Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Badan Bergetar saat Olahraga Pilates?

ilustrasi pilates (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi pilates (pexels.com/Gustavo Fring)

Pilates dikenal sebagai latihan yang membantu memperkuat otot inti, meningkatkan fleksibilitas, dan memperbaiki postur tubuh. Namun, sebagian orang yang baru mencoba sering merasakan tubuh mereka bergetar saat melakukan gerakan tertentu. Fenomena ini kerap membuat bingung, bahkan ada yang mengira hal tersebut tanda adanya masalah pada tubuh.

Sebenarnya, getaran yang muncul saat latihan tidak selalu menandakan sesuatu yang berbahaya. Ada beberapa faktor fisiologis dan mekanis yang memicunya, mulai dari respons otot hingga kondisi sistem saraf. Berikut penjelasan detail dari berbagai sudut pandang yang dapat membantu memahami mengapa hal ini terjadi.

1. Otot mengalami aktivasi maksimal pada posisi stabil

ilustrasi pilates (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi pilates (pexels.com/Gustavo Fring)

Ketika melakukan Pilates, banyak gerakan yang memaksa otot tetap aktif meskipun tubuh tidak bergerak jauh. Posisi-posisi ini membuat serabut otot bekerja terus-menerus untuk mempertahankan kestabilan, sehingga sinyal kontraksi meningkat. Akibatnya, koordinasi otot menjadi sangat intens dan memicu kontraksi mikro yang terlihat sebagai getaran.

Semakin kecil otot yang digunakan, semakin cepat getaran dapat muncul karena otot kecil lebih cepat lelah. Kondisi ini umum terjadi pada otot inti, paha bagian dalam, atau bahkan otot lengan saat menopang tubuh. Bagi pemula, tubuh biasanya membutuhkan waktu adaptasi agar otot terbiasa mempertahankan kontraksi dalam durasi yang lebih lama.

2. Sistem saraf mengirim sinyal dengan intensitas tinggi

ilustrasi pilates (pexels.com/Maria Charizani)
ilustrasi pilates (pexels.com/Maria Charizani)

Setiap gerakan Pilates memerlukan koordinasi antara otak, sistem saraf, dan otot. Saat otot belum terbiasa, sistem saraf akan mengirim sinyal secara cepat dan intens untuk menjaga stabilitas tubuh. Proses ini kadang menimbulkan ketidaksinkronan kecil antarserabut otot yang kemudian menghasilkan getaran.

Ketika latihan berlanjut, sistem saraf akan belajar mengatur ritme sinyal dengan lebih efisien. Adaptasi ini biasanya membuat getaran berkurang seiring meningkatnya kemampuan koordinasi dan kekuatan otot. Namun, pada tahap awal, intensitas sinyal saraf yang tinggi adalah hal yang normal dan tidak berbahaya.

3. Energi otot mulai menurun setelah kontraksi berulang

ilustrasi pilates (pexels.com/Ahmet Kurt)
ilustrasi pilates (pexels.com/Ahmet Kurt)

Latihan Pilates menggunakan kekuatan otot secara berkelanjutan tanpa jeda panjang. Hal ini akan menguras cadangan energi yang tersimpan di dalam otot, terutama glikogen dan juga adenosin trifosfat (ATP). Saat energi menurun, kontraksi otot menjadi kurang stabil dan mengakibatkan getaran.

Kondisi ini dapat terjadi lebih cepat bila tubuh belum terbiasa dengan intensitas latihan. Oleh karena itu, pemanasan yang cukup, asupan nutrisi seimbang, dan istirahat memadai akan membantu memperlambat penurunan energi otot. Dengan latihan yang konsisten, otot akan lebih efisien memanfaatkan energi sehingga getaran berkurang.

4. Perubahan keseimbangan tubuh memicu aktivitas tambahan pada otot sehingga menimbulkan getaran

ilustrasi pilates (pexels.com/Ahmet Kurt)
ilustrasi pilates (pexels.com/Ahmet Kurt)

Banyak sekali gerakan Pilates melibatkan transisi dari satu posisi ke posisi lain dengan menggunakan kontrol penuh. Perubahan posisi yang lambat membuat otot penyeimbang bekerja ekstra untuk mempertahankan postur. Ketika otot-otot ini belum cukup kuat, kontraksi yang tidak seragam dapat menimbulkan getaran.

Gerakan yang melibatkan otot inti dan punggung bawah sering kali menjadi pemicu utamanya. Meskipun terasa melelahkan, latihan ini penting untuk membentuk stabilitas tubuh jangka panjang. Seiring berjalannya waktu, peningkatan kekuatan otot penyeimbang akan membuat transisi posisi lebih halus tanpa banyak getaran.

5. Adaptasi tubuh terhadap latihan baru membutuhkan waktu

ilustrasi pilates (pexels.com/Lê Đức)
ilustrasi pilates (pexels.com/Lê Đức)

Tubuh memiliki mekanisme adaptasi yang memerlukan proses bertahap. Saat pertama kali mencoba Pilates, sistem otot dan saraf menghadapi beban kerja yang berbeda dari aktivitas sehari-hari. Reaksi alami terhadap beban baru ini adalah munculnya getaran karena otot dan saraf berusaha menyesuaikan diri.

Latihan yang konsisten akan membuat tubuh lebih terampil dalam mengontrol gerakan dan mengatur kekuatan. Dalam beberapa minggu, getaran biasanya berkurang seiring meningkatnya koordinasi, daya tahan, dan kekuatan otot. Penting untuk memberi tubuh waktu agar adaptasi berlangsung secara optimal tanpa memaksakan intensitas terlalu tinggi.

Getaran tubuh saat melakukan Pilates adalah respons alami yang terjadi karena kombinasi kerja otot, sistem saraf, dan proses adaptasi. Dengan latihan teratur, pemanasan yang tepat, serta pola istirahat dan nutrisi yang mendukung, getaran tersebut umumnya akan berkurang. Memahami proses ini membantu kamu tetap tenang dan fokus pada manfaat latihan tanpa khawatir berlebihan.

Referensi

"Why Do Muscles Shake During Pilates? The Science Behind It". Form Pilates. Diakses pada Agustus 2025.

"The Pilates Shake". Pilates Plus OC. Diakses pada Agustus 2025.

"Why Does Pilates Make You Shake?". Pilatay. Diakses pada Agustus 2025.

"Pilates Shakes, Explained". PopSugar. Diakses pada Agustus 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us