Bolehkah Mengonsumsi Vitamin Prenatal saat Tidak Hamil?

Jangan asal konsumsi suplemen

Saat sedang hamil, kebutuhan nutrisi perempuan meningkat. Tak jarang, perempuan hamil dianjurkan mengonsumsi vitamin prenatal untuk mendapatkan cukup vitamin dan mineral. Konsumsi vitamin prenatal dikaitkan dengan penurunan risiko komplikasi kehamilan, misalnya cacat tabung saraf dan anemia.

Mengetahui banyaknya manfaat yang ditawarkan, banyak perempuan kemudian bertanya-tanya, apakah boleh meminumnya meskipun tidak sedang hamil. Agar kamu tidak salah mengambil keputusan, berikut ini akan dijelaskan risiko dan manfaat mengonsumsi vitamin prenatal saat tidak hamil.

1. Apa perbedaan vitamin prenatal dengan multivitamin biasa?

Bolehkah Mengonsumsi Vitamin Prenatal saat Tidak Hamil?ilustrasi vitamin prenatal (freepik.com/nakaridore)

Tidak ada formula khusus untuk semua vitamin prenatal. Namun, dijelaskan laman Healthline, kemungkinan besar vitamin prenatal setidaknya mengandung nutrisi penting berikut:

  • Kalsium: Ibu hamil membutuhkan 1.000 miligram (mg) kalsium setiap hari. Vitamin prenatal biasanya mengandung kalsium antara 200 dan 300 mg. Kalsium berperan penting dalam membuat tulang menjadi kuat.
  • Asam folat: Asam folat penting untuk mengurangi cacat tabung saraf, seperti spina bifida. Ibu hamil dianjurkan untuk mendapatkan 600 mikrogram (mcg) asam folat setiap hari. Karena mungkin sulit mendapatkan asam folat sebanyak ini dari makanan saja, disarankan untuk mengonsumsi suplemen.
  • Zat besi: Zat besi penting untuk produksi sel darah merah baru di dalam tubuh. Karena produksi darah meningkat selama kehamilan, ibu hamil perlu meningkatkan asupan zat besi.

Vitamin prenatal juga biasanya mengandung vitamin dan mineral lain, yang mencakup:

  • Asam lemak omega-3.
  • Tembaga.
  • Zink.
  • Vitamin E.
  • Vitamin A.
  • Vitamin C.

2. Bolehkah minum vitamin prenatal jika tidak hamil dan tidak sedang menjalani program hamil?

Bolehkah Mengonsumsi Vitamin Prenatal saat Tidak Hamil?ilustrasi suplemen (pexels.com/Pixabay)

Mengonsumsi vitamin prenatal jika tidak sedang hamil dan tidak promil tidak akan meningkatkan kesehatan. Sebaliknya, mengonsumsi vitamin prenatal sembarangan justru bisa berisiko dalam jangka panjang. Ini karena vitamin prenatal mengandung vitamin dan mineral dalam jumlah ekstra, yang dibutuhkan untuk kehamilan.

Dijelaskan laman Ro, mengonsumsi terlalu banyak vitamin dan mineral ini dapat menyebabkan hal-hal seperti:

  • Overdosis nutrisi: Mengonsumsi nutrisi dalam jumlah lebih tinggi dari yang dibutuhkan secara terus-menerus dapat menyebabkan masalah pencernaan dan nyeri saraf.
  • Sembelit: Asupan zat besi dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan sembelit yang tidak nyaman, bahkan memicu masalah kesehatan lainnya, seperti wasir.
  • Stres pada organ tertentu: Hati dan ginjal merupakan organ yang berperan besar dalam memproses suplemen. Jika kamu mengonsumsi nutrisi dalam jumlah tinggi dan terkonsentrasi yang tidak dapat digunakan tubuh, hal itu dapat membebani organ-organ ini secara berlebihan, terutama jika kamu memiliki faktor risiko lain.

3. Manfaat mengonsumsi vitamin prenatal

Bolehkah Mengonsumsi Vitamin Prenatal saat Tidak Hamil?ilustrasi suplemen prenatal (pexels.com/Artem Podrez)

Bagi perempuan yang berencana untuk hamil dalam waktu dekat, mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan atau suplemen dapat membantu mempromosikan kehamilan yang sehat. Ini terutama penting dalam beberapa minggu pertama perkembangan janin.

Karena alasan ini, seperti dijelaskan dalam laman Mind Body Green, perempuan disarankan untuk mengonsumsi vitamin prenatal sejak merencanakan kehamilan. Namun, penting diketahui bahwa multivitamin non prenatal yang komprehensif dengan dosis folat bioavailabilitas yang sehat juga dapat mencapai tujuan akhir yang sama.

Baca Juga: Amniosentesis, Pemeriksaan Prenatal dengan Sampel Air Ketuban

4. Efek samping mengonsumsi suplemen prenatal saat tidak hamil

Bolehkah Mengonsumsi Vitamin Prenatal saat Tidak Hamil?ilustrasi suplemen prenatal (unsplash.com/Sharon McCutcheon)

Vitamin prenatal secara khusus diformulasikan untuk ibu hamil, menyusui, atau perempuan yang sedang merencanakan kehamilan. Perempuan yang tidak termasuk dalam kategori ini harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah perlu mengonsumsi suplemen nutrisi ini. Sebab, pada umumnya, kita bisa memperoleh semua nutrisi yang dibutuhkan dari pola makan sehat. 

Diterangkan laman Romper, asupan nutrisi tertentu yang berlebihan selama periode waktu yang lama dapat menimbulkan banyak bahaya. Misalnya, asupan terlalu banyak asam folat pada perempuan yang tidak hamil berpotensi menutupi tanda-tanda kekurangan vitamin B12.

5. Kapan perlu mengonsumsi vitamin prenatal

Bolehkah Mengonsumsi Vitamin Prenatal saat Tidak Hamil?Ilustrasi suplemen prenatal (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Penting untuk berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mulai mengonsumsi vitamin prenatal. Kalau kamu sedang merencanakan kehamilan, dokter mungkin akan menyarankan untuk meminumnya.

Perempuan yang mengandung anak kembar, hamil pada usia remaja, dan perempuan hamil dengan riwayat penyalahgunaan zat memiliki risiko kekurangan vitamin dan mineral lebih tinggi. Vitamin prenatal sangat penting bagi kelompok ini, dilansir Healthline.

Dokter juga biasanya menganjurkan agar perempuan yang sedang menyusui untuk terus mengonsumsi vitamin prenatal. Ini karena ibu menyusui membutuhkan banyak nutrisi untuk memproduksi ASI.

6. Kesalahpahaman tentang vitamin prenatal

Bolehkah Mengonsumsi Vitamin Prenatal saat Tidak Hamil?ilustrasi suplemen (unsplash.com/Michele Blackwell)

Banyak perempuan percaya bahwa vitamin prenatal memengaruhi pertumbuhan rambut dan kuku. Beberapa bahkan mengklaim bahwa mengonsumsi vitamin prenatal membuat rambut dan kuku tumbuh lebih cepat, tebal, dan kuat.

Namun, menurut Mayo Clinic, klaim tersebut belum terbukti. Konsumsi vitamin prenatal tidak akan memberikan hasil yang diinginkan bagi kuku dan rambut. 

Alih-alih dengan vitamin prenatal, perempuan yang tidak sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan sebaiknya mencukupi nutrisi dengan mengevaluasi pola makan terlebih dahulu. Kebanyakan orang yang mengonsumsi pola makan seimbang tidak perlu mengonsumsi multivitamin.

Baca Juga: 5 Tanda Hamil Kembar pada Trimester Pertama, Ibu Perlu Tahu!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya