10 Jenis Makanan Pencegah Kanker yang Harus Kamu Konsumsi

Banyak orang menganggap makanan berserat hanya ditujukan untuk mereka yang ingin buang air besar dengan lancar. Ternyata manfaatnya tidak cukup sampai di situ saja.

Setelah mengadakan studi selama 24 tahun, peneliti dari JAMA Oncology menemukan bahwa orang yang rajin mengonsumsi makanan berserat lebih terhindar dari risiko kanker hati. 

Tidak hanya itu, mereka juga menjadi lebih kebal dari diabetes tipe 2 dan obesitas. Serat dapat kamu temukan pada makanan seperti alpukat, pisang, brokoli, biji-bijian, dan cokelat hitam.

Siapa yang suka mengonsumsi tehnya bangsa Asia ini? Studi dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center mengatakan bahwa teh hijau kaya akan polyphenol, zat yang bisa mengurai sel kanker agar tidak berkembang di dalam tubuh.

Selain itu, minuman ini juga memiliki sifat urokinase, enzim yang menghambat pertumbuhan sel-sel jahat. Teh hijau secara spesifik dapat mengurangi risiko kanker usus besar, perut, dan payudara.

Rempah yang menjadi bahan utama makanan India ini ternyata memiliki khasiat yang tak bisa diabaikan. Studi dari Washington State University mengatakan bahwa kunyit dapat digunakan untuk mengurangi risiko kanker payudara, tulang, perut, usus besar, dan kulit. Ini karena ia mengandung zat kurkumin yang bersifat antioksidan dan antiinflamasi yang ampuh untuk mencegah pertumbuhan sel-sel kanker.

Mengonsumsi jamur sering kali disebut sebagai cara alami untuk mengobati pasien kanker. Dilansir Cancer Research UK, terdapat beberapa kandungannya yang bisa memperkuat sistem imun kita. Jenis jamur yang direkomendasikan adalah jamur kancing, pipih, shitake, maitaki, dan reishi. 

Iodin atau yodium adalah salah satu jenis mineral yang bagus untuk mengoptimalkan hormon tiroid. Laporan dalam jurnal dari PubMed Central tahun 2017 mengatakan bahwa hormon tersebut bisa mengurangi risiko munculnya sel-sel ganas seperti tumor dan kanker. Makanan yang kaya iodin adalah keju, yoghurt, susu, ikan tuna, rumput laut, dan udang.

Tomat, yang sering diperdebatkan apakah termasuk sayur atau buah ini, ternyata memiliki khasiat yang tidak main-main. Penelitian menunjukkan bahwa tomat mengandung antioksidan bernama likopen yang bisa memproteksi tubuh kita dari kanker prostat dan paru-paru. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pastikan kamu memasaknya terlebih dahulu.

Minyak zaitun yang sering kali digunakan untuk diet ternyata juga bisa mencegah kita terserang kanker. Berdasarkan beberapa studi yang pernah dilakukan, jenis makanan ini dapat melindungi kita dari kanker payudara, usus besar, dan kanker pada organ pencernaan lainnya. Bahkan menurut laman Everyday Health, penurunan risiko bisa mencapai 50 persen. 

Selain berfungsi untuk mengurangi kadar gula darah, kayu manis juga terbukti bisa menghambat penyebaran sel kanker. Menurut studi dari PubMed Central tahun 2010, kandungannya bisa membunuh sel dan mencegah pertumbuhan kepala dari sel kanker. Tidak hanya itu, sifat antiinflamasi dan antioksidannya juga baik untuk tubuh kita. 

Beberapa studi menyarankan agar kita mengonsumsi ikan secara rutin setidaknya seminggu sekali. Ini karena ikan berlemak seperti salmon, tuna, haring, bahkan ikan kembung  mengandung lemak omega-3 dan vitamin D yang memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan. Salah satunya adalah mengurangi risiko dari kanker prostat, saluran pencernaan, dan usus besar. 

Berbagai makanan yang mengandung senyawa karoten terbukti bersifat antikarsinogenik atau dapat mencegah munculnya sel kanker di tubuh kita. Contohnya adalah wortel, kale, bayam, ubi, dan sayuran hijau lainnya.

Dilansir Healthline, mereka dapat mengurangi risiko kanker perut hingga 26 persen. Selain itu, karoten juga tercatat mampu mencegah kanker paru-paru, prostat, dan perut. Para ahli menyarankan agar kita mengonsumsinya secara rutin minimal sekali seminggu. 

Itulah beberapa jenis makanan pencegah kanker yang bisa kamu konsumsi. Ternyata banyak sekali ya makanan yang bisa membantu kita terhindar dari kanker. Yuk, mulai sekarang perbanyak konsumsi makanan tersebut! Percayalah, akan ada banyak perubahan di kesehatanmu setelahnya.

Jangan lupa juga untuk memaksimalkan efeknya dengan rutin olahraga, tidur cukup, lindungi diri dari paparan zat karsinogenik, tidur cukup, dan kelola stres dengan baik.