8 Alasan Utama Kenapa Kamu Gak Perlu Takut Donor Darah, Bikin Sehat!

- Tidak sedikit orang yang takut mendonorkan darahnya meski sudah memenuhi persyaratan. Padahal, donor darah tak hanya mulia, tetapi juga menyehatkan.
- Donor darah dapat mendukung kesehatan jantung dan aliran darah, baik untuk kesehatan secara keseluruhan, dan menurunkan tekanan darah.
Dengan menjadi pendonor darah, artinya kamu memberikan darah secara sukarela untuk disalurkan kepada yang membutuhkan. Ini dapat membantu menyelamatkan nyawa orang lain.
Namun, tidak sedikit orang yang takut mendonorkan darahnya meski sudah memenuhi persyaratan. Berikut ini beberapa manfaat donor darah sehingga kamu tidak perlu takut melakukannya.
1. Pemeriksaan kesehatan gratis

Sebelum donor darah, kamu akan menjalani pemeriksaan fisik sederhana. Petugas medis akan mengukur denyut nadi, tekanan darah, dan kadar hemoglobin. Jadi, anggap saja ini adalah pemeriksaan kesehatan sederhana.
Setelah menyumbangkan darah, darah kamu akan dikirim ke laboratorium untuk diuji setidaknya sembilan patogen berbeda, seperti human immunodeficiency virus (HIV)-1 dan HIV-2, keduanya menyebabkan HIV. Jika hasilnya positif, kamu akan diberi tahu.
Meski begitu, pemeriksaan tersebut tetap tidak bisa menggantikan cek kesehatan rutin ke dokter.
2. Baik untuk jantung dan aliran darah

Darah akan mengalir perlahan jika memiliki kekentalan atau hambatan aliran yang tinggi. Dengan donor darah, kekentalan darah akan berkurang. Ini bisa membuat aliran darah menjadi lebih lancar.
Kamu mungkin memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular karena aliran darah yang lebih baik. Donor darah dapat mengakibatkan penurunan profil lipid (panel risiko koroner), yang berisi tes risiko arteri koroner.
Rutin donor darah bisa membantu aliran darah dengan cara yang tidak terlalu merusak lapisan pembuluh darah dan mengurangi penyumbatan.
Sebuah studi mengamati data hampir 160.000 perempuan yang telah mendonorkan darahnya selama 10 tahun atau lebih. Disimpulkan bahwa donor darah menawarkan “efek perlindungan dari donor darah jangka panjang dan frekuensi tinggi terhadap penyakit kardiovaskular.”
3. Menyeimbangkan kadar zat besi dalam tubuh

Orang dewasa biasanya memiliki sekitar 3–4 gram zat besi di dalam tubuh, sebagian besar ada di sel darah merah dan juga di sumsum tulang. Zat besi dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan transportasi oksigen ke berbagai bagian tubuh.
Memiliki terlalu sedikit atau terlalu banyak zat besi dalam darah dapat membahayakan kesehatan. Hemokromatosis adalah kelainan yang terjadi akibat kadar zat besi yang berbahaya. Gejalanya meliputi sakit perut, kulit menjadi gelap, nyeri sendi, dan lemas.
Rutin donor darah merupakan salah satu hal yang dapat menurunkan jumlah zat besi dalam tubuh. Menurunkan kadar zat besi yang tinggi bisa menjadi hal yang baik asalkan tidak terlalu rendah.
Kamu mungkin mendapat tambahan manfaat untuk jantung dari penurunan kadar zat besi setelah donor darah. Menurut penelitian, penurunan kadar zat besi dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
Kamu kehilangan sekitar seperempat gram zat besi saat menyumbangkan satu unit darah. Makanan yang kamu makan dalam beberapa minggu setelah donasi akan menaikkan kembali kadar zat besi.
4. Membantu mengelola berat badan

Ada klaim bahwa mendonorkan darah membakar 650 kalori. Namun, tampaknya belum ada bukti kuat yang mendukungnya. Manfaat apa pun dari penurunan kalori ini hanya bersifat jangka pendek dan tidak akan membantu menurunkan berat badan.
Akan tetapi, sebuah penelitian pada tahun 2012 menunjukkan bahwa karena pusat donor darah perlu menimbang berat badan sebelum kamu mendonorkan darah, ini bisa membantu mengidentifikasi kelebihan berat badan dan menawarkan bantuan untuk mengelola berat badan dan masalah kesehatan terkait lainnya.
Hal itu juga dapat mengidentifikasi orang-orang dengan berat badan rendah, yang juga dapat memperoleh manfaat dari konseling dan saran medis.
5. Punya efek positif bagi mental

Satu kantong darah yang disumbangkan berpotensi menyelamatkan hingga tiga nyawa manusia.
Mengetahui kamu membantu orang lain dapat memberikan efek positif. Orang-orang yang donor darah dapat merasakan:
- Kesejahteraan emosional yang lebih baik.
- Berkurangnya stres.
- Rasa memiliki dan koneksi yang lebih besar.
- Berkurangnya isolasi.
- Mengurangi atau menghilangkan perasaan negatif.
6. Baik untuk kesehatan secara keseluruhan

Dalam studi tahun 2007, para peneliti mengamati data lebih dari 1 juta pendonor darah. Di antara peserta, terdapat peluang 30 persen lebih rendah untuk meninggal karena penyebab apa pun dan 4 persen lebih rendah untuk terkena kanker. Para penulis menyimpulkan, kesehatan para pendonor lebih baik daripada rata-rata.
Ada juga studi lain tahun 2015 yang melihat kembali data yang sama. Setelah menyesuaikan dengan faktor-faktor lain, para peneliti menyimpulkan bahwa untuk setiap donasi tahunan, risiko seseorang meninggal karena penyebab apa pun turun rata-rata sebesar 7,5 persen.
Bukti di atas menunjukkan bahwa donor darah baik untuk kesehatan secara keseluruhan. Walaupun para peneliti tidak dapat memastikannya, tetapi mereka menekankan bahwa donor darah sepertinya tidak akan memperpendek umur seseorang.
7. Kemungkinan efek detoksifikasi

Tubuh dapat mendetoksifikasi dirinya sendiri secara alami dengan bantuan hati. Memberikan darah dapat membantu potensi detoksifikasi tubuh.
Donor darah telah terbukti memengaruhi kadar zat perfluoroalkyl dan polyfluoroalkyl (PFAS). PFAS adalah senyawa kimia yang ditemukan pada produk konsumen dan industri, seperti kertas tahan minyak dan busa pemadam api.
Bahan kimia ini membutuhkan waktu lama untuk terurai dan dapat menimbulkan banyak masalah, antara lain:
- Penurunan respons sistem kekebalan tubuh.
- Keterlambatan perkembangan.
- Peningkatan risiko beberapa jenis kanker dan obesitas.
- Masalah reproduksi.
Sebuah penelitian tahun 2022 menemukan bahwa petugas pemadam kebakaran yang memberikan donor plasma atau darah selama 12 bulan memiliki tingkat PFAS yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak melakukannya.
Donasi tersebut tampaknya berperan dalam mengurangi bahan kimia dalam tubuh peserta. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah donor darah dapat memberikan manfaat detoksifikasi lainnya.
8. Menurunkan tekanan darah

Beberapa penelitian menunjukkan, donor darah juga dapat menurunkan tekanan darah.
Dalam sebuah studi tahun 2015, para peneliti memantau tekanan darah dari 292 donor yang menyumbangkan darahnya satu hingga empat kali selama setahun. Sekitar setengahnya memiliki tekanan darah tinggi.
Secara keseluruhan, mereka yang memiliki tekanan darah tinggi mengalami perbaikan tekanan darah. Makin sering seseorang mendonorkan darahnya, maka makin signifikan pula perbaikannya.
Pakar lain telah menunjukkan bahwa karena tes tekanan darah merupakan bagian integral dari donor darah, ini adalah kesempatan baik bagi orang-orang untuk menyadari tekanan darah mereka dan, jika perlu, belajar bagaimana menguranginya.
Nah, dengan mengetahui manfaat-manfaat di atas, kamu gak perlu lagi takut donor darah. Yuk, rutin donor darah karena itu bisa menyelamatkan nyawa!
Referensi
American Red Cross. Diakses pada Mei 2024. Free Health Screening and Blood Tests.
American Red Cross. Diakses pada Mei 2024. Infectious Disease, HLA and ABO Donor Qualification Testing.
Kebalo, A. H., Gizaw, S. T., Gnanasekaran, N., & Areda, B. (2022). Lipid and haematologic profiling of regular blood donors revealed health benefits. Journal of Blood Medicine, Volume 13, 385–394. https://doi.org/10.2147/jbm.s367990
Bukar, A., Tosan, E. A., et al. (2020). The inconspicuous health benefit of blood donation. Global Journal of Transfusion Medicine, 5(1), 63. https://doi.org/10.4103/gjtm.gjtm_14_20
Peffer, K., Heijer, M. D., et al. (2019). Cardiovascular risk in 159 934 frequent blood donors while addressing the healthy donor effect. Heart, 105(16), 1260–1265. https://doi.org/10.1136/heartjnl-2018-314138
Office of Dietary Supplements. Diakses pada Mei 2024. Iron - consumer.
Vinchi, F., Muckenthaler, M. U., et al. (2014). Atherogenesis and iron: from epidemiology to cellular level. Frontiers in Pharmacology, 5. https://doi.org/10.3389/fphar.2014.00094
Shea, S., & Giles, S. (2010). An intercultural and semi-confessional reflection on blood donation. CMAJ. Canadian Medical Association Journal, 182(18), 2008–2009. https://doi.org/10.1503/cmaj.101448
Murphy, E. L., Schlumpf, K., et al. (2012). BMI and obesity in US blood donors: a potential public health role for the blood centre. Public Health Nutrition, 15(6), 964–971. https://doi.org/10.1017/s1368980011003405
Mental Health Foundation. Diakses pada Mei 2024. What are the health benefits of altruism?
Rasmussen College. Diakses pada Mei 2024. 6 Surprising Health Benefits of Donating Blood.
Zacharski, L. R., Chow, B. K., et al. (2008). Decreased cancer risk after iron reduction in patients with peripheral arterial disease: results from a randomized trial. Journal of the National Cancer Institute, 100(14), 996–1002. https://doi.org/10.1093/jnci/djn209
Environmental Protection Agency. Diakses pada Mei 2024. Our current understanding of the human health and environmental risks of PFAS.
Gasiorowski, R., Forbes, M. K., et al. (2022). Effect of plasma and blood donations on levels of perfluoroalkyl and polyfluoroalkyl substances in firefighters in Australia. JAMA Network Open, 5(4), e226257. https://doi.org/10.1001/jamanetworkopen.2022.6257
Edgren, G., Tran, T. N., et al. (2007). Improving health profile of blood donors as a consequence of transfusion safety efforts. Transfusion, 47(11), 2017–2024. https://doi.org/10.1111/j.1537-2995.2007.01425.x