti douching. Keduanya sama-sama dapat mengganggu bakteri baik di vagina. Akibatnya, kamu mungkin mengalami masalah keputihan jangka panjang, yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual atau vaginosis bakterialis.

Parahnya lagi, produsen sering menginstruksikan untuk menempatkan produk ini dalam vagina selama 24 jam hingga tiga hari. Ini selanjutnya meningkatkan potensi terkena sindrom syok toksik.

3. Sindrom syok toksik

Mengutip dari The Cut, tampon herbal menempatkan perempuan pada risiko mengembangkan lebih banyak infeksi, atau lebih buruk, kasus sindrom syok toksik. Ini adalah komplikasi dari infeksi bakteri yang dikaitkan dengan tampon dan banyak faktor risiko lainnya.

Sindrom syok toksik terjadi akibat adanya bakteri Staphylococcus aureus di dalam tubuh. Bakteri ini kemudian berkumpul dan berkembang biak. Karena alasan ini, dokter menyarankan agar perempuan mengganti tampon setidaknya setiap delapan jam dan menggunakan daya serap serendah mungkin.

Baca Juga: 5 Fakta Seputar Tampon yang Jarang Diketahui Cewek

4. Mengganggu kesuburan

7 Bahaya Tampon Herbal, Bisa Ganggu Kesuburanilustrasi tes kehamilan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Beberapa orang berpikir bahwa tampon herbal dapat meningkatkan peluang untuk segera hamil. Sayangnya, yang terjadi adalah sebaliknya. Tampon herbal justru bisa menurunkan peluang untuk hamil.

Dilansir Greatist, tampon herbal dapat menyebabkan infeksi vagina. Ini merupakan faktor risiko infertilitas, kehamilan ektopik, dan nyeri kronis.

5. Menyebabkan keguguran

Bahaya tampon herbal meningkat jika digunakan saat sedang hamil. Menurut studi, douching dapat meningkatkan risiko persalinan dini dan keguguran (Epidemiologic, 2002). 

Baik tampon herbal maupun douching sama-sama merusak bakteri baik yang memiliki peran sangat penting untuk menjaga kesehatan. Selain itu, beberapa tanaman juga terkait dengan keguguran.

6. Membahayakan jaringan vagina

7 Bahaya Tampon Herbal, Bisa Ganggu Kesuburanilustrasi vagina (pexes.com/Dainis Graveris)

Sejumlah produsen tampon herbal menyatakan bahwa produk mereka akan memicu pelepasan sel-sel kulit vagina, ragi, bekuan darah, dan lendir. Mereka mengklaim bahwa ini adalah bukti bahwa tampon herbal bekerja dengan mendetoksifikasi tubuh.

Namun, mengutip Health, kelebihan lendir ini sebenarnya merupakan tanda infeksi atau iritasi. Dengan menyebabkan lapisan kulit rontok, tampon herbal sebenarnya telah merusak mukosa vagina.

Vagina menggunakan cairan dari mukosa untuk membersihkan dirinya sendiri. Dengan demikian, menggunakan tampon herbal dapat mempersulit vagina untuk melawan infeksi dan menjaga dirinya tetap sehat.

7. Alami belum tentu sehat

Tidak semua hal yang alami berdampak baik bagi tubuh. Beberapa produk alami bahkan menyebabkan bisa lebih banyak kerusakan daripada manfaat. Sebagai contoh, banyak tumbuhan yang mengiritasi dan bersifat racun sehingga tentunya berbahaya bagi kesehatan.

Jika kamu sensitif atau alergi terhadap salah satu komponen tampon herbal, memasukkannya ke dalam vagina bisa lebih berbahaya. Jaringan vagina menyerap bahan dengan mudah sehingga kamu dapat mengalami reaksi pada vagina.

Hindari menggunakan tampon herbal atau produk detoks apa pun di dalam vagina. Jika kamu memiliki masalah pada organ reproduksi, seperti keputihan abnormal, haid tidak lancar, nyeri, dan sebagainya, hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan dan hindari produk apa pun yang mengklaim bisa menjadi solusi instan.

Baca Juga: 5 Alasan Menstruasi Terlambat Saat Minum Pil KB, Belum Tentu Hamil

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya