5 Faktor Penyebab Sleepwalking, Gangguan Tidur Sambil Berjalan

Tidur menjadi salah satu hal penting dalam menjaga kesehatan. Tidur yang cukup akan memberikan energi pada tubuh untuk beraktivitas pada keesokan harinya. Namun, saat tidur seseorang juga bisa mengalami gangguan.
Gangguan dalam tidur salah satunya adalah sleepwalking. Ini menjadi salah satu gangguan yang sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Dilansir Sleep Foundation, selama mengalami sleepwalking seseorang menjadi mudah cedera, kondisi tidur yang yang didapatkan menjadi buruk, serta rasa mengantuk pada keesokan harinya.
Lantas, apa faktor penyebab seseorang mengalami hal tersebut? Kenali beberapa penyebab sleepwalking berikut ini!
1. Konsumsi obat-obatan

Obat-obatan tertentu yang memberikan efek sedatif atau yang biasa dikenal dengan suatu keadaan penurunan kepekaan terhadap rangsangan dari luar. Efek ini akan berbeda-beda pada setiap orang, yang paling umum terjadi adalah mengantuk dan relaksasi.
Dilansir WebMD, beberapa obat-obatan yang memberikan efek sedatif seperti obat penenang, stimulan, dan antihistamin. Obat-obatan tersebut bisa meningkatkan seseorang mengalami gangguan sleepwalking.
2. Kurang tidur

Kelelahan pada aktivitas yang dijalani, baik itu saat bekerja di siang hari dan berjalan-jalan pada malam hari, memungkinkan seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup. Pada orang dewasa tidur yang cukup berkisar selama 7-9 jam, dan pada anak-anak membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak untuk pertumbuhan mereka.
Seperti yang disebutkan oleh Sleep Foundation (https://www.sleepfoundation.org/parasomnias/sleepwalking) kurang tidur berkorelasi dengan peningkatan risiko tidur sambil berjalan. Hal ini disebabkan karena waktu yang seharusnya dihabiskan untuk tidur, namun ternyata digantikan dengan aktivitas lainnya yang membuat tubuh tidak beristirahat.
3. Sedang mengalami stres

Beberapa jenis stres dapat memengaruhi kualitas tidur. Stres bisa bersifat rasa sakit dari fisik maupun emosional. Hal ini mengakibatkan rasa tidak nyaman, seperti saat dalam perjalanan maupun tidur di tempat yang baru. Sehingga menyebabkan pikiran dan tubuh menjadi kurang optimal saat beristirahat.
Meskipun stres belum sepenuhnya menjadi faktor penyebab tidur sambil berjalan, tetapi seperti yang dilansir apa.org bahwa stres dapat memberikan pengaruh pada tubuh dan pikiran saat tidur.
4. Adanya faktor genetik

Saat salah satu anggota keluarga mempunyai riwayat gangguan tidur sambil berjalan, tidak dapat dimungkiri anggota keluarga lainnya juga dapat mengalami gangguan yang sama. Kemungkinan ini akan semakin besar, saat orang tua yang mengalami gangguan sleepwalking, sehingga anak-anaknya akan mengalami gangguan yang sama.
Dilansir Sleep Foundation, dalam salah satu penelitian orang-orang yang secara genetik mengalami gangguan tidur sambil berjalan, sekitar 22% tidak berasal dari orang tua, 47% berasal dari anggota keluarga lain, dan 61% berasal dari orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan terbesar gangguan sleepwalking akan terjadi pada anak yang memiliki orang tua yang mempunyai riwayat gangguan yang sama.
5. Memiliki masalah kejiwaan tertentu

Seseorang yang mengalami gangguan kejiwaan tertentu dapat mengalami gangguan tidur sambil berjalan. Gangguan tidur lainnya juga memberikan pengaruh seperti pada para penderita RLS dan OSA, yang memiliki kemungkinan lebih besar karena tidur malamnya yang terganggu.
Selain itu, dilansir Sleep Association, orang-orang yang memiliki gangguan obsesif-kompulsif dan depresi, dapat mengalami peningkatan tidur sambil berjalan.
Nah, itulah lima faktor yang dapat menyebabkan gangguan tidur sambil berjalan. Untuk dapat terhindar dari gejala sleepwalking, sebaiknya kamu mulai mengurangi kebiasaan buruk yang dapat mengganggu tidurmu.