Dibanding madu, penggunaan royal jelly masih belum begitu luas di masyarakat. Padahal, khasiat yang ditawarkan royal jelly tak kalah dengan madu.
Bukan madu, royal jelly merupakan hasil sekresi yang diproduksi oleh lebah pekerja untuk memberi makan lebah ratu dan anak-anaknya. Di bawah ini beberapa manfaat dahsyat dari mengonsumsi royal jelly, siapa tahu kamu tertarik untuk mengonsumsinya!
Sebuah laporan yang dimuat dalam jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity mengungkap kandungan royal jelly yang terdiri atas protein, gula, lemak, berbagai mineral (tembaga, seng, besi, kalsium, mangan, dan kalium), berbagai jenis vitamin, dan senyawa antioksidan seperti golongan flavonoid dan polifenol.
Mengutip Mayo Clinic, senyawa antioksidan sangat penting karena mampu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul yang diproduksi saat tubuh memecah makanan atau saat seseorang terpapar radiasi dan asap rokok.
Radikal bebas ini diketahui merupakan faktor penyebab berbagai penyakit, di antaranya penyakit jantung, kanker, dan sebagainya. Konsumsi tinggi antioksidan dapat mencegahmu dari berbagai penyakit.
Kolesterol tinggi dapat memicu penumpukan lemak pada aliran darah, membuat seseorang sangat berisiko terkena berbagai penyakit, misalnya stroke dan penyakit jantung. Salah satu upaya menurunkan kadar kolesterol yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengonsumsi royal jelly.
Manfaat royal jelly dalam menurunkan kolesterol dibuktikan lewat penelitian yang melibatkan kelinci percobaan dan diterbitkan di jurnal Frontiers in Aging Neuroscience. Hasilnya, pemberian suplemen royal jelly pada kelinci mampu menurunkan kadar kolesterol total sebanyak 28 persen dan kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) sebanyak 23 persen.
Penelitian tersebut juga mengamati bahwa royal jelly mampu menurunkan kadar amyloid β (Aβ) pada otak kelinci. Diketahui, tingkat Aβ ini dikaitkan dengan risiko penyakit Alzheimer.
Pengaruh konsumsi royal jelly terhadap manusia telah diteliti dan dimuat dalam jurnal Pharmaceutical Biology. Sebanyak 40 orang penderita hiperkolesterolemia ringan (180-200 mg/dL) dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang diberi suplemen royal jelly dan plasebo setiap hari selama 3 bulan.
Hasilnya, pemberian sekitar 3 gram royal jelly setiap hari mampu menurunkan kadar kolesterol total sebesar 11 persen dan kolesterol jahat sebesar 4 persen.
Melansir Healthline, penggunaan royal jelly baik secara oral maupun topikal (dioleskan ke kulit), dapat membantu proses penyembuhan luka dan kondisi kulit lainnya yang disebabkan peradangan.
Menurut laporan dalam jurnal Microbiological Research, royal jelly memiliki karakteristik antibakteri yang bisa menjaga luka tetap bersih dan terhindar dari infeksi.
Dalam sebuat studi yang melibatkan tikus percobaan dan dimuat di Journal of Medicinal Food, pemberian ekstrak royal jelly bisa meningkatkan jumlah kolagen. Kolagen merupakan jenis protein yang penting untuk perbaikan kulit.
Mengutip Medical News Today, konsumsi royal jelly bisa menguntungkan bagi orang-orang dengan diabetes.
Menurut sebuah penelitian yang terbit di Chinese Journal of Integrative Medicine, sebanyak 50 orang perempuan dengan diabetes tipe 2 dilibatkan. Mereka diberi royal jelly sebanyak 1 gram setiap hari selama 8 minggu. Hasilnya, praktik ini mampu menurunkan level gula darah.
Bagi penderita diabetes, sangat penting menghindari level gula darah tinggi untuk mencegah terjadinya berbagai komplikasi, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, dan lain-lain.
Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah gejala-gejala yang biasanya terjadi sebelum perempuan mengalami menstruasi. Gejala tersebut di antaranya adalah perubahan suasana hati (mood swing), payudara terasa nyeri, perut begah, dan sakit kepala.
Sebuah studi yang terbit dalam jurnal Complementary Therapies in Medicine melibatkan 110 orang mahasiswi. Mereka diminta mengonsumsi 1 gram suplemen royal jelly setiap hari, dimulai saat hari pertama menstruasi, selama 2 bulan.
Hasilnya, dibandingkan dengan yang diberikan plasebo, pemberian royal jelly terbukti secara signifikan mampu mengurangi gejala-gejala PMS.
Melansir WebMD, konsumsi royal jelly aman untuk kebanyakan orang dengan takaran normal. Dosis 4,8 gram per hari selama 1 tahun terbukti aman. Namun, pada orang-orang dengan asma atau alergi, royal jelly mungkin bisa menyebabkan reaksi alergi yang parah.
Bila digunakan untuk kulit, royal jelly juga tergolong aman. Meski begitu, sudah ada laporan bahwa penggunaannya di kulit dapat menyebabkan inflamasi dan ruam alergi ketika diaplikasikan ke kulit kepala.
Royal jelly mungkin aman digunakan untuk anak-anak usia 5-16 tahun selama 6 bulan. Baiknya, konsultasikan ke dokter.
Pada ibu hamil dan menyusui, sayangnya belum ada informasi reliabel untuk tahu keamanan konsumsi royal jelly. Amannya, konsultasikan dulu ke dokter sebelum mengonsumsinya.
Pada orang-orang dengan masalah peradangan kulit (dermatitis), penggunaan royal jelly mungkin bisa memperburuk kondisi.
Selain itu, royal jelly juga mungkin bisa menurunkan tekanan darah. Bila tekanan darahmu rendah, mengonsumsinya mungkin akan membuatnya makin turun.
Setelah paparan di atas mengenai manfaat royal jelly bagi kesehatan, gimana, apakah kamu jadi tertarik mengonsumsinya? Untungnya, royal jelly sudah dijual banyak di pasaran. Jadi, kamu bisa mendapatkannya dengan mudah. Namun, tetapi waspadai efek sampingnya, ya!