Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mudah Tersipu? Ini Fakta Unik, Penyebab, dan Cara Mengendalikan

ilustrasi sedang tersipu (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)

Ketika merasa malu, wajah sebagian orang cenderung merona merah atau blushing. Ekspresi ini tergolong unik dan merupakan respons alami dari fisiologis tubuh manusia yang sulit dikontrol.

Selain wajah, area tubuh yang rentan mengalami kemerahan pada situasi tersebut juga termasuk telinga dan leher.

Mari simak fakta unik, penyebab, dan cara mengendalikan wajah tersipu di bawah ini.

1. Dianggap menyenangkan dan lebih bisa dipercaya

ilustrasi seseorang yang sedang tersipu (unsplash.com/JJ Jordan)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Marije aan het Rot dkk., ketika orang tersipu dalam situasi yang membuat mereka malu, mereka cenderung dianggap oleh orang lain sebagai orang yang menyenangkan dan lebih bisa dipercaya dibanding mereka yang tidak mengalaminya (PLOS One, 2015).

Saat tersipu malu, orang lain tahu bahwa ekspresi tersebut mengartikan kebenaran dan ketulusan. Menurut Charles Darwin dalam bukunya yang berjudul Expression of the Emotions in Man and Animals, ia menggambarkan hal tersebut sebagai ekspresi yang paling aneh dan paling manusiawi dari semua ekspresi manusia.

2. Penyebab wajah seseorang yang tersipu merona merah

ilustrasi seseorang berusaha menghindar karena malu (unsplash.com/Priscilla Du Preez 🇨🇦)

Penyebab orang tersipu biasanya karena ada hal yang membuat mereka merasa sangat malu dan canggung. Saat mulai tersipu, orang mengalami sensasi panas yang naik ke wajah disertai pipi yang memerah.

Secara fisiologis, reaksi tersebut diatur oleh respons sistem saraf simpatik, sehingga tubuh melepaskan adrenalin dan menyebabkan pembuluh darah melebar untuk meningkatkan aliran darah maupun pengiriman oksigen.

Ketika lebih banyak darah yang berakumulasi di wajah, kulit menjadi memerah dan sensasi kehangatan pun muncul. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk secara sengaja menimbulkan rona merah ataupun menghambat rona merah pada wajah.

3. Cara sederhana untuk mengendalikan wajah yang memerah karena tersipu

ilustrasi sedang menarik napas dan memejamkan matanya (pexels.com/Kelvin Valerio)

Wajah memerah adalah hal yang normal dan bukan sesuatu yang harus kamu perlu ubah. Namun, jika kamu merasa terganggu karenanya atau dirasakan memengaruhi kepercayaan diri, ada beberapa cara sederhana untuk meredakan reaksi tersebut.

Dilansir Healthline, berikut ini caranya:

  • Bernapas secara dalam-dalam dan perlahan. Ini akan mengoordinasi otak untuk rileks. Setelah rileks, tubuh akan berhenti melepaskan hormon stres, detak jantung akan melambat ke tingkat yang normal, sehingga tekanan darah akan menurun.
  • Pindah ke tempat yang lebih sejuk. Untuk mengurangi kemerahan pada wajah, pindahlah ke tempat yang lebih sejuk. Kamu juga bisa menyalakan pendingin ruangan atau lepaskan pakaian yang berlapis. Menghirup air dingin juga cukup efektif.
  • Tersenyum. Ini dapat mengurangi tingkat stres dan mengatur respons stres alami pada tubuh. Oleh karena itu, ketika kamu mulai merasa canggung dan malu, kamu bisa berbicara atau tampil di depan sambil tersenyum.
  • Bicara pada diri sendiri secara positif. Ingatkan diri dengan berpikir positif, bahwa kamu dalam situasi yang aman dan dapat melakukannya. Jika kamu tersipu, berpikir pula bahwa hal itu hanya terjadi sesaat.

Wajah memerah yang parah lebih cenderung dialami oleh orang yang memiliki fobia sosial, gangguan kecemasan yang mana orang tersebut mengalami kecemasan ekstrem secara terus-menerus dalam situasi sosial dan kerja, serta takut dihakimi, dikritik, diejek, atau dihina.

Jika reaksi wajah yang memerah ini sangat mengganggu hidup kamu, cobalah konsultasikan kecemasan kamu ke psikolog atau ke psikiater untuk mendapatkan bantuan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us