Jangan Sembarangan! Ini Cara Pijat Bayi yang Benar
Kegiatan pijat bayi sudah menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Indonesia. Metode kuno ini masih diminati oleh ibu-ibu untuk mengurangi gejala sakit. Sebenarnya, apa pijat bayi boleh dilakukan?
Pijat bayi boleh dilakukan oleh orang terlatih dalam bidangnya. Kalau dahulu pijat bayi identik dengan dukun pijat. Sekarang, banyak menjamur baby spa yang menawarkan pijat bayi dengan fasilitas yang lebih modern. Bagaimana cara pijat bayi yang tepat? Yuk, kenalan lebih mendalam dengan terapi tradisional satu ini.
1.Apa manfaat pijat bayi?
Pijat bayi diminati karena beragam manfaat bagi kesehatan. Sentuhan kasih dari bunda saat memijat dapat memperkuat ikatan antara orang tua dan buah hati. Bayi juga merasakan rasa nyaman dan aman.
Sementara itu, pijat bayi juga bermanfaat bagi kesehatan fisik. Dilansir dari buku Keajaiban Pijat Bayi dan Balita menyebutkan manfaatnya antara lain:
- Bayi lebih nyenyak dan tenang ketika tidur;
- Mengurangi rasa tidak nyaman pada sistem pencernaan;
- Meningkatkan nafsu makan;
- Meningkatkan kekebalan tubuh;
- Memperlancar peredaran darah bayi.
2.Kapan waktu tepat untuk pijat bayi?
Kegiatan pijat bayi bisa dilakukan mulai usia 0-12 bulan. Pijat bayi juga bisa membantu dalam peningkatan stimulasi tumbuh kembang si Kecil.
Jika berkunjung setiap hari ke baby spa atau klinik dirasa mahal, ayah bunda bisa memijat sendiri di rumah. Namun, sebelumnya perlu mengikuti pelatihan memijat bayi dari ahlinya. Pijat bayi bisa dilakukan dua kali sehari, sebelum mandi di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari.
3.Apa saja persiapan sebelum pijat bayi?
Pengetahuan tentang pijat bayi perlu dikuasai oleh orang tua. Banyak seminar diadakan oleh terapis, bidan, dan dokter yang dapat menfasilitasi orang tua mengenai ilmu pijat bayi. Selain mengetahui manfaatnya, pijat bayi dapat diaplikasikan langsung kepada bayi. Sebelum memijat bayi beberapa persiapan yang tidak boleh terlewat yaitu:
- Pastikan kebersihan tangan dengan mencuci tangan;
- Kuku pendek dan tidak mengenakan perhiasan yang bisa menggores kulit;
- Ruangan pijat bayi dan tangan terapis hangat;
- Bayi tidak dalam kondisi lapar atau kenyang habis menyusui;
- Bayi dibaringkan di atas kain lembut dan bersih;
- Siapkan peralatan memijat seperti handuk, popok, baju ganti, dan minyak bayi (baby oil atau lotion);
- Menjaga jalinan komunikasi antara terapis dan bayi. Sebelum pijat dimulai meminta ijin kepada bayi dan mengajak bicara ketika pijatan berlangsung.
4.Cara pemijatan sesuai umur
Pijat pada bayi berbeda tekniknya dengan pijat dewasa. Gerakan dan cara memijatnya perlu disesuaikan dengan umur bayi.
Bagaimana cara pijat bayi sesuai usianya? Buku berjudul Modul Postnatal Education Package bagi Ibu Pasca Melahirkan Tahap Awal menjelaskan cara memijat berdasarkan umur antara lain:
- Umur 0-1 bulan: gerakan ringan seperti mengusap-usap secara lembut dan ringan. Sebaiknya, hindari memijat bagian perut jika tali pusat belum lepas.
- Umur 1-3 bulan: bayi dapat dipijat dengan gerakan halus diikuti tekanan yang ringan dalam waktu singkat.
- Umur 2 bulan-1 tahun: gerakan seluruh tubuh dengan tekanan pijat semakin meningkat dalam kurun waktu lebih lama.
5.Hal yang dihindari saat pijat bayi
Sebaiknya hindari memijat bayi setelah minum ASI, berikan jarak minimal 1 jam setelah menyusui. Berikan pijat bayi dalam kondisi sehat, bayi lebih rewel ketika sakit. Apabila bayi sakit, pijat bayi harus melihat kondisinya serta perlu konsultasi dengan dokter.
Ciptakan kondisi pijat yang nyaman bagi bayi. Hindari membangunkan bayi hanya untuk pemijatan dan memaksakan posisi pijat yang membuat tidak nyaman.
Itulah informasi singkat mengenai pijat bayi. Kegiatan pijat bayi di Indonesia sejatinya sudah ada landasan hukum dan kode etiknya. Pastikan pijat pada ahlinya supaya tetap aman, Bun!
