Sudah Tahu 7 Fakta Fried Rice Syndrome? Hati-hati, Bisa Jadi Mematikan

Bacillus cereus adalah bakteri yang bisa meracuni makanan, khususnya yang mengandung zat tepung (starch). Contohnya, nasi, mie, spageti, dan roti. Bakteri tersebut akan mencemari makanan yang dibiarkan terbuka pada suhu ruangan selama beberapa jam.

Dilansir dari Live Science, setidaknya ada 63.000 kasus yang terjadi dalam setahun di Amerika Serikat. Jumlah tersebut belum termasuk kasus yang tidak dilaporkan. Orang-orang masih menganggap enteng penyakit ini.

Bulan Januari silam, ada sebuah kasus fried rice syndrome yang dialami oleh pria asal Belgia. Sayangnya ia tidak tertolong dan akhirnya meninggal. Sebelum itu, ia memakan sisa spageti yang ia hangatkan setelah lima hari.

Ini karena orang-orang biasa mendinginkan nasi sebelum menggorengnya. Pada saat didinginkan itulah bakteri Bacillus cereus menyerang. Selain itu, fried rice syndrome juga bisa disebabkan oleh sisa nasi goreng yang didiamkan untuk dihangatkan lagi beberapa jam hingga beberapa hari kemudian.

Dilansir dari U.S Food and Drug Administration (FDA), terdapat dua macam racun yang diproduksi oleh Bacillus cereus. Jenis racun pertama akan menyebabkan diare. Sedangkan racun yang lain akan menyebabkan penderitanya mengalami gejala muntah-muntah.

Jenis racun pertama akan aktif di usus halus setelah bakteri dicerna. Racun tersebut akan membuat orang diare, kram, dan mual. Gejala akan dimulai 6 hingga 15 jam setelah makan dan berlangsung selama satu hari. Setelah itu gejala akan reda dengan sendirinya.

Sedangkan jenis racun kedua sudah dikeluarkan bakteri di dalam makanan sebelum dikonsumsi. Racun tersebut bergerak lebih cepat daripada yang pertama, yaitu 30 menit hingga 6 jam setelah makan.

Untuk mendeteksi apakah seseorang terserang fried rice syndrome, dokter biasanya akan melakukan tes pada muntah atau feses. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat terkena penyakit ini.

Beristirahat dan menjaga tubuh terhidrasi adalah penanganan pertama yang bisa dilakukan, terutama pada hari pertama. Jika gejala tidak kunjung reda setelah satu hari, penderita harus segera periksa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Pencegahan utama yang bisa dilakukan adalah menjaga agar suhu makanan tetap konstan. Makanan panas harus disimpan di suhu minimal 60 derajat celcius. Sedangkan makanan dingin sebaiknya disimpan dalam suhu kurang dari 4 derajat celcius. Memanaskan kembali makanan yang telah didiamkan lebih dari dua jam akan memicu fried rice syndrome.

Setelah mengetahui penjelasan di atas, apakah kamu masih mau mendiamkan nasi di ruangan terbuka? Jangan dilakukan lagi ya agar kamu tidak terserang fried rice syndrome!