Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

14 Fakta Mengejutkan seputar Hormon Perempuan

ilustrasi perempuan minum air lemon hangat (pexels.com/@olia-danilevich)
ilustrasi perempuan minum air lemon hangat (pexels.com/@olia-danilevich)
Intinya sih...
  • Kadar hormon yang seimbang penting untuk kesehatan fisik dan emosional perempuan.
  • Pola makan dan gaya hidup berdampak besar pada hormon perempuan. Mengonsumsi makanan seimbang dan olahraga teratur dapat mendukung produksi hormon yang sehat.

Hormon adalah pembawa pesan kimiawi yang memengaruhi berbagai proses dalam tubuh, termasuk metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, fungsi seksual dan reproduksi, serta emosi dan suasana hati.

Hormon diproduksi oleh kelenjar-kelenjar sistem endokrin, beredar dalam darah, memerintahkan sel-sel dan sistem-sistem untuk melakukan hal-hal yang tubuh butuhkan untuk hidup.

Berikut ini fakta-fakta mengejutkan seputar hormon perempuan yang menarik untuk diketahui.

1. Hormon berfluktuasi

Kadar hormon perempuan dapat bervariasi dari hari ke hari, dan bahkan dari jam ke jam. Hal ini karena hormon diatur oleh interaksi faktor yang kompleks, seperti siklus menstruasi, stres, pola makan, dan tidur.

Misalnya, selama siklus menstruasi, kadar hormon estrogen dan hormon progesteron berfluktuasi, yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati, tingkat energi, dan nafsu makan. Demikian pula, ketika tubuh sedang stres, hormon kortisol dilepaskan, yang dapat mengganggu keseimbangan hormon lainnya.

Pilihan pola makan dan gaya hidup juga dapat memengaruhi hormon, dengan mengonsumsi makanan yang seimbang dan tidur yang cukup menjadi faktor penting dalam menjaga kadar hormon yang sehat.

Memahami fluktuasi alami hormon dapat membantu perempuan mengelola kesehatan dan kesejahteraan dengan lebih baik.

2. Perubahan kecil dapat berdampak besar

ilustrasi perempuan tersenyum (unsplash.com/Brooke Cagle)
ilustrasi perempuan tersenyum (unsplash.com/Brooke Cagle)

Idealnya, jumlah hormon harus tepat. Misalnya, saat kadar hormon perangsang tiroid atau thyroid-stimulating hormone (TSH) terganggu, bahkan dalam hitungan miliunit, memori, suhu tubuh, dan banyak fungsi lainnya dapat berubah.

3. Hormon testosteron juga penting untuk perempuan

Selain estrogen dan progesteron, tubuh perempuan juga memproduksi testosteron dalam jumlah kecil. Meskipun umumnya dikaitkan dengan laki-laki, tetapi testosteron merupakan hormon yang berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang, massa otot, dan gairah seks perempuan.

Kadar testosteron pada perempuan secara alami menurun seiring bertambahnya usia, dan juga dapat dipengaruhi oleh kondisi medis atau obat-obatan tertentu.

Beberapa perempuan mungkin mengalami gejala testosteron rendah, seperti gairah seks yang berkurang, kelelahan, dan hilangnya massa otot.

4. Hormon dipengaruhi oleh pola makan dan gaya hidup

ilustrasi makan malam (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi makan malam (pexels.com/RDNE Stock project)

Pilihan pola makan dan gaya hidup dapat berdampak signifikan pada hormon. Mengonsumsi makanan olahan dan lemak tak sehat dapat mengganggu keseimbangan hormon, yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Sebaliknya, mengonsumsi makanan seimbang yang kaya akan makanan utuh dan lemak sehat dapat mendukung produksi hormon yang sehat, menjaga kesehatan dan fungsi tubuh secara optimal.

5. Pentingnya hormon tiroid

Kelenjar tiroid memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan dengan memproduksi hormon tiroid yang mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme, detak jantung, dan suhu tubuh.

Ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tiroid, itu dapat menyebabkan hipertiroidisme atau hipotiroidisme.

Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid, yang menyebabkan gejala seperti penurunan berat badan, detak jantung cepat, dan tremor.

Di sisi lain, hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu sedikit hormon tiroid, yang menyebabkan gejala seperti penambahan berat badan, kelelahan, dan kepekaan terhadap suhu dingin.

Dalam kedua kasus tersebut, ketidakseimbangan hormon dapat dikelola melalui pengobatan dan perubahan gaya hidup, seperti menjaga pola makan seimbang dan olahraga teratur.

6. Berkaitan dengan kesehatan tulang

ilustrasi deadlift (unsplash.com/Danielle Cerullo)
ilustrasi deadlift (unsplash.com/Danielle Cerullo)

Hormon paratiroid diproduksi oleh kelenjar paratiroid. Tugasnya adalah melacak pasokan kalsium.

Ketika terlalu banyak hormon paratiroid beredar—sering kali dari tumor jinak pada kelenjar tersebut—kalsium darah mulai meningkat karena tubuh mengambil kalsium dari tulang, yang menyebabkan osteoporosis. Perempuan lebih rentan mengalami gangguan kelenjar paratiroid.

7. Ketidakseimbangan hormon memicu beberapa gejala

Ketidakseimbangan hormon dapat memengaruhi perempuan usia berapa pun, dan menyebabkan berbagai gejala fisik dan emosional.

Ketidakseimbangan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, pengobatan, kondisi medis yang mendasarinya, atau penuaan.

Ketika hormon tidak seimbang, itu dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, penambahan berat badan, perubahan suasana hati, dan periode menstruasi yang tidak teratur.

Penambahan berat badan juga bisa menjadi gejala umum, karena ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak.

Perubahan suasana hati dan mudah tersinggung dapat sulit diatasi dan dapat memengaruhi hubungan dan kehidupan sehari-hari.

Periode menstruasi yang tidak teratur dapat menjadi tanda ketidakseimbangan hormon, serta dapat memengaruhi kesuburan dan kesehatan reproduksi secara keseluruhan.

8. Kontaminan dapat mengganggu hormon

ilustrasi produk perawatan diri (pexels.com/Anna Nekrashevich)
ilustrasi produk perawatan diri (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Bahan kimia dalam makanan, air, produk perawatan pribadi, dan lingkungan dapat masuk ke dalam tubuh dan meniru atau menghalangi hormon atau menghalangi hormon bekerja.

Bahan kimia pengganggu endokrin atau endocrine-disrupting chemicals (EDC) mencakup bahan kimia yang terkenal seperti BPA dan ftalat dalam plastik, tetapi masih banyak lagi yang lainnya.

EDC telah dikaitkan dengan berbagai hal, mulai dari endometriosis hingga gangguan belajar hingga kanker tertentu, meskipun para ahli mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan.

9. Ovarium berperan penting

Ovarium berperan penting dalam produksi dua hormon seks utama perempuan, yaitu estrogen dan progesteron. Keduanya bertanggung jawab untuk mengatur siklus menstruasi dan menjaga kesehatan reproduksi.

Estrogen berperan penting dalam perkembangan karakteristik seksual perempuan dan membantu mengatur kepadatan tulang dan kadar kolesterol. Estrogen juga memengaruhi suasana hati, fungsi kognitif, dan kesehatan kulit.

Di sisi lain, progesteron mempersiapkan rahim untuk kehamilan dan membantu menjaga kehamilan yang sehat. Progesteron juga berperan dalam mengatur siklus menstruasi dan berkontribusi pada kesehatan payudara.

Ketidakseimbangan hormon-hormon tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti menstruasi yang tidak teratur, infertilitas, osteoporosis, dan kanker payudara.

10. Kaitan antara hormon dan hati

ilustrasi hati (vecteezy.com/eddows.arunothai)
ilustrasi hati (vecteezy.com/eddows.arunothai)

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa hati memainkan peran penting dalam metabolisme dan pembuangan hormon.

Hati bertanggung jawab untuk memecah hormon dan membuangnya dari tubuh, terutama estrogen. Ketika kadar estrogen terlalu tinggi, itu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari PMS hingga fibroid, endometriosis, dan bahkan beberapa jenis kanker. Jadi, penting untuk mendukung fungsi hati dan memastikan bahwa kelebihan estrogen dimetabolisme dan dibuang dengan benar dari tubuh.

Salah satu cara terbaik untuk mendukung kesehatan hati adalah dengan olahraga teratur dan diet seimbang. Olahraga membantu meningkatkan aliran darah dan oksigenasi ke hati, yang dapat membantu pembuangan racun dan metabolit hormon. Mengonsumsi makanan yang kaya akan makanan utuh, terutama yang tinggi serat dan antioksidan, juga dapat mendukung fungsi hati dan membantu pembuangan kelebihan hormon.

11. Siklus menstruasi melibatkan interaksi beberapa hormon

Dua hormon utama, estrogen dan progesteron, mengatur siklus menstruasi. Namun, hormon lain seperti hormon perangsang folikel atau follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) juga memainkan peran penting dalam siklus menstruasi.

FSH merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel dalam ovarium, sementara LH memicu ovulasi, pelepasan sel telur dari ovarium.

Estrogen membantu menebalkan lapisan rahim dan mempersiapkannya untuk implantasi sel telur yang telah dibuahi.

Progesteron, yang diproduksi setelah ovulasi, mendukung pertumbuhan endometrium dan mempersiapkan rahim untuk kehamilan.

Setiap gangguan dalam keseimbangan hormon-hormon tersebut dapat mengakibatkan siklus menstruasi yang tidak teratur dan masalah kesuburan. Selain itu, fluktuasi hormonal selama siklus menstruasi dapat memengaruhi suasana hati dan tingkat energi, dan beberapa perempuan mungkin mengalami PMS atau gangguan disforik pramenstruasi.

12. Hormon berperan dalam kanker

ilustrasi pasien kanker (IDN Times/Novaya Siantita)
ilustrasi pasien kanker (IDN Times/Novaya Siantita)

Walaupun berperan penting dalam kesehatan reproduksi perempuan, tetapi hormon juga dapat memengaruhi risiko jenis kanker tertentu. 

Kanker payudara, kanker endometrium, dan kanker ovarium dipengaruhi oleh hormon, dan perubahan kadar hormon dapat memengaruhi risiko perempuan terkena kanker jenis ini.

Misalnya, paparan estrogen tingkat tinggi dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Di sisi lain, kontrasepsi hormonal tertentu, seperti pil KB, telah terbukti menurunkan risiko kanker ovarium dan endometrium.

Memahami hubungan kompleks antara hormon dan risiko kanker sangat penting bagi perempuan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini.

13. Waspadai resistansi insulin

Resistansi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas yang mengatur kadar gula darah. Akibatnya, tubuh mungkin perlu memproduksi lebih banyak insulin untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat, yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Salah satu kondisi paling umum yang terkait dengan resistansi insulin adalah diabetes tipe 2. Resistansi insulin juga dapat menyebabkan sindrom metabolik, sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Perubahan gaya hidup seperti olahraga teratur dan pola makan sehat dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi risiko kondisi ini.

14. Oksitosin

ilustrasi bahagia (unsplash.com/mohsen ameri)
ilustrasi bahagia (unsplash.com/mohsen ameri)

Oksitosin adalah hormon yang diproduksi secara alami dalam tubuh dan telah dikaitkan dengan berbagai perilaku sosial, termasuk kepercayaan, ikatan sosial, dan bahkan perilaku keibuan.

Ketika oksitosin dilepaskan, hormon ini meningkatkan rasa tenang dan rileks, sehingga mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Hormon ini memainkan peran penting dalam memperkuat ikatan sosial, yang penting untuk hubungan yang sehat.

Penelitian telah menunjukkan bahwa oksitosin dapat meningkatkan interaksi dan komunikasi sosial, yang mengarah pada kesejahteraan emosional dan psikologis yang lebih baik.

Oksitosin tidak hanya dilepaskan selama sentuhan fisik, tetapi juga selama pengalaman sosial yang positif seperti bermain dengan hewan peliharaan, menikmati aktivitas favorit, atau menghabiskan waktu dengan orang terkasih.

Dengan meningkatkan perasaan keterikatan, hormon oksitosin dapat membantu meningkatkan kesehatan emosional dan fisik, sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan secara keseluruhan.

Referensi

"Facts About Female Hormones That Every Woman Should Know." Prevention. Diakses pada Agustus 2024. 
"6 ESSENTIAL FACTS ABOUT FEMALE HORMONES THAT EVERY WOMAN SHOULD KNOW." Doctor P. Diakses Agustus 2024.
Bannan, E. A., and L. F. Judge. “Bacteriological Studies Relating to Handwashing.” American Journal of Public Health and the Nations Health 55, no. 6 (June 1, 1965): 915–22.
"10 Interesting Facts about Your Hormones." HealthGains. Diakses Agustus 2024. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us