Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Ibu Hamil Mengalami Mual Muntah?

ilustrasi mual saat hamil (freepik.com/kroshka__nastya)

Mual muntah saat hamil bukanlah hal yang asing terjadi. Mual muntah yang dialami kerap kali disebut sebagai tanda kehamilan. Biasanya, keluhan tersebut dialami saat trisemester awal. 

Umumnya, mual muntah ringan selama hamil tidak memerlukan penanganan khusus. Sebenarnya, mengapa ibu hamil mengalami mual muntah? Apakah ini dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayinya? Berikut penjelasannya!

1. Apakah mual dan muntah selama kehamilan hal yang normal?

ilustrasi mual (freepik.com/jcomp)

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menjelaskan bahwa mual dan muntah saat hamil merupakan hal yang umum terjadi. Meskipun kerap kali disebut dengan istilah morning sickness, mual muntah selama hamil sebenarnya bisa terjadi kapan saja.

Meskipun hal yang normal, kondisi mual muntah tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Ini biasanya terjadi sebelum 9 minggu kehamilan. Kebanyakan mual muntah akan hilang dengan sendirinya saat 14 minggu kehamilan.

2. Efek mual muntah selama kehamilan

ilustrasi ibu hamil (freepik.com/user15285612)

Mual muntah saat hamil memang hal yang normal. Kebanyakan ini tidak mengancam kesehatan ibu dan bayinya. Namun, beberapa perempuan mengalami mual muntah yang berlebihan.

Menurut ACOG, sebagian perempuan merasa mual dan dapat muntah sekali atau dua kali dalam sehari. Sementara itu, pada kasus yang parah, mual berlangsung selama beberapa jam dan terjadi muntah lebih sering.

3. Mual muntah hebat dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayinya

ilustrasi sakit (pexels.com/RODNAE Productions)

Mual muntah bisa menjadi masalah besar apabila makanan atau cairan tidak dapat masuk ke tubuh dan mulai mengalami penurunan berat badan. Ketika hal tersebut terjadi, kadang kala dapat memengaruhi berat badan bayi ketika lahir.

Hal senada juga diterangkan American Pregnancy Association, bahwa mual muntah yang berlebihan tersebut dapat menimbulkan masalah selain penurunan berat berat badan, yaitu detak jantung lebih cepat, hingga tekanan darah rendah.

Mual muntah yang parah menyebabkan nutrisi yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang bayi menjadi berkurang.

4. Mengapa terjadi mual muntah saat hamil?

ilustrasi mual (freepik.com/jcomp)

Penyebab pasti mual muntah selama kehamilan belum diketahui. Namun, adanya fluktuasi hormon selama kehamilan diduga menjadi salah satu faktor penyebabnya. Perubahan hormon dapat memperlambat pencernaan sehingga memicu gangguan pencernaan dan muntah saat hamil.

Menurut Healthline, diperkirakan mual muntah memengaruhi hingga 80 persen dari semua ibu hamil, yang mana keluhan tersebut mulai terjadi sekitar minggu ke enam. Biasanya keluhan mual muntah membaik sekitar trisemester kedua kehamilan. Namun, ada juga beberapa perempuan yang tetap mengalami mual muntah selama kehamilannya.

5. Cara meringankan mual muntah

ilustrasi makan (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Perempuan yang mengalami mual muntah saat hamil dapat dikurangi dengan mengubah sedikit rutinitas sehari-hari. Misalnya, pada sebagian perempuan, mencium bau tertentu dapat memicu mual muntah. Oleh sebab itu, disarankan menghindari bau-bauan yang dapat memicunya.

Selain itu, tidak membiarkan perut dalam keadaan kosong dengan mengonsumsi camilan atau snack dapat membantu mengurangi mual muntah. Sebab, sebagian perempuan mengalami mual muntah yang memburuk ketika perut kosong.

Mual muntah saat hamil merupakan kondisi normal yang diduga terjadi karena perubahan hormon di awal kehamilan. Kebanyakan mual muntah yang terjadi tidak mengancam kesehatan ibu dan bayinya. Namun, sebagian perempuan mengalami mual muntah hebat sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut agar ibu dan bayinya tetap sehat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Purwati
EditorDewi Purwati
Follow Us