Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Perbedaan ADHD dan Kecemasan, Mirip tetapi Tak Sama

ilustrasi kecemasan (pixabay.com/Engin_Akyurt)
ilustrasi kecemasan (pixabay.com/Engin_Akyurt)
Intinya sih...
  • ADHD dan gangguan kecemasan adalah dua kondisi medis yang berbeda.
  • ADHD tergolong gangguan perilaku, sedangkan kecemasan adalah gangguan mental yang menyebabkan perasaan takut, gugup, atau kekhawatiran berlebihan.
  • ADHD lebih berkaitan dengan gangguan fungsi otak yang memengaruhi perhatian dan perilaku, sementara gangguan kecemasan muncul dari respons emosional terhadap rasa takut atau kekhawatiran.

Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) dan gangguan kecemasan merupakan dua kondisi kesehatan mental yang memengaruhi suasana hati dan perilaku seseorang.

Meski memiliki gejala yang sekilas tampak mirip, tetapi keduanya adalah gangguan yang berbeda secara medis.

ADHD tergolong gangguan perilaku yang ditandai dengan kesulitan memperhatikan, hiperaktivitas, serta tindakan impulsif. Sementara itu, kecemasan adalah gangguan mental yang menyebabkan perasaan takut, gugup, atau kekhawatiran berlebihan. 

1. Perbedaan gejala

ADHD dan kecemasan memiliki banyak gejala yang saling beririsan, seperti sulit berkonsentrasi, gelisah, dan kesulitan tidur. Hal inilah yang sering membuat kedua kondisi tersebut sulit dibedakan tanpa pemeriksaan oleh profesional medis.

Namun, akar masalah dari gejala-gejala tersebut berbeda. ADHD lebih berkaitan dengan gangguan fungsi otak yang memengaruhi perhatian dan perilaku. Di sisi lain, gangguan kecemasan muncul dari respons emosional terhadap rasa takut atau kekhawatiran—sering kali tanpa penyebab yang jelas. 

Gejala khas ADHD mencakup mudah terdistraksi, pelupa, impulsif, serta kesulitan menyelesaikan tugas atau mengikuti instruksi. Sementara itu, pada kecemasan, gejala lebih banyak melibatkan perasaan cemas seperti kekhawatiran berlebih, ketakutan tanpa sebab, hingga gejala fisik seperti jantung berdebar dan napas cepat. 

2. Perbedaan penyebab

Meski gejalanya bisa tampak mirip, tetapi ADHD dan kecemasan berasal dari jenis gangguan yang berbeda. ADHD merupakan gangguan neurodevelopmental, yaitu kondisi yang berkaitan dengan cara kerja otak yang berbeda dari biasanya. Hal ini menyebabkan individu dengan ADHD mengalami kesulitan dalam mengatur perhatian, mengontrol impuls, dan mengelola perilaku sehari-hari.

Sebaliknya, gangguan kecemasan diklasifikasikan sebagai gangguan kesehatan mental yang memengaruhi emosi, terutama dalam bentuk rasa khawatir. Perbedaan ini penting dalam proses diagnosis dan penentuan jenis terapi yang dibutuhkan. 

3. Usia diagnosis yang berbeda

ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Roman Odintsov)
ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Roman Odintsov)

ADHD umumnya mulai terdeteksi sejak masa kanak-kanak, bahkan bisa dikenali sejak anak memasuki usia sekolah dasar. Biasanya, guru atau orang tua mulai menyadari gejala seperti kesulitan berkonsentrasi, tidak bisa diam, dan sering bertindak impulsif. 

Sementara itu, walaupun gangguan kecemasan bisa dialami oleh anak-anak, tetapi kondisi ini lebih sering terdiagnosis pada remaja, dewasa muda, hingga orang dewasa.

Menariknya, studi menemukan bahwa banyak perempuan dengan ADHD baru mendapatkan diagnosis saat dewasa karena gejala yang mereka alami cenderung lebih halus atau tidak sejelas pada laki-laki. 

4. Penanganan yang berbeda

Baik ADHD maupun kecemasan bisa membaik dengan penanganan yang tepat, seperti terapi atau obat-obatan. Namun, pengobatan untuk kedua kondisi ini sangat berbeda karena penyebab dan mekanisme gangguannya yang tidak sama.

Pada ADHD, pengobatan biasanya melibatkan obat stimulan atau non stimulan yang membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus.

Sementara itu, kecemasan lebih sering ditangani dengan obat anti kecemasan seperti antidepresan atau obat penenang benzodiazepine.

Jika seseorang memiliki kedua kondisi ini sekaligus, penting untuk berhati-hati karena obat stimulan untuk ADHD justru bisa memperburuk gejala kecemasan apabila penggunaannya tidak dipantau oleh dokter.

Meski ADHD dan kecemasan tampak serupa di permukaan, tetapi keduanya merupakan kondisi yang berbeda, baik dari segi penyebab maupun cara penanganannya. Memahami perbedaan ini penting agar diagnosis tepat dan pengobatan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

Referensi

Katzman, Martin A., Timothy S. Bilkey, Pratap R. Chokka, Angelo Fallu, and Larry J Klassen. “Adult ADHD and Comorbid Disorders: Clinical Implications of a Dimensional Approach.” BMC Psychiatry 17, no. 1 (August 22, 2017). 
"The Difference Between ADHD vs. Anxiety in Adults". Diakses April 2025. Attention Deficit Disorder Association.
"Anxiety Disorders". Diakses April 2025. National Institute of Mental Health.
Young, Susan, Nicoletta Adamo, Bryndís Björk Ásgeirsdóttir, Polly Branney, Michelle Beckett, William Colley, Sally Cubbin, et al. “Females with ADHD: An Expert Consensus Statement Taking a Lifespan Approach Providing Guidance for the Identification and Treatment of Attention-Deficit/ Hyperactivity Disorder in Girls and Women.” BMC Psychiatry 20, no. 1 (August 12, 2020).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Rifki Wuda
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us