Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Manfaat Cokelat untuk Kesehatan Tubuh dan Mental

ilustrasi cokelat Hari Valentine (pexels.com/Budgeron Bach)
ilustrasi cokelat Hari Valentine (pexels.com/Budgeron Bach)

Menjalang Valentine, cokelat menjadi barang yang banyak diburu. Di luar hari spesial pun cokelat kerap dipilih sebagai little pleasure untuk memenuhi ke-bm-an. Meski ada yang mengatakan bahwa konsumsi cokelat berisiko bagi kesehatan, faktanya makanan ini tidak sepenuhnya buruk, lho.

Ada beberapa potensi manfaat cokelat untuk kesehatan yang bisa menarik diketahui. Sebut saja memperbaiki mood, kulit, bahkan menurunkan risiko kolesterol. Berikut uraian lengkapnya.

Manfaat cokelat untuk kesehatan

Selama ini cokelat banyak mendapat anggapan buruk karena kandungan gula dan tinggi lemaknya. Faktanya, peneliti menemukan bahwa kakao, bahan utama pembuatan cokelat, punya banyak senyawa fenolik yang aktif secara biologis. 

Senyawa pada kakao tersebut dikatakan mampu memberikan berbagai manfaat kesehatan. Makin tinggi tingkat kakao pada cokelat, makin besar pula potensi antioksidan yang masuk ke dalam tubuh. Kira-kira apa efek baiknya bagi kesehatan?

1. Meningkatkan HDL dan melindungi LDL dari oksidasi

ilustrasi kolesterol tinggi (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi kolesterol tinggi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sederhananya, cokelat dikatakan mampu membantu melindungi tubuh dari kolesterol tinggi. Sebuah penelitian yang dipublikasi dalam Food Science & Nutrition meminta responden mengonsumsi cokelat hitam dengan flavanol likopen. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya penurunan kadar kolesterol total serta kolesterol jahat alias LDL maupun trigliserida.

Kandungan dalam kakao dikatakan dapat menurunkan bentuk LDL yang rentan mengalami oksidasi. Selanjutnya, banyak antioksidan kuat yang berhasil masuk ke aliran darah dan melindungi lipoprotein dari kerusakan oksidatif. Secara tidak langsung, hal tersebut membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

2. Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular

Penurunan risiko kolesterol berbanding lurus dengan berkurangnya risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian dalam Frontiers in Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi kakao atau cokelat yang kaya akan flavanol dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.

Ulasan lain dalam jurnal Heart juga menyebutkan bahwa konsumsi 45 gram cokelat per minggu dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 11 persen. Hal ini masuk akal, mengingat cokelat dapat menurunkan tekanan darah dan LDL yang rentan oksidasi. 

3. Membantu perkembangan fungsi kognitif

ilustrasi berpikir (pexels.com/Monstera Production)
ilustrasi berpikir (pexels.com/Monstera Production)

Siapa di sini yang bercita-cita punya daya ingat kuat saat lanjut usia? Nah, ilmuwan dari Harvard Medical School berpendapat bahwa minum dua cangkir cokelat panas setiap hari dapat membantu menjaga kesehatan otak. Peneliti mengemukakan bahwa cokelat panas membantu meningkatkan aliran darah ke bagian otak yang membutuhkan. 

Selain itu, hasil percobaan laboratorium yang dipublikasi dalam Journal of Alzheimer's Disease menunjukkan bahwa ekstrak kakao yang bernama lavado berpotensi dapat mengurangi atau mencegah kerusakan ke jalur saraf pada pasien alzheimer. Hasilnya, hall ini berarti dapat membantu memperlambat gejala seperti penurunan kognitif.

4. Baik untuk usus saat menjalani program diet

Cokelat mungkin jadi satu makanan yang pasti dihindari ketika diet. Namun, penelitian justru menunjukkan bahwa cokelat hitam berpotensi membantu mengendalikan nafsu makan. Hal tersebut dibutuhkan saat menjalani program penurunan berat badan.

Ahli saraf Will Clower, PhD., juga menuliskannya dalam bukunya yang berjudul Eat Chocolate, Lose Weight. Menurutnya, mengonsumsi sedikit cokelat hitam sebelum atau sesudah makan dapat memicu hormon yang mampu mengirim sinyal ke otak bahwa kamu sudah kenyang.

5. Melawan radikal bebas dan berperan dalam mencegah kanker

ilustrasi kanker (freepik.com/freepik)
ilustrasi kanker (freepik.com/freepik)

Manfaat cokelat untuk kesehatan lainnya yakni berperan dalam mencegah kanker. Lebih jelasnya, cokelat diketahui memiliki antioksidan yang diperlukan untuk melindungi sel tubuh. American Cancer Society menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan kaya flavonoid seperti cokelat dapat membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.

Ketika tubuh terpapar banyak radikal bebas, zat tersebut akan mulai menyerang sel-sel di dalamnya. Jika dibiarkan hal ini dapat menyebabkan peradangan tingkat rendah dan beberapa penyakit seperti kanker, penyakit jantung, hingga alzheimer, melansir penjelasan Joy DuBost, PhD,. RD., yang merupakan seorang ilmuwan makanan.

6. Memperbaiki kulit

Konon mengonsumsi cokelat kerap dikaitkan dengan timbulnya jerawat pada wajah. Meski demikian, ada pendapat yang mengatakan bahwa vitamin dan mineral dalam cokelat bermanfaat bagi kulit. Namun, bukan sembarang cokelat, ya, tetapi cokelat hitam.

Sebagai contoh, kandungan mangan dalam cokelat hitam dapat membantu mendukung produksi kolagen . Sementara itu, protein di dalamnya membantu kulit jadi tampak lebih mudah dan sehat. Penelitian dalam Journal of Cosmetic Dermatology juga menemukan bahwa tingginya kadar antioksidan dalam cokelat hitam dapat melindungi kulit dari sinar UV.

7. Mencegah penyakit stroke

ilustrasi mengalami stroke (freepik.com/jcomp)
ilustrasi mengalami stroke (freepik.com/jcomp)

Masih berkaitan dengan kesehatan kardiovaskular, mengonsumsi cokelat juga membantu mengurangi risiko stroke. Flavonoid dalam cokelat hitam mampu menjaga kesehatan jantung dengan memproduksi oksida nitrat yang membuat pembuluh darah lebih relaks.

Penurunan risiko masalah kesehatan kardiovaskular tersebut pun berdampak banyak. Termasuk mengurangi risiko terkena penyakit berkaitan dengan darah dan jantung seperti stroke.

8. Membuat mood lebih baik

Bukan tanpa alasan kenapa cokelat mendapat julukan sebagai obat kebahagiaan. Pasalnya, olahan biji kakao ini mengandung bahan kimia dan senyawa yang telah terbukti mampu memengaruhi otak dan tubuh dengan berbagai cara menyenangkan. 

Kandungan yang dimaksud yaitu theobromine, feniletilamine, hingga anandamine. Bahan-bahan tersebut dikatakan mampu mengurangi kecemasan hingga memiliki efek stimulan rasa penghargaan pada otak. Selain itu, cokelat juga dikatakan mampu merilis hormon endorfin yang membuat measa bahagia.

9. Meningkatkan kemampuan atletik

ilustrasi wanita bersiap untuk olahraga (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi wanita bersiap untuk olahraga (pexels.com/Ron Lach)

Konsumsi cokelat sebelum olahraga dikaitkan dengan peningkatan kemampuan atletik, lho. Temuan yang diterbitkan dalam The Journal of the International Society of Sports Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi sedikit cokelat hitam dapat meningkatkan ketersediaan oksigen selama latihan kebugaran.

Hal ini memungkinkan tubuh bergerak lebih banyak. Kondisi tersebut disebabkan oleh kandungan flavonol atau dikenal sebagai epikatekin yang meningkatkan pelepasan oksida nitrat dalam tubuh.

10. Melengkapi asupan nutrisi

Faktanya, cokelat hitam dengan kakao sebanyak 70 persen atau lebih mengandung antioksidan, serat, kalium, kalsium, tembaga, dan magnesium.  Keseluruhan nutrisi tersebut dibutuhkan oleh tubuh, lho. Oleh karena itu, konsumsi cokelat berpotensi menambah nutrisi dalam tubuh. Namun, jangan terlalu banyak karena cokelat juga mengandung banyak kalori dan lemak.

Perlu digarisbawahi bahwa berbagai penelitian manfaat cokelat untuk kesehatan di atas didasarkan pada dark chocolate. Kalau kamu ingin mendapatkan benefit tersebut, sebisa mungkin pilih cokelat hitam, ya!

Referensi:

Petyaev, Ivan M. dkk. “Reduction in Blood Pressure and Serum Lipids by Lycosome Formulation of Dark Chocolate and Lycopene in Prehypertension.” Food Science & Nutrition 2, no. 6 (September 17, 2014): 744–50.
Ludovici, Valeria. dkk. “Cocoa, Blood Pressure, and Vascular Function.” Frontiers in Nutrition 4 (August 1, 2017).
Ren, Yongcheng, dkk. “Chocolate Consumption and Risk of Cardiovascular Diseases: A Meta-Analysis of Prospective Studies.” Heart 105, no. 1 (July 30, 2018): 49–55.
Wang, Jun, dkk “Cocoa Extracts Reduce Oligomerization of Amyloid-Β: Implications for Cognitive Improvement in Alzheimer’s Disease.” Journal of Alzheimer S Disease 41, no. 2 (June 23, 2014): 643–50.
Williams, Stefaniem, dkk. “Eating Chocolate Can Significantly Protect the Skin from UV Light.” Journal of Cosmetic Dermatology 8, no. 3 (September 1, 2009): 169–73.
Patel, Rishikesh Kankesh, dkk, “Dark Chocolate Supplementation Reduces the Oxygen Cost of Moderate Intensity Cycling.” Journal of the International Society of Sports Nutrition 12, no. 1 (October 20, 2015). https://doi.org/10.1186/s12970-015-0106-7.
"8 Healthy Reasons to Eat Dark Chocolate". Everyday Health. Diakses Februari 2025.
"Is Chocolate Good for You?". American Cancer Society. Diakses Februari 2025.
"The Benefits of Having a Healthy Relationship with Chocolate". Hopkins Medicine. Diakses Februari 2025.
"7 Proven Health Benefits of Dark Chocolate". Healthline. Diakses Februari 2025.
"Health Benefits and Risks of Chocolate". Medical News Today. Diakses Februari 2025.
"Can Chocolate Make You Happy?". Australian Academy of Science. Diakses Februari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us